Jum. Mar 29th, 2024

Dollar AS Jatuh Ke Level Terendah Satu Minggu Pada Hari Selasa

By DIMAS DWI Nov 18, 2020

Dollar AS jatuh ke level terendah satu minggu pada hari Selasa dalam perdagangan yang tenang, masih terbebani oleh optimisme atas vaksin virus koron. Namun, prospek greenback masih masih tetap suram dengan Federal Reserve dan Kongres AS siap bertindak lebih banyak untuk mengurangi kerusakan ekonomi dari dampak COVID-19. Masalah utama masih seputar Covid-19 dan tekanan jangka pendek yang akan ditimbulkannya tidak hanya di AS, tetapi juga di luar negeri. Hal itu akan memaksa Kongres AS atau Federal Reserve untuk berbuat lebih banyak untuk mendorong ekonomi, bisa dengan kebijakan stimulus dari pemerintahan baru Joe Biden, ataupun kebijakan moneter longgar the Fed yang lebih agresif. Ketua the Fed Jerome Powell kemarin kembali menegaskan bahwa pihaknya akan menggunakan semua alat kebijakan untuk mendukung pemulihan sampai benar-benar selesai. Indeks dollar AS melemah 0,1% menjadi 92,43.

Dollar Kanada (loonie) turun terhadap dollar AS pada hari Selasa karena meningkatnya virus korona kasus membebani sentimen investor, tetapi penurunan harga minyak yang terbatas membantu loonie terhindar dari penurunan yang tajam. Loonie turun 0,2% menjadi 1,3095. Sementara itu, bursa saham AS terkoreksi setelah data retail sales AS yang mengecewakan, serta lonjakan virus Covid-19 global.

Harga emas turun tipis, diperdagangkan pada kisaran terbatas, karena pelemahan diimbangi dengan kekhawatiran lonjakan kasus virus Corona dan dampaknya terhadap perekonomian terus berlanjut. Sementara optimisme mengenai vaksin masih tetap ada. Harga emas spot turun 0,2% menjadi $1884,91.

Harga minyak turun tipis pada hari Selasa setelah laporan American Petroleum Institute (API) yang menyebutkan cadangan minyak AS naik lebih 4,174 juta barel minggu lalu. Angka tersebut jauh melebihi perkiraan kenaikan sebesar 1,7 juta barel. Sebelumnya, pelemahan minyak mampu dibatasi setelah Pentagon mengatakan bahwa Presiden Donald Trump akan mengurangi pasukan AS di Afghanistan dari 4.500 menjadi 2.500. Harga minyak sempat melonjak Senin lalu setelah berita positif dari vaksin Moderna. Namun, prospek ekonomi masih suram karena lockdown baru di Eropa telah meningkatkan kekhawatiran permintaan. Untuk mengatasi lemahnya permintaan, Arab Saudi meminta kepada anggota OPEC+ untuk fleksibel dalam kebijakan produksi. OPEC+ telah menurunkan prospek pertumbuhan minyak untuk tahun 2021. Untuk itu, mereka kemungkinan akan tetap mempertahankan pemangkasan pada level 7,7 juta barel per hari (bph) dari pada melonggarkan pemangkasan sebesar 5,7 miliar bph, pada rapat akhir bulan ini.

Tiga indeks utama Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa di tengah lonjakan kasus Covid-19 serta setelah rilisan data retail sales AS yang mengecewakan, meredam euforia yang disebabkan oleh perkembangan vaksin. Indeks Dow Jones turun 0,56%, S&P 500 turun 0,48% dan Nasdaq Composite melemah 0,21%.

Fokus Hari ini : CPI Inggris, EU & Kanada
Hari ini akan dirilis data inflasi dari Inggris, Zona Euro dan Kanada. CPI Inggris diperkirakan masih tetap berada di 0,5%. Namun untuk PPI, baik input maupun output diperkiran masih tetap lesu, masing-masing 0,0% dan 0,1%. Sementara CPI zona euro diperkirakan masih melambat -0,3%. Sedangkan CPI Kanada diperkirakan rebound menjadi 0,2% dari -0,1%. Selain data, ada juga pidato John William dari the Fed.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *