Jum. Des 6th, 2024

Dolar AS Raih Level Tertinggi Enam Minggu

Dolar Amerika Serikat (AS) naik ke level tertinggi enam minggu pada hari Senin di tengah melemahnya euro, franc Swiss dan yen Jepang, karena adanya pandangan bahwa Amerika Serikat memiliki keuntungan dalam menumbuhkan ekonominya dan memvaksinasi populasinya terhadap COVID-19. Dolar unggul atas yen, mendekati area 105, sementara indeks dolar menguat 0,37% menjadi 90,955, tertinggi sejak Desember. Sementra itu, Euro melemah setelah Jerman melaporkan bahwa penjualan ritel jatuh secara tak terduga 9,6% pada Desember setelah lockdown yang lebih ketat tahun lalu untuk mengekang penyebaran COVID-19, telah mencekik pengeluaran konsumen di ekonomi terbesar Eropa. Analis melihat bahwa dolar mungkin lebih tangguh dalam waktu dekat karena pertumbuhan dan vaksinasi menguntungkan AS.

Loonie Melemah Setelah Rilis Data Manufaktur Kanada
Dolar Kanada (loonie) melemah atas greenback setelah data yang menunjukkan Aktivitas manufaktur tumbuh pada akselerasi paling lambat dalam enam bulan. Manufacturing PMI Kanada tumbuh 54,4 di bulan Desember, lebih lambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 57,9. Loonie melemah 0,4% menjadi 1,2822. Dalam dua sesi terakhir, loonie diperdagangkan berlawanan arah minyak, salah satu ekspor utama Kanada, dan saham.
Harga Perak Melonjak Karena Reddit Mulai Fokus ke Logam
Harga perak memperpanjang reli dalam tiga sesi pada hari Senin, melonjak 11,2% ke level tertinggi hampir delapan tahun setelah investor ritel mengalihkan fokus ke logam dari GameStop Corp dan saham lain yang naik di media sosial. Penguatan dimulai setelah postingan mulai beredar di Reddit yang menarik investor kecil untuk membeli saham pertambangan perak yang diperdagangkan ETF yang berbasis perak.
Minyak Naik Berkat Turunnya Cadangan Minyak AS
Harga minyak naik lebih dari 2% pada hari Senin, didukung oleh turunnya cadangan minyak mentah AS dan meningkatnya permintaan bahan bakar musim dingin karena salah satu badai salju terburuk yang melanda AS. Data pemerintahan AS minggu lalu menunjukkan adanya penurunan sebesar 2,3 juta barel pada stok di Cushing, Oklahoma, pusat pengiriman minyak mentah berjangka. Sementra itu, di bagian Timur Laut AS sedang dilanda badai salju musim dingin yang kuat, yang menyebabkan gangguan meluas di Kota New York dan pusat kota besar lainnya di wilayah tersebut. Dukungan minyak lainnya datang dari pembicaraan stimulus di kongres AS. Goldman Sach memperkirakan harga minyak bisa mencapai $65 per barel pada bulan Juli, dengan perkiraan pasar minyak akan mengalami defisit sebesar 900.000 barel per hari (bph) pada paruh pertama 2021, lebih tinggi dari prediksi sebelumnya sebesar 500.000 bph.
Wall Street Melesat, Bangkit dari Aksi Jual
Mengawali perdagangan bulan Februari Wall Street langsung tancap gas, dengan Indeks S&P 500 mencatatkan persentase kenaikan harian terbesar sejak 24 November setelah aksi jual minggu lalu. Saham terkait teknologi memimpin kenaikan, sementara pergerakan traders ritel ke perak mendorong harga saham pertambangan. Indeks Dow Jones naik 0,76%, S&P 500 naik 1,61% dan Nasdaq Composite melesat 2,55%.
Fokus Hari ini : RBA Meeting, PDB Zona Euro
Hari ini RBA akan menggelar rapatnya, yang diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga di level 0,10%. Nada dovish sepertinya masih akan disampaikan dalam rapatnya minggu ini. Memasuki pasar Eropa, ada data CPI Perancis, yang diperkirakan tumbuh 0,5% di bulan Januari, setelah minus 0,3% di bulan sebelumnya. Kemudian ada data PDB zona euro di kuartal 4 2020, yang diperkirakan kontraksi 0,9%.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *