Ming. Sep 8th, 2024

Dolar AS Lengser dari Level Tertinggi 10 Hari

Dolar Amerika Serikat (AS) turun dari level tertinggi 10 hari pada hari Senin setelah perhatian investor beralih dari kekhawatiran tentang jenis virus korona baru yang menyebar cepat yang lazim di Inggris untuk fokus pada paket stimulus AS yang akan di voting oleh Kongres AS. Sentimen pasar juga terbantu oleh pernyataan dari WHO yang mencoba meredakan kekhawatiran tentang mutasi virus terbaru. WHO mengatakan pada hari Senin mutasi virus corona sejauh ini jauh lebih lambat dibandingkan dengan influenza dan bahkan varian baru Inggris tetap jauh lebih tidak dapat menular daripada penyakit lain seperti gondongan. Investor kemudian lebih fokus pada anggaran stimulus AS yang kemungkinan akan dilakukan voting pada hari Senin. Indeks dollar turun 0,2% menjadi 90,097, setelah sempat menyentuh 91,022.

Poundsterling Melemah Atas Dolar AS dan Euro
Sterling jatuh ke level terendah 10 hari terhadap dolar dan euro, setelah obligasi pemerintah Inggris tenor 2 tahun turun ke rekor terendah. Perdana Menteri Boris Johnson meminta tanggapan darurat terhadap krisis tersebut. Namun,Pound berhasil memangkas kerugian atas dolar dan hanya melemah 0,4% menjadi $ 1,3448. Sementara euro naik tipis atas sterling 0,1% atas menjadi 90,85.
Emas Turun Tipis Karena Penguatan Dolar AS
Harga emas turun tipis pada hari Senin setelah kekhawatiran mengenai jenis baru virus korona mengguncang pasar dan investor lebih memilih dolar sebagai safe haven. Namun, logam mulia tersebut tetap mendapat dukungan dari paket stimulus AS. Harga emas spot turun 0,2% menjadi $1,877.83, setelah mencapai level tertinggi sejak 9 November di $ 1,906.46. Emas berjangka AS turun 0,3% pada $ 1.882,80.

Minyak Jatuh Setelah Inggris Lockdown
Harga minyak jatuh hampir 3% pada hari Senin karena jenis virus korona baru yang menyebar cepat yang telah menutup sebagian besar Inggris dan menyebabkan pembatasan yang lebih ketat di Eropa, memicu kekhawatiran mengenai pemulihan permintaan bahan bakar yang lebih lambat. Harga minyak Brent sempat naik di atas $ 50 minggu lalu untuk pertama kalinya sejak Maret, didukung oleh optimisme yang berasal dari vaksin COVID-19. Namun dengan adanya jenis COVID-19 baru, yang dikatakan bisa menularkan hingga 70% daripada yang asli, telah menimbulkan kekhawatiran baru tentang virus tersebut, yang saat ini telah menewaskan sekitar 1,7 juta orang di seluruh dunia. Beberapa negara telah menutup perbatasan mereka ke Inggris pada hari Senin, menyebabkan terganggunya perjalanan dan meningkatkan prospek kekurangan pangan di Inggris. Jenis baru virus korona ini dengan sekejap bisa memudarkan optimisme mengenai vaksin, serta tercapianya kesepakatan stimulus AS. Penguatan dollar juga turut menekan sentimen minyak.

Wall Street Variatif Karena Kekhawatiran Jenis Baru Virus Covid-19
Tiga indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada hari Senin, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite turun karena investor mulai mengkhawatirkan jenis baru virus Covid-19. Berita bermasalah mengenai covid -19 mengingatkan pasar bahwa virus tersebut masih belum terselesaikan. Namun, indeks Dow Jones menguat 0,12%, sementara S&P 500 melemah 0,39% dan Nasdaq terkoreksi 0,1%,.

Fokus Hari ini : PDB Inggris & AS
Tidak begitu banyak yang dirilis di minggu ini, namun beberapa negara akan merilis data pertumbuhan ekonominya. Untuk hari ini ada PDB final Inggris, yang diperkirakan tumbuh 15,0%, setelah terkontraksi tajam di Triwulan ke-2 sebesar 19,8%. Selain Inggris, AS juga akan merilis data PDB, yang diperkirakan tumbuh 33,1%, sama dengan dua perkiraan sebelumnya. AS juga akan merilis data consumer confidence.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *