Jum. Des 6th, 2024

Dolar AS Melemah Menjelang Data CPI dan Retail Sales AS

Долларовые купюры в Торонто 22 октября 2008 года. Курс доллара снижается, потому что нежелание рисковать заставляет инвесторов покупать иену. REUTERS/Mark Blinch

Dolar AS (Amerika Serikat) turun tipis pada hari Senin karena trader tengah menunggu data inflasi dan penjualan ritel AS dan setelah Departemen Keuangan melihat permintaan yang kuat pada lelang treasury AS tenor 3-10 tahun. Dolar telah rebound tahun ini karena imbal hasil Treasury AS naik di tengah ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan inflasi yang lebih tinggi. Data CPI bulan Maret yang akan dirilis pada hari Selasa akan menjadi fokus. Sementara retail sales dirilis hari Kamis. Investor bertaruh bahwa inflasi akan naik karena guyuran stimulus fiskal dan moneter dan setelah bisnis dibuka kembali dari penutupan terkait COVID-19. Imbal hasil obligasi turun dari tertinggi intraday-nya, namun masih lebih tinggi pada hari sebelum lelang obligasi tenor 30 tahun pada hari Selasa, dan setelah lelang hari Senin yang terlihat permintaan yang kuat. Indeks dolar melemah 0,04% menjadi 92,164.
Loonie Melemah Setelah Kenaikan Minyak Terkikis
Loonie melemah atas greenback pada hari Senin, menghapus semua penguatannya pada sesi sebelumnya setelah kenaikan harga minyak terkikis. Loonie melemah 0,3% menjadi 1,2557. Sebelumnya, loonie naik 0,3% pada hari Jumat setelah data menunjukkan Kanada menambahkan jauh lebih banyak pekerjaan dari yang diharapkan pada bulan Maret, membawa pekerjaan hingga 1,5% dari tingkat pra-pandemi.
Emas Melemah di Tengah Yield Obligasi AS yang Masih Tinggi
Harga Emas melemah pada hari Senin karena kenaikan imbal hasil Treasury AS membebani daya tarik emas dan karena investor menunggu data inflasi dan penjualan ritel AS, sebagai tolok ukur kekuatan ekonomi AS. Harga Emas spot turun 0,6% menjadi $ 1,732,14 per ounce. Naiknya yield AS masih menjadi sentimen negatif untuk emas, yang merupakan aset yang tidak menghasilkan dividen atau hasil.
Minyak Naik Berkat Optimisme Vaksinasi, Serangan Houthi
Harga minyak naik pada hari Senin di tengah optimisme atas laju vaksinasi virus korona di AS. Namun, harga minyak masih bergerak di range trading dalam tiga minggu terakhir, karena meningkatnya ekspektasi akan melonjaknya aktivitas ekonomi AS diimbangi oleh lambatnya tingkat vaksinasi di Eropa dan antisipasi pasokan tambahan dari Iran dalam beberapa bulan mendatang. Minyak Brent naik 33 sen menjadi $63,28 per barel dan WTI naik 38 sen menjadi $59,70 per barel. Amerika Serikat telah memvaksinasi penuh 22% dari populasinya, sedangkan Inggris telah memvaksinasi 11% sepenuhnya, menurut pelacak vaksin Reuters. Namun, negara lainnya tidak bernasib baik, dengan Perancis dan Jerman sekitar 6% divaksinasi. Harga juga mendapat dukungan setelah gerakan Houthi mengatakan telah menembakkan 17 drone dan dua rudal balistik ke sasaran Saudi, termasuk ke kilang Saudi Aramco di Jubail dan Jeddah.

Jelang Rilis Earning Perusahaan, Wall Street Koreksi
Tiga indeks saham utama Wall Street kompak melemah pada perdagangan Senin karena investor menanti isyarat dari musim laporan pendapatan perusahaan yang akan datang dan data inflasi di minggu. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 55,20 poin atau 0,16% ke 33.745,40, S&P 500 turun 0,81 poin atau 0,02% ke
4.127,99 dan Nasdaq Composite turun 50,19 poin atau 0,36% ke 13.850,00.

Fokus Hari ini : PDB Inggris & CPI AS
Ada dua data ekonomi penting yang akan jadi fokus pasar hari ini. Inggris akan merilis data pertumbuhan, di mana PDB bulanan diproyeksikan menunjukkan kenaikan 0,5% untuk Februari, setelah pembacaan -2,9% sebelumnya. Sementara di AS akan dirilis data inflasi, di mana CPI diperkirakan tidak akan menunjukkan banyak perubahan di bulan April. CPI diperkirakan di 0,5% dan core CPI di 0,2%.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *