Sab. Okt 5th, 2024

Dolar AS Melemah Karena Prospek Stimulus

Долларовые купюры в Торонто 22 октября 2008 года. Курс доллара снижается, потому что нежелание рисковать заставляет инвесторов покупать иену. REUTERS/Mark Blinch

Dolar jatuh ke level terendah lebih dari dua tahun terhadap mata uang utama pada hari Kamis di saat para anggota parlemen AS terlibat pembahasan mengenai detail stimulus. Negosiasi di Kongres AS mengenai rincian akhir dari anggaran stimulus COVID-19 senilai $900 miliar bisa berlangsung hingga akhir pekan, membutuhkan anggaran pengeluaran sementara lainnya untuk mencegah government shutdown, menurut Pemimpin Mayoritas Senat Republik Mitch McConnell kemarin. Dollar juga tertekan karena meningkatnya sentimen risk-on di tengah harapan vaksin. AS pada hari Kamis bersiap untuk menyediakan 5,9 juta dosis vaksin virus korona baru, di saat negara itu mengalami lonjakan jumlah kematian harian COVID-19 tertinggi, dengan 3.580 nyawa melayang. Indeks dollar melemah 0,50% menjadi 89,795, pertama kalinya di tutup di bawah level 90 sejakn April 2018.
Sterling Pangkas Penguatan Pasca Komentar Johnson
Poundsterling mengikis penguatannya atas dollar AS setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meragukan kemungkinan kesepakatan perdagangan Brexit. Pound sempat naik ke $1,3625, tertinggi sejak Mei 2018, berkat harapan bahwa perundingan perdagangan pasca Brexit akan tercapai. Namun setelah pernyataan Johnson sterling mengembalikan sebagian kenaikan dan hanya naik 0,50% menjadi $1,3578.
Emas Menguat Berkat Pelemahan Dolar AS, Stimulus
Harga emas spot naik 1,1% menjadi $1885, tertinggi dalam satu bulan pada Kamis, berkat pelemahan dolar AS di tengah harapan lebih banyak anggaran stimulus virus korona dan komitmen the Fed untuk menyalurkan lebih banyak uang ke dalam perekonomian dan menjaga suku bunga tetap rendah.

Minyak Sentuh Level Tertinggi 9 Bulan Berkat Harapan Stimulus
Harga miinyak naik pada hari Kamis dan menyentuh level tertinggi sembilan bulan, karena para trader optimis tentang kemajuan menuju kesepakatan stimulus fiskal AS. Anggota parlemen AS mendekati kesepakatan tentang paket pengeluaran bantuan virus senilai $ 900 miliar pada hari Rabu. Sentimen juga terdorong oleh ekspektasi pemulihan permintaan minyak di Asia. Analis melihat bahwa saat ini Asia berada di depan kurva dalam mode pemulihan dari virus Corona. Hal tersebut meningkatkan ekspektasi bahwa di Tahun Baru akan ada peningkatan yang cepat dalam permintaan minyak mentah di Asia, saat vaksin diluncurkan di AS. Pada hari Kamis AS gencar melakukan kampanye untuk memberikan suntikan vaksin COVID-19. Sebelumnya, harga minyak naik setelah data yang menunjukkan cadangan minyak mentah AS turun 3,1 juta barel minggu lalu, menurut data dari Energy Information Adminstration (EIA). Penurunan tersebut jauh lebih besar dari ekspektasi analis, yang memperkirakan penurunan 1,9 juta barel.

Wall Street Cetak Rekor Karena Harapan Stimulus
Bursa saham di Wall Street mengalami penguatan di akhir perdagangan Kamis, di mana tiga indeks utama mereka berhasil mencetak rekor tertinggi. Penguatan Wall Street didorong oleh optimisme anggaran stimulus virus corona. Indeks Dow Jones Industrial naik 0,49%, indeks S&P 500 naik 0,58% dan indeks Nasdaq Composite naik 0,84%.

Fokus Hari ini : BoJ Meeting, IFO Jerman, Retail Sales Inggris & Kanada
Bank of Japan (BoJ) menjadi bank sentral terakhir yang menggelar rapatnya di minggu ini. BoJ dipekirakan tetap mempertahankan suku bunga di minus 0,1%, serta menjalankan kebijakan pembelian asset. Pelaku pasar juga ingin mengetahui proyeksi terbaru tentang ekonomi. Selain rapat BoJ, ada beberapa data yang layak disimak, seperti IFO Jerman, retail sales Inggris dan Kanada.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *