Sen. Feb 10th, 2025

Dolar AS Melemah Seiring Meningkatnya Risk-On

DOLLAR

PMI Manufaktur ISM AS Meleset Dari Perkiraan

PMI Manufaktur ISM naik tipis menjadi 47,7 pada Februari 2023 dari 47,4 pada Januari, yang merupakan yang terendah sejak Mei 2020, tetapi jauh dari ekspektasi 48. Angka tersebut menunjukkan penurunan aktivitas manufaktur selama empat bulan berturut-turut dengan perusahaan yang terus memperlambat produksi agar lebih sesuai dengan permintaan pada paruh pertama tahun 2023 dan mempersiapkan pertumbuhan pada paruh kedua tahun ini..

Dolar AS Melemah Seiring Meningkatnya Risk-On

Dolar melemah tajam terhadap sekeranjang mata uang utama pada hari Rabu, terdepresiasi menuju level 104 seiring dengan mengalirnya dana ke mata uang yang lebih berisiko di tengah-tengah data ekonomi yang optimis di China dan Eropa. Yuan, ausie dan kiwi diuntungkan oleh data manufaktur China yang kuat, sementara euro mendapatkan keuntungan yang substansial setelah data harga regional Jerman menambah kekhawatiran akan inflasi. Di Amerika Serikat, PMI Chicago mengalami kontraksi selama enam bulan berturut-turut di bulan Februari, yang mencerminkan dampak kenaikan suku bunga terhadap perekonomian. Namun, tanda-tanda inflasi yang terus berlanjut dan pasar tenaga kerja yang ketat mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih lanjut dan mempertahankannya lebih lama.

Emas Naik Berkat Pelemahan Dolar AS

Harga emas naik 1% pada hari Rabu setelah data ekonomi China yang kuat menekan dolar dan mendorong beberapa spekulasi untuk permintaan fisik yang membaik dari konsumen emas batangan, meskipun risiko kenaikan suku bunga AS membatasi kenaikan. Emas spot naik 0,6% pada $1.838,20 per ons , sebelumnya sempat naik hingga $1.844,5, tertinggi dalam seminggu. Emas berjangka AS naik 0,5% di $1,845.40.

Minyak Naik Setelah Aktivitas Bisnis China Mengalami Ekspansi

Harga minyak naik tipis pada hari Rabu setelah tanda-tanda pasokan berlimpah, termasuk meningkatnya persediaan minyak mentah AS, mengimbangi harapan akan permintaan yang lebih tinggi setelah kenaikan produksi di negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia, China. Minyak mentah berjangka Brent ditutup naik 86 sen, atau 1%, menjadi $84,31 per barel. Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), ditutup naik 64 sen, atau 0,8%, menjadi $77,69. Cadangan minyak mentah AS naik 1,2 juta barel minggu lalu menjadi 480,2 juta barel minggu lalu ke level tertinggi sejak Mei 2021, menurut data dari pemerintah AS, mengalahkan ekspektasi analis untuk kenaikan 457.000 barel. Itu adalah kenaikan mingguan ke-10 berturut- turut. Sementara itu, sebuah indeks resmi menunjukkan aktivitas manufaktur China berekspansi di bulan Februari dengan laju tercepat dalam lebih dari satu dekade terakhir, memberikan harapan akan adanya peningkatan permintaan minyak.

Indeks Dow Jones Future Naik Pagi Ini Setelah Lonjakan Saham Salesforce

Indeks Dow Jones futures naik 0,45% di perdagangan Asia pada hari Kamis, sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 futures naik sekitar 0,1%, karena saham Salesforce melonjak setelah membukukan hasil kuartalan yang kuat dan panduan yang optimis. Pada perdagangan reguler hari Rabu, Dow naik tipis 0,02%, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 0,47% dan 0,66%.

Fokus Hari Ini : CPI Zona Euro, ECB Mınutes, Pidato Waller & Kashkari

Fokus pasr hari ini akkan tertuju pada data CPI zona euro, yang diperkirakan naik 8,3% di Februari, melambat jika dibanding kenaikan bulan Januari yang sebesar 8,6%. Setelah itu, fokus pasar akan beralih ke ECB minutes, untuk mencari petunjuk mengenai arah kebijakan ECB. DI AS, ada data jobless claims, yang diperkirakan naik 196 ribu. Kemudian pidato dua pejabat The Fed, Christoper Waller dan Neel Kashkari.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *