Dolar menguat atas mata uang utama dunia lainnya pada hari Selasa, naik ke level tertinggi satu tahun versus yen, karena peningkatan vaksinasi AS dan paket stimulus mendukung ekspektasi pemulihan yang kuat dari pandemi, yang mengangkat imbal hasil Treasury AS. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun naik ke level tertinggi 14 bulan pada hari Selasa di 1,776%, dan ditutup pada 1,727%. Kenaikan datang menjelang pidato Presiden AS Joe Biden yang akan merinci mengenai rencana paket infrastruktur $3 triliun hingga $4 triliun. Indeks dolar naik di atas angka 93 dan ditutup menguat 0,4% menjadi 93,294. Indeks sebelumnya sempat mencapai 93,357, level tertinggi dalam empat bulan. Data AS hari Selasa juga mendukung prospek optimis di ekonomi terbesar dunia, dimana kepercayaan konsumen AS naik pada bulan Maret ke level tertinggi sejak dimulainya pandemi COVID-19. Sementara harga rumah dari tahun ke tahun melonjak di bulan Januari.
Loonie Melemah Karena Turunnya Harga Minyak
Dolar Kanada melemah ke level terendah 3 minggu di Selasa terhadap greenback karena penurunan harga minyak dan prospek paket belanja untuk menangani kebutuhan infrastruktur AS secara luas mendukung greenback. Dolar Kanada melemah 0,4% menjadi $1,2633, setelah menyentuh level terendah sejak 10 Maret di $1,2646. Presiden AS Joe Biden akan merinci paket infrastruktur senilai $3-$4 triliun pada hari Rabu.
Emas Jatuh Karena Kenaikan Dolar dan Yield Obligasi AS
Harga emas tergelincir hampir 2% pada hari Selasa karena penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil Treasury AS, didorong ekspektasi pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat mengurangi permintaan safe haven emas. Harga spot emas turun 1,6% menjadi $1,684.64 per ounce, sementara emas berjangka AS turun 1,7% menjadi $1,686. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun naik ke level tertinggi 14 bulan.
Minyak Turun Setelah Lalu Lintas di Terusan Suez Kembali Normal, Data API
Harga minyak turun lebih dari 1% pada hari Selasa karena Terusan Suez dibuka kembali untuk lalu lintas dan dolar AS menguat. Fokus investor saat ini beralih pada pertemuan OPEC+ yang akan digelar pada hari Kamis, di mana analis memperkirakan kelompok tersebut akan memperpanjang pembatasan pasokan karena prospek permintaan yang suram. Minyak mentah Brent turun 1,3%, menjadi $64,14 per barel, sementara WTI AS turun 1,6%, menjadi $ 60,55 barel. Kedua jenis minyak tersebut kembali turun setelah penutupan pasar menyusul data industri yang menunjukkan cadangan minyak mentah AS membengkak 3,9 juta barel pekan lalu, menurut laporan mingguan American Petroleum Institute (API). Sementara itu, lalu lintas di Terusan Suez kembali normal setelah kapal pengangkut kontainer Ever Given, yang telah memblokir jalur tersebut selama hampir seminggu berhasil mengapung kembali. Reli dolar AS turut membebani minyak
Wall Street Jatuh Karena Penurunan Saham Teknologi
Tiga indeks saham utama Wall Street melemah pada hari Selasa. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 104,41 poin atau 0,31% menjadi 33.066,96. Indeks S&P 500 melemah 12,54 poin atau 0,32% menjadi
3.958,55. Nasdaq Composite turun 14,25 poin atau 0,11% menjadi 13.045,39. Investor menjual saham pertumbuhan terkait teknologi setelah imbal hasil Treasury AS mencapai angka tertinggi 14 bulan. .
Fokus Hari ini : PMI China, PDB Inggris & ADP AS
Pagi tadi China telah merilis data PMI yang tumbuh di atas ekspektasi, dimana sektor manufaktur tumbuh 51.9, sedangkan untuk sektor jasa tumbuh 56.3. Di Eropa, Inggris akan merilis data PDB, yang diperkirakan tumbuh 1,0% di kuarta IV-2020. Masih dari Eropa, ada data inflasi zona euro dan data ketenagakerjaan Jerman. Sementara di AS, akan dirilis data ADP non-farm payroll, Chicago PMI dan pending home sales.