Rab. Des 4th, 2024

Dolar AS Menguat Berkat Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Dolar Amerika Serikat (AS) pulih dari level terendah tiga minggu pada hari Selasa setelah imbal hasil treasury AS mencapai level pra-pandemi. Imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun menyentuh level tertinggi level sejak Februari 2020, mendorong greenback karena optimisme ekonomi memicu reflasi perdagangan. Optimisme akan membaiknya ekonomi AS digaungkan oleh presiden Fed St Louis James Bullard, yang mengatakan dalam sebuah wawancara di CNBC bahwa kondisi keuangan AS “secara umum baik”, dan inflasi cenderung naik tahun ini. Sementara itu, data manufaktur Empire State yang optimis dari The Fed New York memberikan gambaran ekonomi yang lebih cerah daripada yang diperkirakan. Terhadap mata uang utama dunia lainnya, dolar menguat 0,21% menjadi 90,508, setelah sebelumnya jatuh ke 90,177, terendah sejak 26 Januari. Penguatan dolar mengikis penguatan sterling setelah menyentuh level tertinggi sejak April 2018.
Loonie Melemah Setelah Imbal Hasil Obligasi AS Melonjak
Dolar Kanada melemah atas greenback pada hari Selasa karena kenaikan Imbal hasil obligasi AS, membebani selera risiko, dengan loonie mundur dari level terkuatnya dalam hampir empat minggu. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun diperdagangkan di atas 1,3% untuk pertama kalinya hampir satu tahun, sementara S&P 500 mundur dari rekor rekor tertingginya. Loonie melemah 0,3% pada kisaran 1.2680 dolar AS.
Emas Anjlok Karena Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
Harga emas anjlok 1,7% pada hari Selasa setelah imbal hasil obligasi AS naik ke level dalam hampir setahun. Harga spot emas turun 1,2% menjadi $ 1.796,50, level terendah sejak 4 Februari. Sementara emas berjangka AS turun 1,3% menjadi $ 1.799.00. Juga membebani emas, indeks saham AS mencapai tertinggi sepanjang masa di tengah optimisme stimulus AS senilai $1,9 triliun.
Harga Minyak Bertahan Dekat Level Tertinggi 13 Bulan
Harga minyak ditutup dekat level tertinggi 13-bulan pada hari Selasa, didukung oleh suhu dingin di AS Selatan yang menutup sumur dan kilang minyak di Texas. Dalam beberapa bulan terakhir, haga minyak sudah naik tajam, didukung oleh pengekangan pasokan dari para produsen minyak, serta peluncuran vaksin untuk memerangi pandemi virus corona. Harga minyak WTI AS naik 1% menjadi $ 60,05, setelah menyentuh level tertinggi sejak awal Januari 2020. Brent naik 0,1%, menjadi $ 63,35 per barel, dekat level tertinggi 13 bulan yang dicapai pada sesi sebelumnya. Analis Rystad Energy memperkirakan antara 500.000 hingga 1,2 juta barel produksi minyak mentah di Amerika Serikat akan ditutup karena cuaca dingin. Sekitar 3 juta barel per hari (bph) penyulingan telah ditutup, dengan beberapa penyulingan terbesar AS menutup pemrosesan, termasuk fasilitas Motiva Enterprises di Port Arthur, Texas, yang terbesar di negara itu.

Wall Street Variatif, Dow Jones Cetak Rekor
Wall Street ditutup bervariasi dengan indeks Dow Jones mencetak rekor tertinggi pada akhir perdagangan Selasa berkat kenaikan saham siklikal di tengah prospek lebih banyaknya bantuan fiskal untuk mengangkat ekonomi AS dari kemerosotan yang dipicu oleh virus corona. Indeks Dow Jones naik 0,20%, S&P 500 turun tipis 0,06% dan Nasdaq Composite turun 0,34%.

Fokus Hari ini : CPI Inggris, Retail Sales AS
Hari ini Inggris akan melirilis data CPI, yang diperkirakan naik 0,6% di bulan Januari. Sementara Core CPI diperkirakan melambat menjadi 1,3% dari bulan sebelumnya 1,4%. Sementara data AS yang akan dirilis adalah retail sales, yang diperkirakan pulih setelah dua bulan sebelumnya mengalami kontraksi. Retail sales AS untuk figur Januari diperkirakan tumbuh 1,1% setelah minus 0,7% di Desember.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *