Dolar melanjutkan pelemahan semalam setelah data yang menunjukkan ADP non-farm employment change melambat tajam di Juli, menunjukkan hilangnya momentum di pasar tenaga kerja dan pemulihan ekonomi secara keseluruhan karena infeksi COVID-19 menyebar ke seluruh Amerika Serikat (AS). Data semelam menunjukkan ADP hanya tumbuh 167.000, jauh lebih kecil dari perkiraan kenaikan 1,5 juta, yang disurvei oleh Reuters. Data tersebut biasanya menjadi barometer bagi data non-farm payroll yang akan dirilis Jumat mendatang. Sementara itu, aktifitas sektor jasa yang tumbuh melebihi angka ekspektasi juga gagal mengangkat sentimen. Data semalam menunjukkan ISM non-manufacturing AS tumbuh 58,1 di Juli. Angka tersebut jauh lebih lebih baik dari perkiraan penurunan 55,0. Di bulan lalu, ISM non-manufacturing tumbuh 57,1. Indeks dollar melemah 0,557%, dengan euro naik 0,79 menjadi 1.1893.
Poundsterling menguat kemarin, dan sedang menuju kenaikan dalam tiga minggu berturut-turut atas dolar, mengabaikan data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan menjelang pertemuan Bank of England (BoE)pada hari Kamis. Sektor jasa, yang menjadi tulang punggung perekonomian Inggris, tumbuh 56,5 di Juli, dari 47,1 di Jui, lebih rendah dari perkiraan ekonomi 56,6. GBP / USD naik 0,44% menjadi $ 1,3123.
Emas mencetak rekor baru setelah mencapai $ 2.000 untuk pertama kalinya karena investor mencari nilai asset yang aman di tengah kekhawatiran stimulus pemerintah dalam menanggapi pandemi akan memicu inflasi, mendevaluasi aset lain dan menjaga imbal hasil obligasi tetap rendah. Harga emas spot naik 1,53% menjadi $ 2.049.00 per ounce, setelah sebelumnya mencapai rekor $ 2.055.06. Di tahun ini harga emas sudah naik sekitar 35% dan menjadi salah sau asset dengan kinerja terbaik.
Harga minyak kembali menguat kemarin setelah laporan dari Energy Information Administration (EIA) yang mengatakan turunnya cadangan minyak AS. Menurut data EIA, cadangan minyak AS turun 7,4 juta barel. Angka tersebut lebih baik dari estimasi analis yang memperkirakan penurunan 3,4 juta barel. Data tersebut semakin menambah sentimen bullish minyak, setelah sebelumnya American Petroleum Institute (API) melaporkan cadangan turun 8,587 juta barel. Ini merupakan penurunan dalam dua minggu berturut-turut, setelah di minggu sebelumnya cadangan juga turun tajam 10,6 juta barel. Sementara itu, dalam laporannya yang bertajuk “Ketidakseimbangan Global dan Krisis Covid-19”, IMF memperkirakan permintaan minyak akan mengalami penurunan 8% tahun ini. Akibatnya harga minyak bisa lebih rendah 41% dari harga rata-rata tahun lalu. Sedangkan IEA memperkirakan permintaan akan turun 7,9 juta bph tahun ini.
Saham Asia di buka beravariasi hari ini setelah tiga hari menguat. Sementara indeks saham berjangka AS menguat di tengah berita positif mengenai vaksin dan spekulasi mengenai kemajuan pembicaraa paket stimulus AS. Saham-saham di Jepang masih flat, sementara di Korea Selatan dan Australia menguat. indeks future S&P 500 naik setelah penguatan 2% mencapai rekor semalam.
Fokus Hari ini: BoE Meeting
Bank of England (BoE) hari ini akan menggelar rapat regularnya. Dengan ekonomi Inggris yang masih berjuang mengatasi efek buruk dari Covid-19, BoE diperkirakan mempertahankan suku bunga di 0,10%. Investor akan mencermati laporan kebijakan triwulanan, yang akan mencakup perkiraan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Selain BoE, ada data jobless claims AS dan pidato Robert Kaplan dari the Fed.