Sen. Nov 11th, 2024

Dolar AS Karena Meningkatnya Sentimen Risk-On

Dolar melemah pada hari Rabu, setelah naik selama tiga sesi berturut-turut, karena selera risiko meningkat di tengah ekspektasi kesepakatan perdagangan Brexit yang akan segera terjadi antara Inggris dan Uni Eropa. Menurut wartawan Inggris Daily Mail mengatakan kesepakatan telah dilakukan, dan spekulasi beredar bahwa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan membuat pengumuman pada Rabu malam. Indeks dolar turun 0,1% menjadi 90,39. Indeks tersebut sudah jatuh lebih dari 6% tahun ini karena ekspektasi bahwa the Fed AS akan menjaga kebijakan moneternya sangat akomodatif. Sementara itu, data ekonomi AS yang beragam hanya berdampak kecil bagi mata uang. Jobless claims turun melebihi angka perkiraan, sementara new home sales turun mengecewakan dan consumer spending di November juga turun.

Loonie Menguat Berkat Sentimen Risk On & Data PDB Kanada
Dolar Kanada menguat karena sentimen risk-on dan setelah data domestik menunjukkan ekonomi semakin berkembang dari yang diharapkan pada bulan Oktober. Saham AS naik, mengabaikan ancaman Presiden Donald Trump untuk tidak menandatangani RUU anggaran COVID-19 dan jobless claims yang turun melebihi ekspektasi. Sementara PDB Kanada tumbuh 0,4% di Oktober, lebih baik dari perkiraan 0,3%.
Emas Menguat Berkat Pelemahan Dolar AS
Harga emas naik lebih 1% pada hari Rabu berkat pelemahan dolar AS, meski Presiden Donald Trump mengancam tidak akan menandatangani RUU Covid-19. Harga emas spot emas naik 0,8% menjadi $ 1,873.92 per ounce sementara emas berjangka AS naik 0,4% menjadi $ 1,878.10. Data ekonomi yang menunjukkan ekonomi sedang melambat membantu ekspektasi stimulus.

Minyak Menguat Setelah Data EIA
Harga minyak naik lebih dari 2% pada hari Rabu, didorong oleh turunnya cadangan minyak mentah, bensin, dan sulingan AS, yang mengangkat harapan investor akan permintaan bahan bakar. Menurut data dari Energy Information Administration (EIA), cadangan minyak mentah AS turun 562.000 barel pekan lalu menjadi 499,5 juta barel. Sementara itu, cadangan bensin juga mengalami penurunan yang melebihi angka perkiraan, yaitu turun 1,1 juta barel menjadi 237,8. Sementara stok minyak sulingan turun 2,3 menjadi 148,9 juta barel, juga melebihi angka perkiraan. Melemahnya dolar AS juga mendukung harga, membuat harga komoditas dalam denominasi dolar seperti minyak mentah lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Investor juga mengawasi Nigeria, di mana gangguan pasokan membantu menaikkan harga. Exxon Mobil Corp mengeluarkan force majeure di terminal ekspor minyak mentah Qua Iboe pekan lalu setelah kebakaran melanda fasilitas dan melukai dua pekerja. Produksi diperkirakan akan dilanjutkan pada awal Januari.

Wall Street Variatif , Nasdaq Melemah
Wall Street kembali bergerak variatif, di mana Dow Jones menguat 0,38% dan S&P 500 naik tipis 0,007%, sedangkan Nasdaq turun 0,29%. Dukungan Wall Street datang dari kesepakatan paket stimulus dan data klaim pengangguran yang membaik membuat investor untuk memasukkan uang mereka ke sektor-sektor yang dianggap paling mungkin mendapatkan keuntungan ketika pembukaan kembali ekonomi dilakukan.

Fokus Hari ini : No Data & Jerman Holiday
Menjelang Tidak begitu banyak data ekonomi yang dirilis hari ini, sebagian pasar juga telah tutup menjelang liburan Natal, seperti Jerman. Di tengah sepinya data dan kurangnya katalis baru, volume perdagangan kemungkinan akan cenderung tipis, membuat pergerakan akan cenderung mendatar. Namun, perkembangan mengenai pengesahan RUU stimulus AS tetap akan jadi sorotan pasar.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *