Dolar AS menguat pada hari Rabu setelah Federal Reserve merilis risalah pertemuan terbaru yang memperkuat posisi bank sentral AS untuk menahan diri sebelum menaikkan suku bunga. Para pejabat Fed mengatakan kemungkinan akan membutuhkan beberapa waktu untuk kemajuan substansial lebih lanjut pada tujuan lapangan kerja maksimum dan inflasi yang stabil. Dolar telah terapresiasi tahun ini bersama dengan imbal hasil Treasury karena investor bertaruh Amerika Serikat akan pulih lebih cepat dari pandemi COVID-19 daripada negara maju lainnya yang dibantu oleh stimulus fiskal dan moneter besar-besaran. Tetapi kenaikan indeks dolar sebesar 2,5% pada bulan Maret, kenaikan bulanan terbesar sejak akhir 2016, mendorong beberapa pedagang untuk membukukan keuntungan. Penurunan imbal hasil Treasury setelah reli yang cepat tahun ini juga menambah tekanan pada dolar.
Loonie dan Poundsterling Melemah
Sterling merosot pada hari Rabu karena aksi ambil untung oleh para pedagang setelah kuartal pertama yang kuat untuk mata uang Inggris menariknya ke level terendah seminggu terhadap dolar dan terendah dalam dua minggu terhadap euro. Sementara itu, Loonie juga melemah atas greenback di tengah kekhawatiran gelombang ketiga pandemi CIVID-19 yang melanda Kanada.
Emas Turun di Tengah Solidnya Data AS
Harga emas turun pada hari Rabu setelah data ekonomi AS yang kuat meningkatkan harapan akan pemulihan yang cepat, meredupkan daya tarik logam mulia. Analis melihat bahwa jika data ekonomi terus solid, kemungkinan suku bunga naik, dan itu akan berdampak negatif buat emas. Harga emas spot turun 0,4% menjadi $ 1,737.01, sementara emas berjangka AS turun 0,1% menjadi $1.741.6.
Minyak Naik Berkat Membaiknya Prospek Ekonomi Global
Harga minyak menguat pada hari Rabu di tengah membaiknya prospek ekonomi global, namun kenaikan dibatasi oleh kekhawatiran bahwa wabah virus korona baru akan melemahkan permintaan bahan bakar. Minyak naik 0,7% pada $63,16 dan WTI juga naik 0,7% pada $59,77. Data dari EIA menunjukkan cadangan minyak mentah AS turun 3,5 juta barel pekan lalu, tetapi cadangan bensin melonjak 4 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi untuk penurunan bensin 221.000 barel. Harga minyak naik setelah FOMC minutes yang memperkuat posisi bank sentral AS yang akan menahan diri untuk tidak menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, meningkatkan prospek permintaan bahan bakar. Kemudian proyeksi IMF yang menaikkan proyeksi pertumbuhan menjadi 6%, dari sebelumnya 5,5%, juga membantu prospek permintaan bahan bakar dan mendukung harga. Namun, meningkatnya kasus COVID-19 di Amerika membatasi kenaikan.
Wall Street Variatif, Nasdaq Turun
Wall Street bergerak variatif pada akhir perdagangan Rabu, dengan indeks Nasdaq terkoreksi. Indeks S&P 500 ditutup naik 0,15% setelah Federal Reserve merilis risalah pertemuan terbaru yang memperkuat posisi bank sentral AS untuk menahan diri sebelum menaikkan suku bunga. Sementara indeks Dow Jones naik tipis 0,05%, namun Nasdaq Composite turun 0,07%.
Fokus Hari ini : PMI Construction Inggris, ECB Minutes & Powell
Inggris akan merilis data construction PMI, di mana data tersebut telah tumbuh menjadi 53,3 di bulan Maret, naik dari 49,2 sebelumnya. Di April, data tersebut diperkirakan tumbuh 55,0. Fokus pasar lainnya adalah ECB minutes, serta data jobless claims AS. Selain itu, ketua the Fed Jerome Powell akan kembali menyampaikan pidatonya pada forum seminar IMF.