Sen. Feb 10th, 2025
DOLLAR

Dollar melemah setelah laporan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja swasta di AS tidak sesuai ekspektasi dan di saat pelaku pasar menunggu non-farm payroll. ADP Employment Change memperlihatkan pertumbuhan sebesar 742.000 selama April, di bawah prediksi 800.000. Tekanan juga datang dari indeks PMI jasa yang juga keluar di bawah prediksi. Dollar sempat melaju karena pernyataan Menteri Keuangan Janet Yellen soal suku bunga. Fokus selanjutnya adalah non-farm payroll yang diperkirakan tumbuh 978.000 di April. Untuk hari ini, ada data initial jobless claims.
Pound Lesu Jelang Super Thursday
Pound tidak banyak bergerak di saat pasar menantikan rangkaian even penting dari BOE termasuk keputusan suku bunga, Minutes dan Laporan Kebijakan Moneter atau yang disebut dengan Super Thursday. Tiga katalis tersebut bisa mempengaruhi pergerakan sterling yang sejauh ini masih mampu bertahan di tren bullish nya. Ada ekspektasi BOE akan mulai memberi sinyal pengurangan stimulus seiring dengan pemulihan ekonomi Inggris. Sinyal tapering bisa memberi dorongan ke pound yang sejauh ini masih dalam kondisi bullish dengan berada di atas MA 100.

Emas Masih Konsolidasi
Dalam dua minggu terakhir, harga emas bergerak dalam kisaran $1750-1805 per troy ons. Harga belum mendapatkan momentum untuk bisa Kembali menembus MA 100 dan 200 yang menjadi penentu tren bullish. Emas mencetak rekor di $2070 pada Agustus 2020, setelah itu harga terus merosot dengan titik terendahnya di $1690. Outlook emas bergantung pada pergerakan dollar, yield obligasi AS dan minat investor terkait risiko. Kejatuhan tajam pada bursa saham berpotensi memicu peralihan dana Kembali ke logam mulia.
Minyak Koreksi Meski Data EIA Bagus
Harga minyak terkoreksi akibat profit taking setelah reli selama dua sesi sebelumnya meski data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan cadangan AS turunt drastis. EIA mengumumkan cadangan minyak AS berkurang 8 juta barel, lebih besar dari prediksi 2,3 juta barel. Turut menekan harga adalah mencuatnya kekhawatiran mengenai prospek permintaan di tengah lonjakan kasus Covid di beberapa Negara. Restriksi terkait pandemi di AS dan Eropa mulai dilonggarkan, tapi penularan meningkat di India, Brazil dan Jepang. Meski turun, harga masih bullish dengan berada di atas MA 100 dan 200.
Dow Jones Cetak rekor, Nasdaq Masih Tersungkur
Tiga indeks utama AS ditutup beragam dini hari ini dengan indeks Dow Jones mencetak rekor baru tapi indeks Nasdaq masih anjlok di tengah aksi jual saham teknologi. General Motors reli 4% setelah mengumumkan kinerja gemilang. Sektor keuangan dan energi juga meraih penguatan. Sektor teknologi masih diserang oleh aksi jual karena sebagian investor menilai valuasi sudah tinggi dan beralih ke peluang saham lain. Saham raksasa teknologi seperti Microsoft, Apple dan Amazon mendulang reli yang sangat besar di tengah pandemi. Indeks Dow Jones menguat 0,3% dan indeks Nasdaq turun 0,4%.

Fokus Hari Ini: Super Thursday
BOE akan mengumumkan keputusan rapat, Minutes dan Laporan Kebijakan Moneter. Keputusan terkait tingkat suku bunga dan jumlah pembelian obligasi. BOE diperkirakan akan menyampaikan pandangan yang positif soal ekonomi dan memberi sinyal terkait wacana pengurangan stimulus moneter.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *