Sen. Feb 10th, 2025

Dolar AS Menguat di Tengah Sepinya Perdagangan

dollar
Sempat Naik ke Atas 1.3800, Pound Akhirnya Flat

Sterling naik di atas $1,38 setelah pengecer Inggris melaporkan penjualan lebih kuat dari perkiraan pada bulan Oktober, menegaskan prospek tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Namun, Pound kemudian tergelincir dan ditutup flat pada $1,3764. Aussie, yang cenderung bergerak dengan harga komoditas, naik 0,2% menjadi $0,7506. Pekan lalu, Ausie diperdagangkan di atas $0,75 untuk pertama kalinya sejak Juli.

Dolar AS Menguat di Tengah Sepinya Perdagangan

Dolar AS menguat pada hari Selasa di tengah range yang sempit karena pasar menanti berita rapat bank sentral yang mungkin bisa memicu volatilitas. Penguatan dolar AS datang setelah rilisan data consumer confidence AS yang melebihi angka ekspektasi. Indeks dolar AS menguat 0,1% menjadi 93,9280. Analis mengatakan bahwa dolar kemungkinan akan terus stabil sembari menunggu rapat bank sentral dan data ekonomi yang dapat mengubah pandangan tentang suku bunga, inflasi dan tingkat pertumbuhan. Bank of Canada (BoC) akan menggelar rapatnya hari Rabu, disusul Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan (BoJ) hari Kamis. Di Minggu mendatang juga ada rapat The Fed, Bank of England (BoE), Reserve Bank of Australia (RBA) dan Bank Sentral Norwegia (Norges). Sementara itu, euro turun 0,1% menjadi $ 1,1597 di tengah ekspektasi bahwa ECB akan dovish dalam rapatnya minggu ini.

Emas Melemah Karena Penguatan Dolar AS & Saham

Harga emas jatuh 1,5% pada hari Selasa, menghentikan reli lima sesi berturut-turut, karena penguatan dolar menguat dan solidnya pendapatan perusahaan, mendorong sentimen risk-on. Spot emas turun 0,9% pada $1.790,54 per ons. Naiknya bursa saham AS, dengan banyaknya earning yang melebihi perkiraan, telah meredupkan pamor safe haven emas. Pamor emas juga pudar setelah dolar AS menguat.

Minyak Naik ke Level Tertinggi 2014 Berkat Ketatnya Pasokan

Harga minyak naik ke level tertinggi sejak tahun 2014, didorong oleh kekurangan pasokan global dan permintaan yang kuat di AS, yang merupakan konsumen terbesar dunia. Minyak Brent naik 0,5% ke US$86,40 per barel, sementara WTI AS menguat 1,1% ke US$$84,65. Reli minyak terjadi jelang laporan inventaris AS dari American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri, pada hari Selasa dan data dari Energy Information Administration (EIA). Analis memperkirakan data persediaan minyak AS mingguan terbaru menunjukkan peningkatan 1,9 juta barel dalam stok minyak mentah. Sementara itu, OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya seperti Rusia, saat ini meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari (bph) setiap bulan. Organisasi itu telah menolak seruan untuk meningkatkan produksi lebih cepat dalam menanggapi lonjakan harga.

Wall Street Menguat, Facebook Tahan Penguatan

Wall Street menguat hari Selasa, dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 kembali catat rekor , meski kenaikannya tertahan karena pelemahan saham Facebook setelah laporan pendapatan kuartalannya. Facebook anjlok 3,92%, menahan laju S&P 500 dan Nasdaq. Koreksi Facebook terjadi setelah perusahaan memperingatkan bahwa perubahan privasi baru yang dilakukan Apple Inc akan membebani bisnis digitalnya.

Fokus Hari Ini: Inflasi Australia & BoC Meeting

Pagi ini Australia merilis data inflasi yang tumbuh 0,8% di bulan lalu, sesuai ekspektasi. Fokus pasar berikutnya akan tertuju pada rapat regular Bank of Canada (BoC), yang diperkirakan tetap mempertahankan kebijakan. Namun, dengan data-data domestik yang solid, pasar kemungkinan pasar akan mencari petunjuk mengenai potensi pengetatan kebijkan BoC lebih lanjut. Sikap hawkish BoC bisa mengangkat loonie.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *