Aktifitas Manufaktur AS Kembali Naik
Tingkat produksi pabrikan di AS naik pada bulan September, dipimpin oleh kenaikan output barang tahan lama dan tidak tahan lama, menunjukkan bahwa sektor manufaktur tetap pada pijakan yang wajar meskipun upaya Federal Reserve untuk membatasi permintaan melalui suku bunga yang lebih tinggi. Imbasnya adalah Dolar menemukan beberapa dukungan kenaikan.
Bursa Saham AS Ditutup Naik, Oleh Laporan Emiten Yang Solid
Bursa saham AS ditutup lebih tinggi untuk hari kedua berturut-turut karena hasil laporan keuangan per kuartalan yang solid dari Goldman Sachs dan Lockheed Martin sehingga mengurangi kekhawatiran musim pendapatan yang lemah. Diyakini pertumbuhan pendapatan kuartalan untuk perusahaan di S&P 500 hanya 2,8% dari tahun lalu, lebih rendah dari pertumbuhan sebesar 11,1% yang diharapkan pada awal Juli, menurut data Refinitiv. Indek Dow Jones naik 337,98 poin, atau 1,12%, ke 30.523,8, S&P 500 naik 42,03 poin, atau 1,14%, ke 3.719,98 dan Nasdaq naik 96,60 poin, atau 0,9%, ke 10.772,40.
Menghilangkan Sejumlah Kelemahannya, Dolar AS Berbalik Naik
Dolar AS naik setelah menghapus sejumlah pelemahan di sesi sebelumnya, tetapi kebangkitan selera risiko di pasar keuangan glob- al membatasi kenaikannya. Sementara keputusan menteri keuangan Inggris untuk membalikkan sebagian besar “anggaran mini” pemerintah mendorong investor untuk menilai kembali prospek suku bunga Inggris dan mengirim pound 0,4% lebih rendah hari ini menjadi $1,1316. Indek Dolar naik 0,07% lebih tinggi pada 112,15. Sementara itu yen Jepang berada di 149 yen, dengan level re- sistensi psikologis di 150. Dolar Selandia Baru naik sekitar 0,63% menjadi $0,5671, mendapat dukungan dari data inflasi konsumen yang lebih panas dari perkiraan yang memperkuat keyakinan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Dolar AS Mulai Stabil, Harga Emas Turun Tipis
Harga emas turun tipis karena dolar stabil setelah penurunan sehari sebelumnya, harga emas di bursa berjangka untuk kontrak pengiriman Desember turun $8,20 ke $1.655,80 per ounce. Pelemahan relatif emas mungkin disebabkan oleh ekspektasi kenaikan suku bunga yang masih tinggi dan hampir tidak berubah, didorong oleh komentar hawkish dari para eksekutif Fed dan ECB.
Dalam Kondisi Tertekan, Minyak Berusaha Memantul Dari Harga Terendah Dua Minggu Ini
Minyak mentah WTI tetap tertekan di sekitar $82,80, meskipun telah berusaha memantul dari level terendah dua minggu, karena pemerintah AS bersiap untuk melepaskan pasokan minyak selama hari Rabu. Ini turut memberikan tekanan turun pada harga min- yak ditengah kondisi pasar yang lesu dan kurangnya data atau peristiwa utama. Presiden AS Joe Biden akan menjual cadangan minyak darurat sampai Desember dan berencana mengisi ulang penyimpanan minyak dengan harga yang lebih rendah dari harga saat ini. Ini juga sebagai tantangan AS kepada OPEC+ setelah gagal merayu produsen minyak untuk meningkatkan produksinya.
Fokus Pasar :
Angka inflasi inti Inggris diperkirakan akan naik, bersama dengan inflasi secara umum dari tahun ke tahun, dari 6.3% menjadi 6,4% dan 9.9% menjadi 10%. Sementara tingkat inflasi bulanan diperkirakan akan melemah dari 0.5% menjadi 0,4%. Tingginya inflasi akan membebani Poundsterling jika tidak diimbangi dengan kebijakan suku bunga yang hawkish dari BoE. Intervensi pemerintah atas pelemahan Poundsterling diperkirakan tidak bertahan cukup lama. Pasangan GBP/USD rawan terkoreksi kembali.
Inflasi Zona Euro diperkirakan akan mengalami kenaikan. Inflasi inti dari tahun ke tahun naik dari 4,3% menjadi 4,8%, sementara secara bulan ke bulan naik dari 0.6% menjadi 1.2%. Inflasi naik dari 9.1% menjadi 10%. Hasil yang sesuai ekspektasi akan mem- bebani Euro dimana saat ini ECB masih bersikap dovish terkait dengan kebijakan moneternya.
Inflasi Inti kanada diperkirakan akan datar secara bulan ke bulan, dimana secara tahunan berada di 5.8%, sementara inflasi umum akan lebih dingin dengan turun dari 7% menjadi 6,8%. Looney berpeluang untuk turun kembali dalam perdagangan USD/CAD jika data yang dilepaskan sesuai dengan ekspektasi atau lebih rendah. Angka ijin pembangunan di AS diperkirakan masih rendah, dimana diperkirakan akan datar di angka minus 8.5%. Laju penguatan Dolar AS bisa tertahan, lebih-lebih jika di barengi dengan risk appetite di pasar saham.