Rab. Okt 2nd, 2024
Долларовые купюры в Торонто 22 октября 2008 года. Курс доллара снижается, потому что нежелание рисковать заставляет инвесторов покупать иену. REUTERS/Mark Blinch

Dollar melemah karena turunnya yield obligasi AS dan data yang menunjukkan sector manufaktur tidak sesuai harapan. ISM Manufacturing turun ke 60,7 di April dari 64,7 di Maret. Angka tersebut di bawah prediksi 65. Aktivitas manufaktur terhambat karena disrupsi suppy chain di AS terkait barang input, seperti sector otomotif yang terganggu karena krisis semikonduktor. Fokus selanjutnya adalah data ketenagakerjaan yang akan dirilis Jumat nanti. Indeks dollar turun 0,3%.

Aussie Fluktuatif Menyongsong RBA
Aussie mendulang penguatan di tengah melemahnya dollar. Namun RBA diperkirakan akan memberi sinyal bakal menaikkan proyeksi ekonomi menyusul penurunan tingkat pengangguran ke level terbaik dalam 12 tahun terakhir. Meski nantinya menyampaikan hal positif soal ekonomi, hampir dipastikan RBA tidak akan mengindikasikan perubahan arah kebijakan dalam waktu dekat. RBA juga akan mengumumkan Laporan Kebijakan Moneter Jumat nanti. Aussie menguat 0,3% dan tren masih bullish dengan posisi masih di atas MA 100 dan 200.

Emas Masih Rentan Jelang NFP
Harga emas naik menyusul pelemahan dollar yang dipicu oleh turunnya yield obligasi AS. Meski naik, harga emas belum terbebas dari tekanan menjelang pengumuman data ketenagakerjaan dan potensi kenaikan kembali yield obligasi AS. Non-farm payroll diproyeksikan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja empat bulan berturut-turut. Dengan kata lain, selama empat bulan pertama 2021, lapangan kerja AS mencetak tren yang positif. Logam mulia juga bisa tertekan bila yield AS naik kembali. Sejauh ini, harga masih belum mampu menembus $1800 per troy ons.

Minyak Reli 1%, Data EIA Jadi Fokus
Harga minyak naik 1% berkat data China dan tingkat vaksinasi AS mengindikasikan peningkatan permintaan di dua konsumen terbesar dunia. Data menunjukkan impor minyak Cina tumbuh signfikan awal tahun ini. Impor dua bulan pertama mencapai 90 juta ton, naik 6% dari tahun lalu. Namun Isu permintaan di India masih membayangi harga. Fokus selanjutnya adalah data cadangan energy AS dari EIA yang akan diumumkan besok malam. Bila menujukkan penurunan cadangan yang signifikan, berpotensi mendorong harga. Posisi harga saat ini masih di kisaran $64 per barel dan tren masih bullish dengan harga masih di atas MA 100.
DJIA Tembus 34000, Nasdaq Anjlok
Tiga indeks utama AS ditutup beragam dini hari ini, di mana indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat tapi indeks Nasdaq berakhir di zona merah. Sektor komoditas dan farmasi mendulang penguatan, tapi sector teknologi dan ritel didera aksi jual. Sentimen investor sempat tertekan karena data ISM yang mengecewakan. Fokus minggu ini adala non-farm payroll yang diharapkan memperlihatkan pertumbuhan lapangan kerja yang pesat. Indeks Dow Jones menguat 0,7% ke 34113, indeks S&P 500 naik 0,3% ke 4209 dan indeks Nasdaq turun 0,5% ke 13895.
Fokus Hari Ini: RBA, RBNZ
RBA akan mengumumkan hasil rapatnya dan diperkirakan tidak ada perubahan kebijakan. Namun pasar akan menyimak pernyataan Gubernur Phillip Lowe. Gubernur Bank Senrtral Selandia Baru (RBNZ) akan berpidato malam nanti.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *