Dolar Amerika Serikat (AS) naik pada hari Selasa setelah suku bunga AS masih tetap akan rendah, sementara penurunan harga minyak memukul mata uang terkait minyak mentah. Setelah menyentuh level terendah dalam hampir tujuh minggu, indeks dolar naik 0,2% menjadi 91,204. Dolar telah jatuh pada bulan April karena imbal hasil obligasi AS mundur dari tertinggi 14 bulan di 1,776% yang dicapai bulan lalu. Pelemahan dolar AS dan turunnya imbal hasil datang terjadi setelah the Fed akan lebih lambat mengetatkan kebijakan moneter daripada peerkiraan pasar. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun merosot menjadi 1,57% setelah diperdagangkan dalam kisaran sempit pada range 1,60%. Sementara itu,, mata uang terkait minyak terpukul ketika harga minyak mentah turun 1% di tengah kekhawatiran bahwa lonjakan infeksi virus korona di India akan menyebabkan pembatasan dan mengurangi permintaan minyak.
Sterling Sentuh Level Tertinggi Enam MInggu
Sterling sempat meraih level tertinggi lebih dari enam minggu atas dolar pada hari Selasa di tengah rilisan data ketenagakerjaan Inggris yang lebih baik dari perkiraan, Data kemarin membuktikan tanda-tanda ekonomi sedang pulih. Tingkat pengangguran Inggris secara tak terduga turun dakam dua bulan berturut- turut menjadi 4,9% pada periode Desember hingga Februari.
Emas Naik Berkat Turunnya Yield Obligasi AS
Harga emas naik pada hari Selasa berkat penurunan imbal hasil Treasury AS, mengangkat daya tarik logam mulia yang tidak memberikan hasil. Harga emas spot naik 0,5% menjadi $1.777.43 per ons, sementara Emas berjangka AS ditutup naik 0,4% menjadi $1.778.40. Yield obligasi AS turun, sementara indeks dolar naik 0,2%, tetapi tetap berada di level terendah sekitar tujuh minggu.
Minyak Melemah Karena Kekhawatiran Meningkatnya Kasus COVID-19 di India
Harga minyak melemah pada hari Selasa di tengah kekhawatiran bahwa India, importir minyak terbesar ketiga dunia, dapat memberlakukan pembatasan karena infeksi virus korona dan kematian melonjak ke rekor tertinggi. Harga minyak terus meningkat tahun ini karena antisipasi bahwa permintaan akan pulih. Meski begitu, hanya ekonomi AS dan China saja yang sedang rebound, sementara banyak negara lain tidak. India melaporkan jumlah kematian harian terburuk hari Selasa, dengan sebagian besar negara itu sekarang lockdown di tengah gelombang penularan kedua yang meningkat pesat. PM India Narendra Modi mendesak warganya untuk mengambil tindakan pencegahan untuk menghentikan penyebaran COVID-19, tetapi tidak memberlakukan penguncian. Pembatasan terus menghambat perjalanan ke seluruh dunia. Hong Kong akan menangguhkan penerbangan dari India, Pakistan, dan Filipina mulai 20 April selama dua minggu.
Wall Street Jatuh Karena Penurunan Saham Teknologi
Wall Street turun dalam dua hari berturut-turut pada perdagangan Selasa karena lonjakan kasus virus corona global menghantam saham terkait perjalanan dan investor memiliki pemikiran kedua tentang pendapatan bank-bank besar AS, yang tampaknya luar biasa pekan lalu. Indeks Dow Jones turun 0,75%, S&P 500 merosot 0,68% dan Nasdaq Composite turun 0,92%
Fokus Hari ini : BoC Meeting
Hari ini Bank of Canada (BoC) akan menggelar rapatnya. Dengan prospek ekonomi membaik lebih cepat dari yang diperkirakan, Dewan Komisaris kemungkinan akan mengumumkan pengurangan QE pada rapat selanjutnya. Jika demikian, BoC akan menjadi bank sentral G-7 pertama yang memperketat kebijakan sejak pandemi Covid-19. Fokus pasar lainnya adalah data inflasi Kanada, yang dirilis sebelum rapat tersebut.