Ming. Sep 8th, 2024

Dollar AS Rebound Jumat, Namun Melemah dalam Sepekan

Dollar AS menguat pada hari Jumat, naik terhadap euro dan yen, dengan sentimen masih tarik menarik antara lonjakan kasus virus corona global, di sisi lain ada berita positif mengenai uji coba vaksin. Secara mingguan, dollar AS masih melemah atas mata uang utama dunia lainnya. Di awal minggu dollar tertekan setelah berita positif tentang vaksin untuk COVID-19 dari Pfizer. Namun, fokus pasar kemudian bolak-balik antara fokus pada kasus virus corona dan vaksin. Pfizer Inc mengatakan akan mengajukan permohonan kepada regulator kesehatan AS pada hari Jumat untuk otoritisasi penggunaan darurat vaksinnya. Dollar AS kemudian terangkat setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada hari Jumat membela keputusannya untuk mengakhiri beberapa program pinjaman pandemi utama Federal Reserve pada 31 Desember, dengan mengatakan Kongres harus menggunakan uang itu untuk membantu perusahaan kecil AS dengan hibah.
Loonie Menguat dalam Sepekan, Proyeksi Kasus Covid-19 Bebani Sentimen
Dolar Kanada melemah atas dollar AS pada hari Jumat, mengikis penguatan minggu lalu, karena proyeksi suram untuk kasus COVID-19 domestik, mengimbangi kenaikan harga minyak, serta solidnya data retail sales Kanada. Kepala petugas kesehatan masyarakat Kanada memperkirakan kasus virus korona harian baru bisa melonjak menjadi 60.000 pada akhir tahun dari sekitar 5.000 saat ini. Loonie naik 0,3% dalam sepekan.
Emas Tertekan Karena Berita Positif Vaksin
Emas naik pada hari Jumat setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengisyaratkan bahwa negosiasi terus berlanjut, meningkatkan daya tarik logam sebagai lindung nilai terhadap kemungkinan inflasi. Namun, dalam sepekan emas tetap tertekan 0,3% di tengah berita positif vaksin Covid-19.
Minyak Naik 5% Minggu Lalu Berkat Prospek Vaksin, OPEC
Harga minyak naik sekitar 1% pada hari Jumat dan membukukan penguatan tiga minggu berturut-turut, didukung oleh uji coba vaksin COVID-19 yang berhasil. Prospek vaksin COVID-19 yang efektif telah mendukung pasar minyak minggu ini. Pfizer Inc mengatakan akan mengajukan permohonan kepada regulator kesehatan AS pada hari Jumat untuk otoritisasi penggunaan darurat vaksinnya, aplikasi pertama dalam langkah besar untuk memberikan perlindungan terhadap virus corona baru. Harga minyak juga terangkat karena harapan OPEC akan menjaga produksi minyak mentah. OPEC+ diperkirakan akan menunda peningkatan produksi yang sebelumnya direncanakan berjalan di Januari. Namun, reli minyak agak tersendat karena jumlah kasus infeksi virus corona terus meningkat, mengancam prospek permintaan. Selain itu, kelebihan pasokan terus membebani sentimen menyusul Libya yang telah meningkatkan produksi ke tingkat pra-blokade 1,25 juta barel per hari. Baik minyak Brent, maupun WTI naik sekitar 5% pekan lalu.

Wall Street Terombang-ambing di Tengah Berita Vaksin dan Lonjakan Virus
Tiga indeks utama Wall Street melemah pada hari Jumat, dengan indeks Dow Jones jatuh 0,75%, S&P 500 turun 0,68% dan Nasdaq melemah 0,42%. Masih belumnya jelasnya stimulus fiskal AS, yang dikombinasi dengan banyaknya lockdown di negara bagian AS telah membebani sentimen. Pasang surut berita vaksin corona dan lonjakan infeksi corona telah membuat investor terombang-ambing minggu lalu.

Fokus Minggu ini : PMI, FOMC Minutes & PDB AS
Serangkaian data, serta event akan kembali mewarnai pergerakan pasar keuangan minggu ini. Di awal minggu, pasar akan disuguhi data PMI manufaktur dan jasa dari berbagi negara, seperti zona euro, Inggris, dan AS. BoE juga akan mengumumkan prospek ekonomi dan inflasi melalui Monetary Policy Report Hearings. Dari AS, ada FOMC minutes dan beberapa data penting, seperti PDB dan durable goods orders.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *