Sen. Feb 10th, 2025
DOLLAR
Aussie Anjlok Setelah RBA Meeting

AUDÆ’USD jatuh 1,23% pada hari Selasa setelah rapat Reserve Bank of Australia (RBA) yang tidak mnyampaikan pesan hawkish seperti yang diharapkan pasar. Dalam rapatnya kemarin, RBA menekankan bahwa inflasi masih terlalu rendah, meskipun juga menghilangkan proyeksi sebelumnya bahwa suku bunga tidak mungkin naik hingga 2024 dan menurunkan target utama untuk obligasi pemerintah April 2024. Poundsterling turun 0,32% menjelang rapt BoE hari Kamis, yang diperkirakan akan meenaikan suku bunga.

Dolar AS Menguat Jelang FOMC

Dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada hari Selasa menjelang rapat FOMC, yang diperkirakan akan mulai mengumumkan pengurangan pembelian aset besar-besaran yang dilakukan pada awal pandemi COVID-19 (tapering). Saat ini pasar telah sepenuhnya memperkirakan tapering tersebut, dan akan mencari petunjuk kapan bank sentral akan mulai menaikkan suku bunga. The Fed diperkirakan akan mengungkapkan rencana untuk mengurangi pembelian aset bulanan $120 miliar dari Treasuries dan mortgage-backed securities (MBS). Analis melihat bahwa rapat FOMC nanti akan menjadi menarik karena bisa melihat apakah pasar akan mendapat dorongan dari The Fed, mengingat bagaimana pasar menjadi sedikit agresif dalam mengantisipasi beberapa kenaikan suku bunga tahun depan. Indeks dolar naik 0,19% pada 94,106.

Emas Melemah Karena Penguatan Dolar AS dan Saham

Harga emas turun 0,3% pada hari Selasa karena dolar AS dan Wall Street menguat. Pasar juga tengah menanti rapat pertemuan Federal Reserve, yang dapat memberikan garis waktu kenaikan suku bunga di tengah meningkatnya tekanan inflasi. Penguatan saham menjelang pernyataan The Fed terus membebani logam safe-haven, namun kekhawatiran inflasi telah membatasi penurunan emas dan membantu minat beli.

Minyak Turun Menjelang Data Cadangan Minyak AS

Minyak diperdagangkan di bawah $85 per barel hari Selasa, namun masih dekat level tertinggi tiga tahun menjelang data stock minyak mingguan AS yang diperkirakan mengalami kenaikan. Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan data persediaan minyak mentah mingguan AS menunjukkan kenaikan 1,6 juta barel. Minyak WTI AS turun 0,2%, menjadi $83,91, sementara Brent ditutup naik 1 sen menjadi $84,72 per barel. Harga Brent telah melonjak lebih dari 60% pada tahun 2021. Brent mencapai level tertinggi tiga tahun di $86,70 minggu lalu karena permintaan global telah pulih dan serta kebijakan OPEC+ yang tetap mempertahankan tetap pada rencananya untuk meningkatkan produksi bulanan secara bertahap sebesar 400.000 barel per hari. Harga naik meskipun China mengatakan bahwa mereka telah melepas cadangan bensin dan solar untuk meningkatkan pasokan pasar dan mendukung stabilitas harga di beberapa wilayah.

Wall Street Kembali Cetak Rekor, Terangkat Hasil Earning Perusahaan

Wall Street kembali cetak rekor hari Selasa, terangkat oleh solidnya hasil earning perusahaan menjelang FOMC meeting. Indeks Dow Jones Industrial naik 0,39%, S&P 500 naik 0,37% dan Nasdaq bertambah 0,34%. Saham Pfizer naik 4,1% setelah pembuat obat itu mengatakan pihaknya memperkirakan penjualan tahun 2021 dari vaksin Covid-19 yang dikembangkannya dengan mitra Jerman BioNTech mencapai US$36 miliar.

Fokus Hari Ini: ADP & Service PMI AS, FOMC Meeting

Fokus pasar akan tertuju pada rapat FOMC, yang akan digelar Kamis dini hari nanti. Pasar memperkirakan bahwa dalam rapatnya nanti The Fed akan mulai mengumumkan tapering senilai $120 miliar. Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati pernyataan para pejabat The Fed mengenai inflasi dan arah kebijakan suku bunga. Namun sebelum itu, ada data-data AS yang akan dirilis, yaitu ADP dan Service PMI.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *