Jum. Des 6th, 2024
DOLLAR
Euro Jatuh ke Level Terendah 16 Bulan Karena Melonjaknya Kasus Covid-19 di Eropa

Euro mencapai level terendah 16 bulan minggu lalu di tengah lonjakan COVID di Eropa dan ekspektasi bahwa suku bunga bank sentral lain, terutama The Fed akan dinaikkan lebih cepat. Sementara itu, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde kembali mengulang pernyataannya dengan mengatakan bahwa ECB seharusnya tidak memperketat kebijakan karena bisa merusak pemulihan.

Dolar AS Menguat Berkat Safe Haven

Dolar Amerika Serikat (AS) naik pada hari Jumat berkat safe haven setelah Austria mengatakan akan menjadi negara pertama di Eropa Barat yang memberlakukan kembali penguncian penuh di tengah melonjaknya infeksi COVID-19 dan Jerman mengatakan dapat mengikutinya, mengirim euro lebih rendah. Dolar AS juga menguat setelah pernyataan para pejabat The Fed, yaitu Christopher Waller yang mengatakan bank sentral AS harus mempercepat laju pengurangan pembelian obligasi agar memberikan lebih banyak kelonggaran untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan saat ini dan jika inflasi tinggi, serta kekuatan lapangan berlanjut. Pada moment terpisah, Wakil Ketua Fed Richard Clarida mengatakan “mungkin sangat tepat” untuk membahas percepatan penghentian pembelian aset The Fed pada rapat berikutnya. Indeks dolar menguat naik 0,489% pada 96.029. Selama sepekan, indeks dolar AS naik sekitar 1%.

Emas Jatuh ke Level Terendah 1 Minggu Setelah Pernyataan Waller

Harga emas turun ke level terendah satu minggu pada hari Jumat, terbebani oleh kenaikan dolar setelah Gubernur Federal Reserve Christopher Waller menyerukan tapering lebih cepat dari perkiraan untuk membantu memetakan kebijakan moneter yang lebih ketat. Spot emas turun 0,6% menjadi $1,848,05 per ons, sedangkan emas berjangka AS melemah 0,5% menjadi $1,851.60.

Minyak Anjlok Karena Melonjaknya Covid-19 di Eropa, Potensi Pelepasan SPR

Harga minyak turun sekitar 3% pada hari Jumat karena melonjaknya kasus COVID-19 di Eropa mengancam pemulihan ekonomi. Investor juga mempertimbangkan potensi pelepasan cadangan minyak mentah oleh ekonomi utama untuk mendinginkan harga. Brent turun 2,9% ke $78,89, sementara WTI AS anjlok 3,6% menjadi $76,10. Kedua tolok ukur turun untuk minggu keempat beruntun, pertama kalinya sejak Maret 2020. Austria menjadi negara pertama di Eropa barat yang memberlakukan kembali lockdown virus corona musim gugur ini untuk mengatasi gelombang baru infeksi COVID-19. Jerman juga memperingatkan mungkin mempertimbangkan penguncian penuh. Sementara itu, pemerintah dari beberapa ekonomi terbesar dunia sedang mempertimbangkan untuk melepaskan minyak dari cadangan minyak strategis (SPR) menyusul permintaan dari AS, untuk langkah terkoordinasi dalam mendinginkan harga.

Wall Street Variatif, Nasdaq Ditutup di Atas 16 Ribu

Wall Street variatif hari Jumat, dengan Nasdaq mencetak rekor dan ditutup di atas level 16.000 untuk pertama kalinya, didukung saham teknologi. Sementara indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah karena penurunan saham saham perbankan, energi, dan maskapai penerbangan di tengah kekhawatiran bahwa negara-negara Eropa dapat mengikuti Austria dalam bergerak menuju penguncian penuh.

Fokus Minggu Ini: FOMC Minutes, PCE & PDB AS, PMI Global

Di AS, FOMC minutes, data PCE, PDB, dan pengumuman ketua Fed akan menjadi sorotan dalam minggu Thanksgiving yang dipersingkat. Sementara data PMI Global di November akan memberikan pembaruan tentang kesehatan beberapa ekonomi, termasuk AS, Jepang, Zona Euro, Jerman, dan Inggris. Investor juga akan terus mencermati angka virus corona saat penguncian dan pembatasan baru diumumkan di Eropa.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *