Rab. Des 4th, 2024

Emas Naik ke Level Tertinggi 1 Bulan Berkat Prospek Inflasi

Gold
Dolar AS Melemah Karena Meningkatnya Risk Appetite

Dolar AS melemah pada hari Kamis, setelah menghapus sebagian besar kerugian sesi awal, karena investor bertaruh The Fed akan mulai mengurangi pembelian asetnya bulan depan dan fokus beralih ke kenaikan suku bunga. Greenback telah reli sejak awal September di tengah ekspektasi bank sentral AS akan memperketat kebijakan moneter lebih cepat dari perkiraan di tengah membaiknya ekonomi dan melonjaknya inflasi. Tetapi dolar berbalik arah pada hari Rabu, bahkan setelah risalah pertemuan kebijakan 21-22 September Fed, yang mengkonfirmasi pengurangan stimulus, yang kemungkinan akan dimulai tahun ini dan data menunjukkan bahwa tekanan harga masih memukul konsumen AS. Kembalinya risk appetite juga mengurangi permintaan safe haven dolar menyusul penguatan saham AS berkat pendapatan yang optimis dan setelah jobless claims turun tajam pekan lalu ke level terendah sejak pertengahan Maret 2020.

Loonie Menguat Berkat Lonjakan Harga Minyak

Dolar Kanada (loonie) pada menguat ke level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan pada hari Kamis berkat kenaikan harga minyak dan prospek kenaikan suku bunga Bank of Canada (BoC) tahun depan. Loonie menguat 0,6% di 1,2370, setelah menyentuh level terkuatnya sejak 6 Juli di 1,2355. Harga minyak, salah satu ekspor utama Kanada, menguat 1,1% menjadi $81,31 per barel.

Emas Naik ke Level Tertinggi 1 Bulan Berkat Prospek Inflasi

Emas menyentuh level tertinggi satu bulan pada hari Kamis berkat pelemahan dollar dan turunnya imbal hasil obligasi AS, mendorong investor beralih ke emas sebagai lindung nilai inflasi. Harga produsen China mencatat rekor kenaikan tahunan bulan lalu dan harga konsumen AS juga meningkat, mengipasi kekhawatiran bahwa bank sentral mungkin melepas stimulus lebih cepat dari perkiraan.

Minyak Menguat Berkat Saudi, Pernyataan IEA

Minyak naik 1% pada hari Kamis setelah produsen minyak utama Arab Saudi menolak untuk menambah pasokan yang diusulkan OPEC+ dan pernytaan International Energy Agency (IEA) yang mengatakan lonjakan harga gas alam dapat meningkatkan permintaan minyak di antara pembangkit listrik. Minyak Brent naik 1% di $84 dan WTI AS naik 87 sen di $81,31. Permintaan minyak akan meningkat setengah juta barel per hari (bph) karena sektor listrik dan industri berat beralih dari sumber energi yang lebih mahal, kata IEA, memperingatkan bahwa krisis energi dapat memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia. Dalam laporan bulanannya, IEA meningkatkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global pada tahun 2022 sebesar 210.000 bph, dan sekarang memperkirakan total permintaan minyak pada tahun 2022 mencapai 99,6 juta bph, sedikit di atas tingkat pra-pandemi..

Wall Street Reli Berkat Kenaikan Saham Teknologi, Hasil earning

Wall Street reli pada perdagangan Kamis, dengan S&P 500 mencatat persentase kenaikan harian terbesar sejak 5 Maret, Nasdaq mencatatkan kenaikan terbesar sejak 20 Mei dan Dow terbesar sejak 20 Juli. Sektor teknologi melonjak 2,3%, mendorong kenaikan S&P 500. Saham Citigroup, Bank of America Corp dan Morgan Stanley juga naik setelah melampaui estimasi pendapatan kuartalan.

Fokus Hari ini: Retail Sales AS, Sentimen Konsumen & John William

Hari ini AS akan merilis data retail sales untuk figur September. Data tersebut akan memberikan gambaran mengenai tren daya beli konsumen yang berpengaruh besar pada perekonomian AS. Data tersebut diperkirakan kontraksi 0,2%. Angka yang lebih buruk dari perkiraan bisa membuat dolar tertekan. Selain itu, AS juga akan merilis data sentimen konsumen, serta ada pidato dari pejabat The Fed John William.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *