Dolar AS menguat pada hari Selasa dalam perdagangan choppy, rehat dari aksi jual yang membawanya ke level terendah dalam lebih dari 2,5 tahun pekan lalu. Beberapa analis masih melihat prospek dollar masih bearish. Hal ini dikarenakan stimulus moneter dan fiskal, yang positif untuk mata uang berisiko dan melemahkan greenback. Sementara itu, berita vaksin positif dari Johnson dan Johnson dan Pfizer Inc pada hari Selasa mendukung ekuitas dan meningkatkan selera risiko, namun dolar mampu bertahan. Di sisi lain, data sentimen ekonomi optimis dari Jerman sempat mengangkat euro di awal sesi, namun kemudian flat, dan EURƒUSD akhirnya melemah tipis di $ 1,2104. Survei ZEW Jerman naik ke 55,0 di Desember dari 39,0 di bulan sebelumnya. Sebuah jajak pendapat Reuters memperkirakan pembacaan 45,5 untuk survei ini. Indeks dollar menguat 0,1% menjadi 90,95, namun masih turun 6% sepanjang tahun ini.
Poundsterling Melemah di Tengah Pembcaraan Brexit
Pound Inggris kembali melemah atas dolar AS di tengah ketidakpastian pembicaraan kesepakatan perdagangan Brexit. Dengan hanya tiga minggu tersisa bagi Inggris untuk sepenuhnya menyelesaikan jalan keluarnya dari Uni Eropa, para pemimpin gagal mempersempit perbedaan pada kesepakatan perdagangan pasca-Brexit. GBPƒUSD melemah 0,2% menjadi $ 1,3354.
Emas Turun Tipis di Tengah Pembicaraan Stimulus AS
Harga emas bergerak flat, cenderung turun tipis setelah kemarin melanjutkan kenaikan di hari kedua. Harga emas spot berada di US$ 1.870 per ons troi, turun tipis dari harga penutupan kemarin pada US$ 1.870,56 per ons troi. Pelaku pasar masih menantikan perkembangan pemicaraan stimulus AS.
Minyak Flat di Tengah Optimisme Vaksin dan Lonjakan Virus Corona
Harga minyak bergerak mendatar pada hari Selasa, setelah California memperketat lockdown selama Natal, serta melonjaknya kasus COVID-19 di Amerika Serikat dan Eropa, mengurangi optimisme atas kemajuan vaksin. Harga minyak melonjak setelah program vaksinasi COVID-19 pertama kali diluncurkan Inggris, namun fokus investor berbalik dengan cepat ke surutnya permintaan bahan bakar yang disebabkan oleh pandemi. Peningkatan tajam kasus virus korona secara global telah menyebabkan serangkaian lockdown baru, termasuk pembatasan ketat di California, Jerman, dan Korea Selatan. Investor juga mengamati dengan cermat upaya anggota parlemen AS untuk menyetujui paket stimulus ekonomi baru, yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan pekerjaan dan permintaan energi. Hari Jumat merupakan sebagai tenggat waktu yang mungkin untuk menghindari government shutdown. Harga minyak jenis Brent berakhir pada level
$48,84, hanya naik 5 sen. Sementara untuk WTI turun 16 sen menjadi $45,60.
Wall Street Menguat, Nasdaq & S&P 500 Cetak Rekor Lagi
Tiga indeks utama wall Street berhasil membukukan penguatan, denganS&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak rekor tertinggi baru. Kenaikan tersebut didorong dari sektor perawatan kesehatan akibat berita vaksin Covid-19 yang positif. Di sisi lain, ketidakpastian atas stimulus fiskal baru AS menahan kenaikan. Indeks Dow Jones naik 0,35%, S&P 500 naik 0,28% dan dan Nasdaq Composite menguat 0,5%.
Fokus Hari ini : BoC Meeting & EIA
Sembari menunggu perkembangan stimulus, yang saat ini masih didiskusikan di senat AS, serta perkembangan mengenai vaksin virus corona, di mana Inggris sudah memulai program inokulasinya, hari ini ada beberapa event dan data yang layak disimak. Bank of Canada (BoC) akan menggelar rapatnya, yang diperkirakan tetap mempertahankan kebijakan. Kemudian ada data caddangan minyak EIA.