The Fed Pangkas Pelemahan Setelah Pidato Powell
Dolar AS pangkas pelemahan hari Jumat setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, The Fed harus segera mulai mengurangi pembelian asetnya, namun belum akan menaikkan suku bunga. Dalam pidatonya Powell mengatakan lapangan kerja masih terlalu rendah dan inflasi yang tinggi kemungkinan akan mereda tahun depan karena tekanan dari pandemi COVID-19 memudar. Pernyataan tersebut terlontar bahkan ketika banyak pelaku pasar khawatir bahwa inflasi bisa lebih lama dari perkiraan yang diyakini para pembuat kebijakan. Indeks dolar melemah 0,10% menjadi 93,64, dan turun dari tertinggi satu tahun di 94,56 minggu lalu. Data hari Jumat menunjukkan bahwa aktivitas bisnis AS meningkat solid pada Oktober, menunjukkan pertumbuhan ekonomi meningkat pada awal kuartal keempat karena infeksi COVID-19 mereda. Reli dolar juga telah memudar karena ekpektasi kenaikan suku bunga yang lebih agresif pada mata uang lainnya.
Loonie Flat Setelah Bursa saham AS Koreksi
Dolar Kanada cenderung flat atas greenback pada hari Jumat, memangkas penguatan awal setelah pasar saham AS merosot dan investor fokus pada rapat Bank of Canada (BoC) minggu depan. Loonie diperdagangkan pada kisaran 1,2368. Pada hari Kamis loonie menyentuh level terkuatnya hampir empat bulan di 1,2287. Data hari Jumat menunjukkan penjualan ritel Kanada naik 2,1% di Agustus.
Emas Pangkas Kenaikan Setelah Pernyataan Powell
Harga emas pangkas setengah penguatan awal pada hari Jumat setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan dia memperkirakan inflasi akan mereda tahun depan dan bahwa bank sentral AS berada di jalur untuk mulai mengurangi stimulusnya. Spot emas naik 0,6% pada $1.793,82, setelah naik sebanyak 1,7% di awal sesi. Dalam sepekan, emas naik sekitar 1,4%.
Minyak Naik dalam Sepekan, Didorong Ketatnya Pasokan
Minyak diperdagangkan tepat di bawah tertinggi multi-tahun pada hari Jumat, dengan sentimen bullish tentang ketatnya pasokan, diimbangi kekhawatiran dari para pemimpin dunia bahwa gangguan permintaan dari pandemi COVID-19 mungkin belum berakhir. Minyak mentah berjangka Brent naik 1,1%, di $85,53 per barel. Brent menyentuh level tertinggi tiga tahun di $86,10 pada hari Kamis dan naik 1% dalam seminggu, kenaikan mingguan ketujuh. Semetara WTI AS naik 1,5%, menjadi $83,76 per barel, dan naik 1,7% selama sepekan, kenaikan mingguan kesembilan berturut-turut. Harga telah didorong oleh kekhawatiran tentang kekurangan batu bara dan gas di Cina, India dan Eropa, mendorong beberapa pembangkit listrik untuk beralih dari gas ke bahan bakar minyak dan solar. Minyak juga menguat setelah stok minyak mentah yang di pusat penyimpanan AS di Cushing, Oklahoma turun menjadi 31,2 juta barel, terendah sejak Oktober 2018.
Wall Street Variatif, Dow All Time High (ATH)
Indeks Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi pada hari Jumat dan tiga indeks utama membukukan kenaikan minggu ketiga berturut-turut. Indeks MSCI untuk saham flat, sementara S&P 500 dan Nasdaq melemah. Bursa saham kemudian tertekan setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral AS “di jalur” untuk mulai mengurangi pembelian asetnya.
Fokus Minggu Ini: Earning Big Tech, Rapat Bank Sentral Dunia, PDB AS & Pidato Sunak
Perusahaan-perusahaan Big Tech akan merilis laporan pendapatannya minggu ini, diantaranya; Apple, Facebook, MicrosoG, Alphabet dan Amazon. Minggu ini juga ada rapat bank sentral Eropa, Jepang, dan Kanada. Sementara data ekonomi yang akan dirilis adalah PDB Q3 dari AS, Zona Euro, tingkat inflasi Australia. Di Inggris, menteri keuangan Inggris Rishi Sunak akan menyampaikan anggaran Musim Gugurnya.