Euro Jatuh Menjelang ECB Meeting
Euro jatuh menjelang ECB meeting, yang bisa memperketat kebijakan lebih cepat dari perkiraan karena tekanan inflasi dapat berlangsung lama, menurut pejabat ECB Robert Holzmann pada Majalah Eurofi hari Rabu. Analis yang disurvei oleh Reuters melihat pembelian PEPP kemungkinan turun hingga 60 miliar euro per bulan dari 80 miliar saat ini, sebelum penurunan lebih lanjut tahun depan dan skema berakhir di Maret.
Dolar AS Pangkas Penguatan Setelah Komentar Williams
Dolar Amerika Serikat (AS) memangkas kenaikan di hari Rabu karena imbal hasil Treasury AS turun menyusul pernyataan dovish salah satu pejabat The Fed. Presiden Bank Fed New York John Williams mengatakan bahwa lebih banyak kemajuan diperlukan di pasar tenaga kerja untuk mencapai “kemajuan lebih lanjut yang substansial” untuk tujuan pekerjaan maksimum Fed. Namun, dia juga menambahkan bahwa mungkin tepat bagi Federal Reserve untuk mulai mengurangi laju pembelian asetnya akhir tahun ini jika ekonomi terus membaik. Secara terpisah, The Fed mengatakan dalam Beige Book terbarunya bahwa ekonomi AS “sedikit turun” pada Agustus karena gelombang baru virus corona menghantam restoran, perjalanan, dan pariwisata. Indeks dolar naik 0,14% menjadi 92,66, setelah sempat menguat ke 92,86, tertinggi sejak 27 Agustus. Yield obligasi AS tenor 10 tahun turun menjadi 1,33%, setelah sebelumnya diperdagangkan di 1,38%.
Emas Jatuh ke Level Terendah 2 Minggu Karena Penguatan Dolar AS
Emas jatuh ke level terendah dua minggu hari Rabu, dengan spot emas turun 0,1% pada $1.792,27, setelah sempat jatuh ke $1.781,30, terendah sejak 26 Agustus. Kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat varian Delta telah mengguncang ekuitas minggu ini, namun aliran ke emas dibatasi oleh kenaikan imbal hasil obligasi dan dolar AS, yang membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Minyak Naik Karena Produsen Teluk Meksiko AS Masih Ofline Setelah Badai Ida
Harga minyak naik lebih dari 1% pada hari Rabu setelah produsen Teluk Meksiko AS membuat kemajuan lambat dalam memulihkan produksi minyak setelah Badai Ida. Minyak Brent naik 1,27% menjadi US$72,95, sementara WTI AS naik 1,39% menjadi US$69,3 per barel. Sekitar 80% dari produksi minyak Teluk AS tetap ofline pada hari Selasa, dengan 79 platform produksi masih kosong. Sekitar 17,5 juta barel minyak telah hilang ke pasar sejauh ini. Analis akan mencermati data cadangan minyak dari API dan Energy Information Administration (EIA) AS tentang dampak badai pada produksi minyak mentah dan output kilang. Pada hari Rabu, EIA mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan produksi minyak mentah AS turun 200.000 barel per hari menjadi 11,08 juta barel per hari pada tahun 2021, lebih besar dari dari perkiraan sebelumnya untuk penurunan 160.000 barel per hari. Minyak juga naik di tengah ketiakpastian perundingan nuklir Iran-AS.
Wall Street Melemah Karena Kekhawatiran Gagalnya Pemulihan Ekonomi
Wall Street melemah di akhir perdagangan Rabu karena kekhawatiran bahwa varian Delta virus corona dapat menumpulkan pemulihan ekonomi dan ketidakpastian tentang kapan Federal Reserve dapat menarik kembali kebijakan akomodatifnya. Indeks Dow Jones turun 0,2% menjadi 35.031,07, S&P 500 melemah 0,13% menjadi 4.514,07, dan Nasdaq Composite jatuh 0,57% menjadi 15.286,64.
Fokus Hari ini: European Central Bank (ECB) Meeting
ECB hari ini akan menggelar rapatnya, yang diperkirakan tetap menahan suku bunga acuan di 0,0%. Namun, fokus pasar kemungkinan akan tertuju pada perdebatan para anggota ECB mengenai pengurangan laju pembelian pandemic emergency purchase program (PEPP). Seiring membaiknya data ekonomi zona euro, serta inflasi yang sudah naik di atas target 2%, ECB kemungkinan akan menyampaikan nada hawkish