Dollar menguat atas mata uang utama dunia lainnya kemarin di tengah perdagangan choppy karena pelaku pasar fokus pada rencana stimulus AS dan ketegangan AS-China menjelang pertemuan penting tanggal 15 Agustus. Indeks dollar pulih setelah anjlok 4% di bulan Juli berkat data ketenagakerjaan AS mampu menenangkan pasar mengenai kekhawatiran sektor lapangan kerja AS. . Indeks tersebut sudah turun dalam tujuh minggu berturut-turut. Sementara itu, setelah pembicaraannya di Washington mengenai stimulus fiskal lanjutan gagal, Presiden AS Donald Trump akhirnya menandatangani perintah eksekutif, yang sebagian untuk memberi tunjangan pengangguran. Penguatan dollar juga terkait dengan safe haven setelah akhir pekan lalu ketegangan AS-China meningkat setelah AS menjatuhkan sanksi kepada pejabat tinggi Hong Kong dan China. Kemudian China juga menjatuhkan sanksi terhadap 11 warga AS, termasuk legislator.
Dollar AS menguat atas Swiss Franc 0,2% menjadi 0,9413. Penguatan dollar terjadi setelah Swiss National Bank (SNB) melihat suku bunga deposit naik minggu lalu, menunjukkan adanya aksi intervensi bank sentral tersebut di pasar valuta asing untuk melemahkan franc. Namun, terhadap yen, dollar gagal menguat dan tergelincir 0,1% menjadi 105,84 yen.
Harga emas masih berada di bawah level tertinggi sepanjang masa karena penguatan dollar, yang saat ini bergerak di atas level tertinggi satu minggunya. Investor masih menunggu kesepakatan tentang RUU stimulus AS untuk membantu ekonomi yang telah rusak dilanda pandemi Covid-19. Harga emas juga turun karena sebagian investor merealisasikan keuntungan jangka pendek dengan melakukan profit takin.
Harga minyak menguat kemarin di tengah harapan bahwa paket stimulus lanjutan akan segera disetujui. Tiga versi stimulus yang memberikan bantuan lebih dari $ 3 triliun kepada bisnis dan individu AS telah disahkan oleh Kongres sejauh ini sejak pandemi Covid-19 membawa ekonomi AS turun pada bulan Maret, memicu penurunan PDB 5% pada kuartal pertama dan hampir 33% merosot di kuartal kedua. Versi stimulus keempat yang dipertimbangkan kemungkinan akan menambah $ 2 triliun lagi untuk pengeluaran AS, membebani dollar dan bisa mendukung harga komoditas. Paket tunjangan pengangguran sebesar $600 sebelumnya sudah diluncurkan dan berakhir pada 31 Juli. Trump mengusulkan untuk memotong tunjangan sebesar $200. Melalui perintah eksekutifnya Sabtu lalu, Trump menetapkan tunjangan mingguan sebesar $400, namun Partai Demokrat menginginkan tunjangan seperti semula, yaitu $600 dan mengatakan rencana Trump sebagai inkonstitusional. Minyak WTI naik 1,7% menjadi $41,94 dan Brent Naik 1,3% menjadi $44,94.
Bursa saham AS ditutup bervariasi kemarin, setelah investor melalkukan perubahan portofolio, dengan melepas saham teknologi dan beralih pada saham-saham blue chip di tengah keputusan stimulus AS untuk pandemi Covid-19. Alhasil, indeks Nasdaq, yang bobot nya lebih banyak saham teknologi, turun ke bawah 11.000. Sedangkan indeks Dow Jones menguat lebih dari 1%.
Fokus Hari ini: Data Ketenagakerjaan Inggris & Survei ZEW Jerman
Sembari menunggu perkembangan mengenai nasib stimulus AS, ketegangan antara AS-China, investor akan fokus terlebih dahulu pada data-data ekonomi yang akan dirilis hari ini. Dari Eropa, Inggris akan merilis data ketenagakerjaan, termasuk tingkat pengangguran, yang diperkirakan naik menjadi 4,2% di Juni. Masih dari Eropa, Jerman akan merilis data sentimen ekonomi versi ZEW.