Dolar AS naik dalam empat sesi berturut-turut pada hari Rabu setelah meredanya aksi jual, dengan saham di bawah tekanan. Namun, berita positif vaksin dan prospek stimulus fiskal AS yang lebih banyak di tahun depan, mengurangi reli greenback. Indeks dollar naik 0,1% menjadi 91,027. Jumat lalu, indeks sempat menyentuh level terendah April 2018 di 90,47. Penurunan saham, di mana indeks Nasdaq jatuh 2% menjadi alasan investor untuk membeli dolar AS. Meski begitu, prospek pelemahan dollar diperkirakan masih berlanjut, meski analis mengatakan bahwa tidak yakin pelemahan tersebut akan terjadi dalam jangka panjang. Dengan jumlah kasus virus corona, yang saat ini mencapai 15 juta, regulator kemungkinan akan menyetujui vaksin. Kemudian investor juga masih mencermati negosiasi bantuan virus corona AS, di mana kedua faktor tersebut telah mendukung dollar dalam dua sesi terakhir.
Euro Melemah Menjelang ECB Meeting
Euro turun 0,2% menjadi $ 1,2080, namun masih berada di jalur penguatan tahunan sekitar 8%, kenaikan terbesar sejak 2017. ECB akan menggelar rapatnya hari ini, yang diperkirakan akan meningkatkan Pandemic Emergency Purchase Program (PEPP)ƒProgram Pembelian Darurat Pandemi. Namun, pasar akan mengantisipasi pernyataan ECB mengenai nilai tukar, mengingat kenaikan tajam euro akhir-akhir ini.
Emas Turun Tipis Karena Optimisme Vaksin
Harga emas turun lebih dari 2% pada hari Rabu karena optimisme yang didorong oleh kemajuan vaksin COVID-19, mendorong harapan untuk pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Harga emas turun 2,4% menjadi
$ 1,827.26 per ounce Pada hari Selasa, emas mencapai level tertinggi sejak 23 November di $ 1,875.07.
Minyak Flat Meski Cadangan Minyak AS Naik Melebihi Perkiraan
Harga minyak bergerak flat pada hari Rabu karena investor mempertimbangkan kenaikan cadangan minyak mentah AS yang melebihi perkiraan, diimbangi optimisme peluncuran vaksin virus corona, yang akan memicu pemulihan permintaan minyak global. Harga minyak sempat turun 1% setelah data yang menunjukkan cadangan minyak mentah AS naik 15,2 juta barel menjadi 503,2 juta barel pekan lalu, menurut Energy Information Administration (EIA). Angka tersebut berbanding terbalik dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 1,4 juta barel. Impor bersih minyak mentah AS naik 2,7 juta barel per hari (bph) pekan lalu, merupakan rekor kenaikan baru, disebabkan anjloknya ekspor. Namun, munculnya inokulasi massal di Inggris dan prospek FDA AS akan menyetujui vaksin virus di AS, behasil mengangkat harga. Inggris memulai vaksinasi massal pada hari Selasa. Harapan bahwa negara lain akan segera mengikuti membantu mengimbangi kekhawatiran tentang peningkatan tajam kasus virus korona secara global.
Wall Street Terkoreksi di Tengah Ketidakpastian Pembicaraan Stimulus
Tiga indeks Wall Street terkoreksi pada perdagangan karena investor putus asa atas terhentinya pembicaraan rencana stimulus ekonomi AS. Indeks Dow Jones turun 0,35%, indeks S&P 500 melemah 0,79%, dan indeks Nasdaq Composite merosot 1,94%. Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell mengatakan anggota parlemen masih mencari jalan menuju kesepakatan tentang bantuan Covid-19.
Fokus Hari ini : ECB Meeting, EU Summit, CPI & Jobless Claims AS
European Centrl Bank (ECB) akan menggelar rapatnya, yang diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga di 0,00%. Namun, ada perkiraan bahwa ECB akan memperpanjang program pembelian obligasi hingga Desember 2021, dengan total tambahan 600 miliar euro, di samping program pembiayaan baru untuk bank. Fokus lainnya; EU economic summit, serta data inflasi dan jobless claims AS.