Sel. Mar 19th, 2024

Berita Terhangat Minggu ini

By admin Mar 19, 2020

Dollar melanjutkan penguatannya kemarin, didorong oleh pelemahan yen setelah meningkatnya risk appetite di tengah reli Wall Street setelah The Fed dan Pemerintah AS menggelontorkan stimuus untuk menangkal dampak kerusakan ekonomi akibat Covid-19. Setelah langkah the Fed yang memastikan likuiditas pasar kredit, menteri keunagan AS Steven Mnuchin merinci pakat stimulus $850 miliar untuk mendukung ekonomi, yang mencakup pemotongan pajak gaji dan membantu industri yang terpukul akibat wabah, seperti maskapai. USD/JPY menguat 1,30% menjadi Y107,30. Sementara indeks dollar, yang mengukur bobot dollar atas enam mata uang lainnya menguat 1,77% menjadi 99,88.

Poundsterling menjadi salah satu mata uang yang berkinerja buruk dalam beberapa minggu terakhir. Kemarin pound melemah 1,40% atas dollar menjadi 1.2094 setelah pemerintah Inggris kembali meluncurkan stimulus fiskal untuk mendorong ekonomi. Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak menjanjikan memberikan kredit sebesar 330 miliar poundsterling dan pemotongan pajak lebih dari 20 miliar poundsterling.

Harga emas naik 3% kemarin, mengakhiri penurunan lima hari berturut-turut setelah rencana stimulus besar-besaran pemerintah AS, yang bertjuan melindungi bisnis dan rakyat AS dari kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Harga emas jatuh ke bawah $1500 setelah turun dari level $1700 dalam lima hari berturut-turut karena investor melikuidasi posisi emasnya karena kebutuhan margin call guna menutupi kerugian di ekuitas. Kemarin harga rebound setelah Menteri keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan akan menggelontorkan stimulus untuk mendorong ekonomi. Harga emas berjangka naik $39,30 menjadi $1525,8 dan harga emas spot naik $17,55 menjadi 1532,55.

Harga minyak jatuh ke bawah $30 per barel kemarin karena pandemi virus corona telah memukul permintaan. Seluruh dunia, termasuk AS, Kanada dan Eropa telah mengambil langkah yang sebelumnya belum pernah terjadi untuk mengatasi virus, termasuk mengisolasi negaranya. Hal ini telah membatasi permintaan minyak. Selain itu, harga minyak juga tertekan setelah berita yang menyebutkan bahwa Arab Saudi akan menggenjot eskpornya dari April hingga Mei lebih dari 10 juta bph. Dengan peningkatan pengapalan sekitar 250 ribu bph, Arab Saudi bertekad untuk memproduksi minyaknya setelah kerjasama dengan Rusia berakhir. Moskow dan Riyadh saat ini sedang perang harga, yang membuat harga minyak Brent turun ke bawah $30 per barel. Minyak tetap turun meski Wall Street menguat setelah stimulus Trump. Minyak WTI turun 2,6% menjadi $28,26 dan Brent turun 3,1% menjadi $29,13.

Indeks saham berjangka AS kembali melemah pada perdagangan hari ini di Asia karena kekhawatiran penyebaran virus masih membayangi sentimen, meski adanya stimulus global untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus tersebut. Indeks berjangka S&P 500 turun 2%, setelah menguat 6% kemarin. DI Asia, indeks MSCI Asia-Pacific di luar Jepang turun 0,1%, sementara indeks Nikkei naik 1,9%.

Fokus Hari Ini:
Pasar keuangan telah diguncang penyebaran virus corona yang begitu masif. Untuk mengatasi kerusakan ekonomi yang diakibatkan penyebaran virus tersebut, bank sentral global telah melonggarkan kebijakannya. Isu corona masih tetap jadi fokus pasar, namun selain itu ada beberapa data yang layak dicermati seperti CPI Kanada, data perumahan AS dan cadangan minyak EIA AS.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *