Dollar tertekan menyusul penurunan yield obligasi AS setelah the Fed menghempaskan harapan tapering. Dalam rapat kemarin, the Fed mempertahankan kebijakannya dan sang Ketua Jerome Powell mengatakan belum saatnya mengurangi stimulus moneter. Greenback sempat terangkat karena kenaikan yield di tengah harapan membaiknya ekonomi S dapat membuat the Fed berpikir untuk meredam pembelian obligasinya. Dollar melemah setelah yield obligasi AS turun ke 1,6%. Pergerakan dollar selanjutnya bergantung pada data PDB AS.
.
Euro Melesat Saat Kejatuhan dollar Karena FOMC
Euro menyentuh level tertinggi dalam dua bulan setelah pernyataan dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell. Dalam konferensi persnya, Powell mengakui melihat adanya perbaikan ekonomi dan lapangan kerja. Namun ia menegaskan lonjakan inflasi sementara bukan alasan untuk mengurangi stimulus, jadi terlalu dini bicara tapering. Euro menembus $1,2135 dan untuk hari ini pergerakannya akan dipengaruhi oleh data ketenagakerjaan Jerman dan sentiment ekonomi zona euro.
Emas Naik Tipis Pasca The Fed
Harga emas naik tipis menyusul pelemahan dollar dan pernyataan the Fed yang menegaskan belum perlunya pengurangan stimulus moneter. Ketua the Fed Jerome Powell mengatakan meski ada tanda-tanda ekonomi membaik, belum saatnya bicara soal pemangkasan pembelian obligasi. Ia juga menyebut kenaikan inflasi yang terjadi masih sementara. Harga hanya naik 0,15% dan posisinya masih di bawah $1800. Emas belum mendapatkan momentum untuk menembus MA 100 dan 200 yang menjadi penentu tren bullish.
Minyak Setelah Laporan EIA
Harga minyak naik setelah laporan yang menunjukkan berkurangnya cadangan BBM dan adanya tanda-tanda peningkatan permintaan global. Energy Information Administration (EIA) mengumumkan stok distillate turun 3,3 juta barel, lebih besar dari prediksi 600.000 barel. Stok minyak mentah hanya naik 90000 barel, di bawah prediksi 650.000 barel. Minyak juga naik setelah Goldman Sachs memproyeksikan harga bisa ke $80 per barel di tengah membaiknya permintaan global. Minyak naik 0,2% ke 63,50 per barel.
Saham AS Jatuh Meski Powell Dovish
Tiga indeks utama AS ditutup melemah dini hari ini meski Ketua the Fed Jerome Powell menegaskan belum waktunya bicara pengurangan stimulus. Saham juga melemah meski Apple mengumumkan kinerja keuangan yang gemilang. Penjualan Apple di kuartal pertama melonjak 54% dan mengumumkan rencana buy back saham $90 miliar. Facebook mengumumkan pendapatan tumbuh 48%. Sejauh ini, lebih dari 80% komponen S&P 500 menyampaikan kinerja di atas ekspektasi. Namun saham AS sudah terus mencetak rekor dan valuasi dianggap sudah tinggi.
Fokus Hari Ini: US GDP
Data terpenting yang akan diumumkan hari ini adalah PDB AS kuartal pertama, yang akan menunjukkan kinerja ekonomi setahun pasca pandemic. Untuk sore ini, ada data ketenagakerjaan Jerman dan sentiment ekonomi zona euro.