Rab. Des 6th, 2023

Dolar naik ke level tertinggi tiga bulan pada hari Kamis setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell gagal mengungkapkan kekhawatiran tentang aksi jual pada treasury AS akhir-akhir ini seperti yang diharapkan beberapa trader, mengangkat imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dan permintaan untuk greenback. Powell mengesampingkan kekhawatiran bahwa kenaikan imbal hasil Treasury AS baru-baru ini mungkin menimbulkan masalah bagi The Fed karena investor menaikkan biaya pinjaman yang ingin dijaga bank sentral tetap rendah. Sementara Powell mengatakan kenaikan itu “penting dan menarik perhatian saya,” dia tidak menganggapnya sebagai langkah “tidak teratur”, atau yang mendorong suku bunga jangka panjang begitu tinggi sehingga Fed mungkin harus campur tangan di pasar lebih kuat untuk menurunkannya, seperti dengan meningkatkan pembelian obligasi bulanan yang di 120 miliar. Indeks dolar naik 0,53% menjadi $9,56.
Loonie Melemah, Meski Harga Minyak Melonjak
Dolar Kanada melemah atas dolar AS pada hari Kamis, mundur dari level tertinggi satu minggu sebelumnya, karena aksi jual di Wall Street yang disebabkan didorong oleh imbal hasil obligasi yang lebih tinggi, mengimbangi lonjakan harga minyak. Dolar AS menguat setelah komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell mengecewakan investor yang khawatir atas kenaikan imbal hasil obligasi AS jangka panjang.
Emas Anjlok ke Bawah $1700 Karena Kenaikan Yield Obligasi
Harga emas anjlok ke bawah level US$ 1.700 per ons troi untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan, dipicu oleh kenaikan yield US Treasury, yang menyebabkan investor melirik instrumen tersebut daripada membeli emas. Harga emas spot merosot 0,80% keUS$ 1.697,52 per ons, level terendah sejak Juni 2020. Harga emas berjangka AS di US$ berada di 1.700,70 per ons troi, juga terendah sejak Juni 2020.
Minyak Naik Lebih dari 4% Setelah OPEC+ Pertahankan Kuota
Harga minyak menguat lebih dari 4% pada hari Kamis, mencapai level tertinggi dalam lebih dari setahun, setelah OPEC dan sekutunya setuju untuk menjaga produksi tidak berubah hingga April, dengan alasan bahwa pemulihan permintaan dari pandemi virus corona masih rapuh. Harga minyak mentah Brent naik 4,2%, menjadi $66,74 per barel. Sementara WTI naik 4,2% menjadi $63.83. Arab Saudi mengatakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak sukarela sebesar 1 juta barel per hari (bph), dan memutuskan dalam beberapa bulan mendatang kapan akan menghentikannya secara bertahap. Sementara Rusia diizinkan untuk meningkatkan produksi sebesar 130.000 barel per hari (bph) pada bulan April dan Kazakhstan sebesar 20.000 barel per hari. Juga mendukung sentimen, pasukan Houthi Yaman mengatakan mereka telah menembakkan rudal ke fasilitas Saudi Aramco di Jeddah.
.
Wall Street Anjlok Dalam 3 Hari Berturut-turut
Wall Street merosot dalam tiga hari berturut-turut setelah pernyataan Powell yang mengecewakan investor yang khawatir tentang kenaikan imbal hasil obligasi AS jangka panjang. Komentar Powell tidak menunjukkan perubahan dalam pembelian aset Fed untuk mengatasi lonjakan imbal hasil baru-baru ini. Indeks Dow Jones turun 1,11%, Indeks S&P melorot 1,34% dan Nasdaq Composite anjlok 2,11%.

Fokus Hari ini : Data Ketenagakerjaan AS
Data yang paling ditunggu oleh pelaku pasar akan dirilis hari ini. Data tersebut adalah data ketenagakerjaan AS, di mana non-farm payrolls diperkirakan tumbuh 197 ribu di Februari, setelah melemah 49 ribu bulan sebelumnya. Pertumbuhan upah diperkirakan tetap tidak berubah di 0,2%, sementara tingkat pengangguran juga tetap di 6,3%.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *