Dollar AS stabil pada hari Kamis karena investor khawatir atas ekspektasi mengenai vaksin COVID-19 yang sepertinya tidak mungkin membendung musim dingin yang suram di Amerika Serikat dan Eropa karena gelombang terbaru pandemi meningkat. Indeks dolar hanya naik tipis 0,01% di New York, setelah sempat rebound di London dari posisi terendah selama perdagangan Asia. Sementara itu, data jobless claims AS juga tidak terlalu mempengaruhi pergerakan dollar AS. Data tersebut menunjukkan klaim tunjangan pengangguran AS turun menjadi 709.000 minggu lalu dibandingkan dengan 757.000 pada minggu dan lebih baik dari perkiraan untuk penurunan 735.000 klaim. Sementara itu, euro berhasil menguat, meski dibayangi oleh lonjakan virus corona. Eropa saat ini sedang bergulat dengan lonjakan infeksi dan pembatasan COVID-19 baru, dengan penasihat ekonomi Jerman telah memangkas prospek pertumbuhan tahun depan.
Dollar Kanada (loonie) jatuh dalam tiga hari berturut-turut atas dollar AS pada hari Kamis, karena lonjakan infeksi COVID-19 telah membebani sentimen investor. Loonie turun 0,6% menjadi, setelah menyentuh level intraday terendah harian di 1,3149. Loonie cenderung bergerak searah dengan harga minyak, serta ekuitas, yang kemarin juga jatuh karena kekhawatiran lonjakan virus corona
Harga emas naik 1% pada hari Kamis di tengah skeptisisme pasar atas logistik peluncuran vaksin COVID-19 yang potensial karena kasus terus melonjak di Amerika Serikat, sementara harapan lebih banyak stimulus fiskal dan moneter masih menawarkan dukungan bagi safe haven emas.
Harga minyak turun pada Kamis, terbebani oleh lonjakan kasus virus korona yang menghambat ekonomi global. Eropa saat ini dihadapkan pada peningkatan tajam dalam infeksi dan pembatasan sosial baru. Di Amerika Serikat, kasus baru telah melampaui 100.000 per hari selama beberapa hari, dan beberapa negara bagian telah mengalami peningkatan kasus dalam dua minggu terakhir. Harga minyak cenderung bergerak searah dengan euitas, yang juga turun dikarenakan kekhawatiran kasus virus corona tersebut. Menambah tekanan bearish ke minyak, data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan cadangan minyak AS naik menjadi 4,3 juta barel di minggu lalu. Angka tersebut kontras dengan perkiraan penurunan 913 ribu. Minyak sempat reli di awal minggu berkat berita positif vaksin virus corona dari Pfizer dan Biontech. Meski begitu, permintaan minyak tetap rapuh. International Energy Agency (IEA) mengatakan permintaan minyak global tidak mungkin meningkat secara signifikan hingga tahun 2021, jika vaksin berhasil.
Wall Street melemah tajam karena infeksi virus corona di AS melonjak dan investor mempertimbangkan jangka waktu untuk peluncuran massal vaksin yang efektif. Indeks Dow Jones turun, S&P 500 melorot 1%, sementara Nasdaq 0,65%. New York menjadi negara bagian terbaru yang memperkenalkan aturan jarak sosial yang lebih ketat pada hari Rabu karena lonjakan kasus di atas 100.000 dalam 8 hari berturut-turut.
Fokus Hari Ini: PDB EU, PPI AS & Bailey
Di penghujung minggu ini, pelaku pasar masih akan disuguhi beberapa data serta komentar pejabat bank sentral. Beberapa negara Eropa akan merilis data inflasi, seperti Swiss, yang akan merilis PPI, sementara Perancis merilis data CPI. Ada juga data PDB zona euro Q3-20, yang diperkirakan tumbuh 12,7%. Beralih ke AS, juga akan merilis data PPIN, yang diperkirakan tumbuh 0,2%. Terakhir, ada Pidato Andrew Bailey (BoE).
Fokus Hari Ini: PPI AS & Bailey
Di penghujung minggu ini, pelaku pasar masih akan disuguhi beberapa data serta komentar pejabat bank sentral. Beberapa negara Eropa akan merilis data inflasi, seperti Swiss, yang akan merilis PPI, sementara Perancis merilis data CPI. Ada juga data PDB zona euro Q3-20, yang diperkirakan tumbuh 12,7%. Beralih ke AS, juga akan merilis data PPIN yang diperkirakan tumbuh 0,2%. Terakhir, ada Pidato Andrew Bailey (BoE).