Jum. Apr 19th, 2024

Dolar AS Jatuh Setelah Langkah PBoC

By DIMAS DWI Jan6,2021

Dolar Amerika Serikat (AS) melemah atas mata uang utama dunia lainnya di tengah keputusan China untuk menaikkan nilai tukar yuan resmi dengan margin tertinggi sejak meninggalkan patokan dolar pada tahun 2005, sementara pemilihan putaran kedua Senat AS di Georgia juga menjadi fokus. Bank sentral China (PBoC) menetapkan titik tengah yuan resmi pada 6,4760 per dolar sebelum pasar dibuka, naik 1% dari penetapan sebelumnya, penyesuaian terbesar lebih tinggi sejak 2005. Dolar sempat menguat berkat sentimen risk-off pada hari Senin menyusul penurunan saham AS, namun kembali melemah setelah pengumuman China, yang juga membantu mengangkat mata uang berisiko. Saham AS kemudian naik menjelang hasil pemilihan putaran kedua Senat di negara bagian Georgia yang akan menentukan keseimbangan kekuatan di Washington. Indeks dolar melemah 0,48% menjadi 89,429.
Loonie Menguat Berkat Lonjakan Harga Minyak
Dolar Kanada (loonie) menguat mendekati level tertinggi tiga tahun atas greenback setelah harga minyak, yang merupakan salah satu ekspor utama Kanada, melonjak hampir 5% dan Wall Street rebound. Loonie naik 0,8% menjadi 1,2670, kenaikan terbesar sejak 1 Juni. Loonie sempat tertekan pada hari Senin oleh aksi jual Wall Street.
Emas Naik Berkat Pelemahan Dollar & Prospek Stimulus
Emas naik ke level tertinggi dua bulan pada hari Selasa, didukung oleh pelemahan dolar dan kekhawatiran mengenai lonjakan infeksi COVID-19 dan juga investor sedang menunggu hasil pemilihan putaran kedua Senat AS di Georgia yang dapat memengaruhi prospek untuk lebih banyak stimulus fiskal. Harga emas Spot emas naik 0,4% menjadi $ 1,949.590 setelah sempat mencapai 1.952,36, tertinggi sejak 9 November.
Minyak Naik Setelah Pernyataan Arab Saudi
Harga minyak naik hampir 5% pada hari Selasa setelah berita bahwa Arab Saudi akan melakukan pemotongan sukarela untuk produksi minyaknya dan setelah ketegangan politik internasional menyusul penyitaan Iran atas sebuah kapal Korea Selatan. Brent naik 4,9%, menjadi $53,60 per barel dan WTI juga naik 4,9% menjadi $49,93 per barel. Arab Saudi akan melakukan pengurangan produksi minyaknya secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari (bph) di bulan Februari dan Maret. Pemotongan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan untuk membujuk para produsen minyak lainnya, yang tergabng dalam OPEC+, untuk mempertahankan produksi stabil di tengah kekhawatiran bahwa lockdown virus corona baru akan menekan permintaan. Dukungan bullish minyak juga didapat pagi ini menyusul data dari American Petroleum Institute (API), yang menunjukkan cadangan minyak AS turun 1,7 juta barel.

Wall Street Menguat Menjelang Hasil Pemilihan Senat kedua di Georgia
Wall Street menguat pada perdagangan Selasa setelah perdagangan yang bergejolak. Investor memanfaatkan penurunan di sesi sebelumnya untuk kembali masuk pasar menjelang hasil pemilihan putaran kedua Senat di negara bagian Georgia yang akan menentukan keseimbangan kekuatan di Washington. Indeks Dow Jones naik 0,55%, S&P 500 naik 0,71% dan Nasdaq melesat 0,95%.

Fokus Hari ini : Service PMI, Bailey, FOMC Minutes
Fokus pasar hari ini akan tertuju pada data PMI sektor jasa di Desember pada beberapa negara. Di asia, China akan merilis data tersebut, yang diperkirakan tumbuh 58,1, dari bulan sebelumnya 57,8. Sementara di beberapa negara Eropa sektor jasa masih mengalami kontraksi. Sedangkan di AS, sektor jasa diperkirakan tumbuh 55,2, sedikit melambat dari sebelumnya 55,3. Ada juga pidato Andrew Bailey BoE & FOMC minutes.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *