Sab. Jan 25th, 2025
Dolar AS Melemah Setelah Testimoni Powell

Dolar Amerika Serikat (AS) memangkas kenaikan baru-baru ini pada hari Rabu setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada Kongres bahwa ekonomi AS “masih jauh” dari level yang ingin dilihat bank sentral sebelum mengurangi dukungan moneternya. Komentarnya datang setelah data yang menunjukkan harga produsen (PPI) AS naik melebihi perkiraan, membukukan kenaikan tahunan terbesar mereka dalam lebih dari 10,5 tahun. Sehari sebelumnya, data menunjukkan inflasi (CPI) AS bulan Juni mencapai level tertinggi dalam lebih dari 13 tahun. Kenaikan inflasi telah mengangkat greenback ke level tertinggi tiga bulan. Namun, Powell pada hari pertama testimoninya di depan Kongres, mengatakan The Fed teguh pada keyakinannya bahwa kenaikan harga saat ini terkait dengan pembukaan kembali ekonomi (reopening) dan bersifat sementara. Indeks dolar turun 0,43% menjadi 92,404.

BoC dan RBNZ Beri Sinyal Tapering

BoC dan RBNZ dalam rapatnya kemarin mengisyaratkan akan mengakhiri stimulus moneter-nya. Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi, meningkatkan ekspektasi dapat menaikkan suku bunga segera setelah Agustus. Sementara Bank of Canada (BoC) mengatakan akan memangkas pembelian obligasi mingguan menjadi C$2 miliar ($1,6 miliar) dari C$3 miliar.

Emas Reli Pasca Pidato Powell

Emas melonjak pada hari Rabu setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell meyakinkan investor bahwa bank sentral akan melanjutkan kebijakan moneter yang akomodatif meskipun ada lonjakan pada inflasi. Spot emas naik sekitar 1% menjadi $1,824,75. Emas berjangka AS ditutup naik 0,8% pada $1.825. Data terakhir menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) dan harga produsen (PPI) AS melonjak bulan lalu.

Harga Minyak Turun Setelah Kompromi Arab Saudi dan UEA, Data EIA

Harga minyak melemah pada hari Rabu setelah Reuters melaporkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah mencapai kompromi yang akan membuka kesepakatan OPEC+ untuk meningkatkan pasokan minyak global. Harga minyak Brent turun 2,26% menjadi US$74,76 per barel, sementara WTI AS turun 2,82% ke US$73,13 per barel. Penurunan juga dipicu setelah setelah data pemerintah AS menunjukkan permintaan bensin turun secara signifikan minggu lalu. Data dari EIA menunjukkan stok minyak mentah AS turun lebih dari yang diharapkan, stok bensin justru naik 1 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi untuk penurunan 1,8 juta barel. Harga turun di awal sesi setelah dua produsen Teluk sepakat agar UEA meningkatkan produksi dasarnya dalam kesepakatan output yang dicapai oleh anggota Negara Pengekspor Minyak, Rusia dan produsen lain, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ tahun lalu, sumber OPEC+ kepada Reuters.

Wall Street Variatif, Nasdaq Koreksi

Wall Street bergerak variatif pada hari Rabu, dengan indeks S&P 500 dan Dow Jones mengalami kenaikan, sementara Nasdaq turun. Investor menyeimbangkan kekhawatiran tentang inflasi dengan komentar meyakinkan dari Gubernur The Fed Jerome Powell. Indeks Dow Jones naik 0,13% menjadi 34.933,43, S&P 500 naik 0,12% menjadi 4.374,38, dan Nasdaq turun 0,22% menjadi 14.644,95.

Fokus Hari ini: Testimoni Powell Hari Ke-2

Hari ini ketua The Fed Jerome Powell kembali akan menyampaikan testimoninya di kongres AS. Powell kemungkinan akan tetap dovish seperti kemarin, dengan mengatakan bahwa ekonomi AS “masih jauh” dari target bank sentral sebelum mengurangi dukungan moneternya. Namun sebelum itu, pagi ini ada data ketenagakerjaan Australia dan PDB, serta nanti malam ada jobless claims AS.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *