Sen. Feb 10th, 2025

Dolar AS Naik Ke Posisi Tertinggi 2 Minggu

dollar

Ketegangan Meningkat, NATO Siapkan Jet Tempurnya

NATO mengatakan bahwa pihaknya menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat Eropa timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur dalam menanggapi pembangunan militer Rusia di perbatasan Ukraina. Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS di hari Minggu telah memerintahkan anggota keluarga diplomat meninggalkan Ukraina, sementara Presiden Joe Biden mempertimbangkan opsi untuk meningkatkan aset militer AS di wilayah tersebut.

Aksi Buy Back Mendorong Bursa Saham AS Berbalik Arah

Bursa saham AS berbalik arah dengan menguat. Ketiga indeks bursa saham AS berakhir di wilayah positif, setelah Dow Jones mencatat penurunan lebih dari 1.000 poin pada hari sebelumnya. Indek Dow Jones naik 0,29%, sedangkan S&P 500 naik 0,28% dan Nasdaq naik 0,63%. Kenaikan ini meski terlambat menandai perubahan haluan yang mengejutkan. Turunnya harga saham membuka peluang beli, dimana banyak investor kemudian melakukan buy back. Investor berkeyakinan bahwa penurunan yang terjadi beberapa waktu lalu tidak menggoyahkan harapan bahwa musim pendapatan ini akan sangat kuat. Pelemahan sebelumnya ini dianggap sudah berlebihan, tidak sejalan dengan momentum yang ada.

Dolar AS Naik Ke Posisi Tertinggi 2 Minggu

Kekhawatiran atas Fed dan Ukraina mendorong Dolar AS mencapai posisi tertinggi dua minggu terhadap sekeranjang mata uang. Indek Dolar AS bertahan dengan naik 0,26%. Investor yang mengawasi rencana pertemuan Fed sedekat biasanya, karena pejabat Fed berusaha untuk melepaskan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memulai jalan menuju kenaikan suku bunga di masa depan. Mereka harus menerima kenyataan pahit bahwa akhir dari kebijakan moneter ultra-mudah ada di depan kita. Meski pertemuan Fed ini diperkirakan tidak ada perubahan dari keyakinan pasar sebelumnya bahwa kenaikan suku bunga sebesar seperempat poin penuh akan dilakukan pada bulan Maret. Kekhawatiran bahwa Fed bisa mempercepat pengetatan pada pertemuan minggu ini menambah kegelisahan investor. Bank sentral AS diperkirakan akan mengkonfirmasi bahwa mereka akan segera mulai menguras kumpulan besar likuiditas yang telah mendorong pertumbuhan saham dalam beberapa tahun terakhir.

Aksi Ambil Untung Menahan Laju Kenaikan Harga Minyak

Harga minyak berhenti naik dengan aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor paska kenaikan sebanyak 5 kali di sesi perdagangan sebelumnya. Investor memanfaatkan momentum risk-off, dengen melepas posisi mereka dan mendorong harga turun sebanyak 3% setelah penutupan di hari Jumat yang mencatat kinerja kenaikan lima minggu berturut-turut. Harga Minyak mentah Brent turun $ 1,62, atau 1,8%, menjadi $ 86,27 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun $ 1,83, atau 2,2%, menjadi $ 83,31.

Permintaan Aset Safe Haven Naik, Harga Emas Melonjak

Harga emas melonjak 0,55% menjadi $1,843,26 per troy ons seiring dengan menguatnya krisis di Ukraina.

Fokus pasar hari ini :

Perhatian pasar akan dimulai dari rencana rilis data angka CPI Australia. Diperkirakan akan naik, dari kwartal sebelumnya di 0.8% menjadi 1%. Sayangnya, Jepang yang diagendakan akan mengumumkan angka CPI nya justru diperkirakan akan mengalami penurunan dari 08% menjadi 0.7%. Dari Eropa akan dikabarkan mengenai iklim bisnis di Jerman yang diperkirakan sedikit mengalami koreksi dari angka 94,7 menjadi 94,6. Sementara AS sendiri juga diperkirakan akan sedikit mengalami penurunan angka kepercayaan konsumen yang akan dirilis oleh Conference Board, dari angka 115.8 menjadi hanya 111.4 saja. (LH)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *