Dollar AS menguat kemarin, menjauh dari level terendah tujuh minggu karena memudarnya harapan paket bantuan virus corona menjelang pemilihan AS, serta melonjaknya kasus COVID-19 di seluruh dunia, mendorong permintaan safe-haven greenback. Investor juga mencerna data jobless claims AS yang turun melebihi perkiraan, namun tetap pada level yang sangat tinggi di tengah memudarnya stimulus fiskal dan melonjaknya kembali virus corona. Ketua Kongres AS Nancy Pelosi mengatakan pada hari Kamis bahwa negosiasi RUU stimulus sedang berlangsung dan bahwa UU dapat diselesaikan “segera.” Namun pernyataan tersebut diragukan pasar setelah Presiden Donald men-tweet pada Rabu malam dan menuduh Demokrat tidak mau kompromi dan di tengah penolakan Senat Republik terhadap paket stimulus baru yang besar.
Dolar Kanada (loonie) naik tipis atas dollar AS berbarengan dengan kenaikan Wall Street di tengah harapan paket bantuan virus korona AS dan kenaikan harga minyak. Katalis untuk perbaikan sentimen tidak terlalu jelas, tetapi trader cenderung menanggapi komentar secara positif tentang prospek stimulus dari Ketua DPR AS Nancy Pelosi. USD/CAD melemah 0,1% menjadi 1.3138.
Emas turun 1% mendekati $ 1.900 per ons pada hari Kamis di tengah data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan, dengan daya tarik logam tersebut semakin terbebani oleh penguatan dollar AS, serta keraguan atas paket stimulus AS sebelum pemilihan presiden. Data semalam menunjukkan jobless claims AS turun menjadi 787 ribu minggu lalu, meskipun jumlah keseluruhan masih tinggi.
Harga minyak naik pada hari Kamis, didorong oleh kemungkinan paket stimulus ekonomi di Amerika Serikat, berjuang untuk mengurangi dari penurunan sesi sebelumnya ketika persediaan bensin AS yang lebih tinggi mengisyaratkan prospek permintaan yang memburuk karena lonjakan kasus virus corona. Harga minyak memperoleh momentum Kamis setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan kedua belah pihak mendekati paket stimulus ekonomi, meningkatkan ekspektasi bahwa permintaan minyak dapat meningkat. Saham di Wall Street juga naik pada hari Kamis dalam perdagangan choppy, setelah investor menyambut prospek lebih banyak stimulus fiskal untuk mendukung ekonomi AS yang rusak akibat pandemi. Di hari Rabu, harga minyak anjlok ketika data yang menunjukkan cadangan bensin mengalami kenaikan 1,9 juta barel, melawan prediksi penurunan 1,8 juta barel. Harga minyak Brent naik 73 sen menjadi $42,46, sementara WTI naik 61 sen menjadi $40,64. Keduanya sempat anjlok 3% pada hari Rabu.
Tiga indeks utama Wall Street ditutup menguat hari Kamis karena investor menyambut prospek stimulus fiskal yang lebih banyak untuk mendukung ekonomi Amerika serikat. Ketua Kongres AS Nancy Pelosi melaporkan kemajuan dalam pembicaraan dengan pemerintahan Trump untuk putaran bantuan keuangan lainnya dan mengatakan undang-undang dapat diselesaikan “segera”.
Fokus Hari Ini: PMI Zona Euro, Inggris dan AS
Beberapa negara akan merilis data PMI, baik dari sektor manufaktur maupun jasa. Data tersebut juga akan menjadi petunjuk untuk mengukur seberapa kuat kondisi ekonomi di negara-negara tersebut. Sektor manufaktur terlihat masih bisa tumbuh di beberapa negara, namun untuk sektor jasa, terlihat zona euro masih mengalami kontraksi, sementara Inggris dan AS masih mencatatkan pertumbuhan.