Kam. Okt 3rd, 2024

Dolar AS Merosot, Poundsterling Melonjak Setelah Rencana Kebijakan Fiskal Inggris Di Umumkan

Menkeu Inggris Akan Membalikkan Kebijakan Kwasi Kwarteng

Jeremy Hunt, yang ditunjuk sebagai Menteri Keuangan Inggris mengumumkan bahwa ia akan membalikkan hampir semua pemo- tongan pajak yang termasuk dalam “anggaran mini” yang diluncurkan oleh pendahulunya Kwasi Kwarteng saat ia mencoba untuk menyelamatkan kredibilitas fiskal dan meluruskan keuangan publik. Pembalikan ini menunjukkan Perdana Menteri Liz Truss mung- kin mencoba menebus kesalahan untuk meyakinkan investor bahwa negara itu akan berada di jalur yang berkelanjutan secara fiskal, menghindari pinjaman berlebihan untuk mendanai kebijakan ekspansif pada saat inflasi tinggi dan defisit transaksi berjalan yang cukup besar. Kebijakan fiskal yang lebih hati-hati seharusnya mendukung GBP/USD, tetapi pasangan ini telah menutup seba- gian besar kerugian yang terjadi sejak pembukaan anggaran mini yang memicu aksi jual besar-besaran, sehingga potensi kenai- kannya mungkin terbatas ke depannya.

Sementara data produksi industri Jepang, yang mengukur produksi dari bisnis yang terintegrasi dalam sektor industri ekonomi seperti manufaktur, pertambangan, dan utilitas – dilaporkan angkanya mengalami kenaikan yang signifikan, dari minus 2% men- jadi 5.8% di bulan lalu. Hal ini memberikan dampak positif bagi nilai tukar Yen, yang tengah terpuruk dengan sedikit menahan laju pelemahannya.

Bursa Saham AS Reli Imbas Rencana Pembalikan Kebijakan Fiskal Inggris dan Lapoan Pendapatan BoA

Bursa Saham AS reli setelah Inggris membalikkan arah rencana ekonomi, sementara laporan pendapatan Bank of America yang membukukan hasil kuartalan yang solid, mengangkat optimisme pasar tentang musim pendapatan perusahaan yang lebih baik. Saham BoA melonjak 6,06%. Indeks sektor perbankan di bursa S&P 500 naik 3,48%. Indek Dow Jones naik 550,99 poin, atau 1,86%, ke 30.185,82, S&P 500 naik 94,88 poin, atau 2,65%, ke 3.677,95 dan Nasdaq naik 354,41 poin, atau 3,43%, ke 10.675,80.

Dolar AS Merosot, Poundsterling Melonjak Setelah Rencana Kebijakan Fiskal Inggris Di Umumkan

Dolar merosot dan Poundsterling melonjak setelah Inggris bersiap membuang sebagian besar “anggaran mini” pemerintah. Pound yang telah menjadi pendorong pasar mata uang bulan ini mendapatkan kepercayaan pasar dan menurunkan permintaan dolar AS. Pasangan GBP/USD naik 1,54% pada $ 1,1348, setelah sebelumnya mencapai $ 1,1440, tertinggi sejak 5 Oktober. Indek dolar turun ke 112,11, membuat pasangan EUR/USD juga naik sebesar 1,19% ke $0,9838, tertinggi sejak 6 Oktober. Investor juga fokus pada apakah BoJ akan melakukan intervensi setelah Yen jatuh di 148,97.

Pelemahan Dolar dan Yield Obligasi AS Dimanfaatkan Emas Untuk Menaikkan Harganya

Harga Emas ditutup naik karena dolar dan imbal hasil obligasi AS melemah, naik $15,10 ke $1.664. Risk Appetite yang terjadi di bursa saham, membuat investor keluar dari asset safe haven Dolar AS. Indek dolar turun 1,31 poin ke 112,01. Yield Obligasi AS  juga turun 2,7 basis poin ke 3,997%.

Harga Minyak Rebound, Hentikan Penurunan Dalam 4 Minggu

Harga minyak WTI berusaha pulih dari level $84,50 ke $84,90, menghentikan tren turun selama empat minggu. Secara teknis, baik RSI dan MACD masih menantang aksi beli karena mereka menembus rintangan SMA 200, sekitar $85,00. Jika lintasan SMA minyak melintasi $95,00, harga $87,00, akan menjadi resisten utama bagi para pembeli. Jika berhasil bertahan, kenaikan selanjutnya di $92,63. Sebaliknya terobosan di $82,50 membuka peluang turun ke $80,90 – $76,08.

Fokus Pasar Hari Ini :

RBA akan menyampaikan risalah pertemuan bulan September. Perlu dicermati adalah proyeksi kebijakan moneter bank sentral Australia tersebut. Nada hawkish, akan menjadi sentimen positif bagi Aussie. Indek Sentimen Bisnis Zona Euro dan Jerman, sama- sama diperkirakan angkanya adalah minus 60 dan 65. Ini menunjukkan pandangan pebisnis bahwa dalam satu semester kedepan, masih akan memburuk. Ini tentu akan menjadi sentimen negatif bagi Euro jika dilaporkan angkanya sesuai perkiraan atau bahkan lebih buruk. Manufaktur di AS merupakan sektor yang paling penting dan menyumbang 78 persen dari total produksi. Angka Produksi Industri ini diperkirakan akan tumbuh 0.1% dari minus 0.2% di bulan sebelumnya. Hal ini dapat menjadi sentimen positif bagi Dolar atau indek saham AS.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *