Dolar AS Alami Penurunan Mingguan Terburuk Dalam 4 Bulan
Dolar Amerika Serikat (AS) menutup minggu terburuknya dalam empat bulan, sementara aset berisiko, seperti bitcoin hingga dolar Australia melanjutkan kenaikan, didukung oleh meredanya kekhawatiran atas keparahan varian COVID-19 omicron. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama berada di 95,96, turun 0,1% di Jumat dan di jalur untuk penurunan 0,7% dari penutupan Jumat lalu, penurunan mingguan terburuk sejak akhir Agustus. Dolar telah kehilangan kekuatan atas sebagian besar mata uang, kecuali atas yen, yang juga merupakan mata uang safe haven. Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS tenot 10 tahun berada di 1,4926 pada penutupan Kamis, setelah menyentuh tertinggi lebih dari satu minggu di 1,5010% di awal sesi karena investor menjual obligasi pemerintah sebagai bagian dari mood risk-on. Aussie berada di $0,7243, tidak jauh dari puncak lima minggu di $0,7252 yang dicapai hari Kamis.
Loonie Menguat Setelah Solidnya Data PDB Kanada
Dolar Kanada menguat pada hari Kamis ke level tertinggi dalam hampir satu minggu atas greenback, didukung oleh solidnya data PDB domestik dan optimisme bahwa varian virus corona Omicron tidak akan menggagalkan pemulihan ekonomi global. PDB Kanada naik 0,8% pada Oktober dari September, sejalan dengan perkiraan analis, sementara perkiraan awal untuk November menunjukkan pertumbuhan 0,3%.
Emas Bertahan di Atas 1800, Meski Risk-On Meningkat
Harga emas melayang di sekitar level kunci $1.800 per ons pada hari Kamis menjelang liburan akhir tahun, bahkan ketika dolar stabil dan selera untuk aset berisiko meningkat di tengah meredanya kekhawatiran atas dampak dari varian virus corona Omicron. Spot emas naik 0,4% menjadi $1,809,89 per ons, sementara emas berjangka AS ditutup naik 0,5% pada $1,811,70 per ons.
Minyak Stabil Setelah Kekhawatiran Omicron Mereda, Mengimbangi Pembatasan
Harga minyak stabil pada hari Kamis karena tanda-tanda bahwa efek terburuk dari varian Omicron mungkin lebih dapat ditahan daripada yang ditakuti sebelumnya. Minyak Brent naik 2,07% menjadi US$76,85 per barel, sementara WTI AS menguat 1,4%, pada level US$ 73,79. Keduanya sudah naik tiga hari berturut-turut. Sementara itu, AS mengesahkan pil antivirus Covid-19 Pfizer Inc untuk orang berusia 12 tahun ke atas, pengobatan oral dan di rumah pertama serta alat baru terhadap varian Omicron yang menyebar cepat. Sementara itu, AstraZeneca mengatakan tiga dosis vaksin Covid-19 efektif melawan Omicron. Di sisi lain, pemerintah dunia menerapkan kembali berbagai pembatasan untuk memperlambat penyebaran Omicron. Kota Xian di China pada hari Rabu memerintahkan 13 juta penduduknya untuk tinggal di rumah, begitu juga dengan Skotlandia dua negara bagian Australia yang menerapkan kembali kewajiban memakai masker.
Meredanya Kekhawatiran Omicron Dorong Bursa Eropa & Asia
Pasar saham di Eropa dan Asia memperpanjang kenaikan dalam perdagangan pada hari Jumat. Benchmark ekuitas Eropa melayang di sekitar tertinggi satu bulan setelah seminggu naik dan indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1%. Meskipun sangat menular, penelitian telah menunjukkan bagaimana Omicron tidak terlalu parah dibanding varian strain Delta, mendorong optimisme pertumbuhan.
Fokus Minggu Ini : Data Perumahan AS, IMP NBS China & Chicago PMI
Minggu ini kemungkinan pedagangan akan cenderung sepi karena masih banyaknya pasar-pasar dunia yang tutup dan menjelang Tahun Baru. Meski begitu, ada beberapa data ekonomi yang akan dirilis, meski dampaknya tidak terlalu besar, seperti harga rumah AS dan pending home sales. Kemudian ada indikator moneter ECB, IMP NBS China, dan penjualan ritel Jepang dan Korea Selatan, serta Chicago PMI.