Dolar Amerika Serikat (AS) raih level tertinggi empat minggu Jumat lalu setelah data yang menunjukkan dampak pandemi COVID-19 yang terus berlanjut pada ekonomi, mendorong permintaan safe-haven dolar. Penjualan ritel AS turun untuk tiga bulan berturut-turut di Desember di tengah lesunya sektor lapangan kerja dan lockdown baru untuk mencegah penyebaran COVID-19. Data tersebut menunjukkan bahwa ekonomi AS kehilangan momentum pertumbuhan di akhir tahun 2020. Data yang lemah tersebut menyeret imbal hasil Treasury AS turun dan saham AS jatuh karena investor berbalik menghindari aset berisiko pada hari Jumat. Sementara itu, Presiden terpilih Joe Biden Kamis lalu menyampaikan proposal hampir $2 triliun untuk mengatasi pandemi COVID-19, termasuk $20 miliar untuk distribusi vaksin dan $50 miliar untuk pengujian. Indeks dolar menguat 0,8% pekan lalu, penguatan mingguan terbaik dalam 11 minggu.
Loonie Lengser dari Level Tertinggi 3 Tahun, Melemah 0,4% Pekan Lalu
Dolar Kanada (loonie) melemah atas dollar AS karena meredupnya sentimen risk-on, mendorong kenaikan safe-haven greenback. Loonie melemah 0,8% menjadi 1,2732, lengser dari level tertinggi tiga tahun pada hari Kamis di 1,2621. Selama sepekan, loonie turun 0,4%. Bursa saham gloal jatuh dan harga minyak turun 2,3%. Kanada merupakan salah satu eksportir minyak terbesar dunia.
Emas Koreksi Karena Penguatan Dolar AS
Harga emas spot jatuh lebih dari 1% minggu lalu dan berada di pelemahan mingguan kedua secara berturut- turut. Pelemahan terjadi setelah penguatan dollar pada hari Jumat. Harga emas spot ditutup di level US$ 1.828,45 per ons troi, menandai penurunan sebesar 1,11% pekan lalu. Sementara emas berjangka ditutup di posisi US$ 1.829,9 per ons troi, atau terkoreksi 0,3% di minggu lalu.
Minyak Mengalami Penurunan Pertama dalam Tiga Minggu
Harga minyak turun lebih dari 2% pada hari Jumat, dengan kedua kontrak mencatat penurunan minggu lalu karena kekhawatiran lockdown di China akibat wabah virus korona mengikis reli yang didorong oleh data impor yang kuat dari China. Kedua benchmark minyak tersebut mencapai level tertinggi di minggu sebelumnya, membukukan penurunan mingguan pertama mereka dalam tiga minggu, dengan Brent turun 1,6% dan minyak mentah AS (WTI) turun sekitar 0,4%. Impor minyak mentah ke China naik 7,3% pada tahun 2020, dengan rekor datang di dua dari empat kuartal karena kilang meningkat dan harga rendah mendorong penimbunan. Namun, China melaporkan jumlah kasus COVID-19 harian tertinggi dalam lebih dari 10 bulan pada hari Jumat, mengakibatkan lebih dari 28 juta orang diisolasi karena menderita kematian akibat virus korona pertama di China sejak Mei.
Wall Street Jatuh Karena Penurunan Saham Perbankan AS
Wall Street melemah pada Jumat, dipicu oleh penurunan saham bank-bank besar AS, meski melaporkan kenaikan pendapatan. Sementara saham sektor energi turun tajam karena penyelidikan terhadap Exxon Mobil Corp. Dalam sepekan indeks S&P 500 dan Nasdaq turun 1,5%, sementara Dow Jones melemah 0,91%. Bank-bank besar AS mengejutkan Wall Street dengan meraup laba yang lebih besar dari perkiraan.
Fokus Minggu ini : PDB China, Bailey, Lagarde, Biden, BoC, BoJ & ECB Meeting
Minggu ini pasar keuangan akan kembali diramaikan oleh data, event,serta komentar pejabat bank Sentral. Mengawali perdagangannya di awal minggu, China akan merilis serangkaian data ekonomi, salah satunya PDB kuartal 4-2020. Setelah itu ada data inflasi, Inggris, zona euro, dan Kanada. Kemudian pidato ketua ECB Christine Lagarde dan Andrew Bailey (BoE) dan Joe Biden (AS). Terakhir ada BoC, BoJ dan ECB meeting.