Kam. Okt 3rd, 2024

Euro Menguat Pada Hari Senin Karena Sentimen Risiko

Euro menguat pada hari Senin karena sentimen risiko membaik setelah kesepakatan perdagangan Inggris dengan Uni Eropa (UE) dan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menyetujui paket stimulus fiskal baru. Inggris pada Kamis mencapai kesepakatan perdagangan Brexit dengan UE, hanya tujuh hari sebelum keluar dari salah satu blok perdagangan terbesar di dunia. Sentimen risiko juga membaik setelah Trump pada hari Minggu menandatangani undang-undang bantuan dan paket pengeluaran pandemi bernilai $2,3 triliun, memperluas tunjangan pengangguran bagi jutaan orang Amerika dan mencegah government shutdown. Euro naik 0,43% atas yen menjadi menjadi 126,77. Mata uang tunggal Eropa tersebut juga berhasil mencapai level tertinggi tujuh bulan atas Swiss franc di 1,0892, sebelum jatuh kembali ke 1,0858.

Dolar Amerika Serikat (AS) berhasil menguat sebesar 0,14% atas mata uang utama dunia lainnya menjadi 90,32. Meski begitu, beberapa analis memperkirakan penurunan dollar masih bisa berlanjut, menyusul penurunan 6% di tahun ini. Ekspektasi bahwa the Fed akan menahan suku bunga mendekati 0%, serta ekonomi AS akan berjuang untuk pulih dari penutupan terkait virus corona, membebani sentimen dolar AS.

Penguatan emas terkikis dalam perdagangan choppy setelah dolar AS rebound dan saham menguat. Namun, dukungan emas didapat setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani RUU bantuan pandemi. Harga emas spot flat pada kisaran $1,875,99 per ounce, sementara emas berjangka AS turun 0,2% menjadi $ 1,880.40. Trump pada hari Minggu menandatangani undang-undang bantuan pandemi bernilai $ 2,3 triliun.

Harga minyak melemah pada hari Senin karena kekhawatiran tentang melemahnya permintaan bahan bakar dan prospek meningkatnya output OPEC+, mengimbangi optimisme atas paket stimulus AS. Harga minyak sempat naik, dengan Brent menguat di atas $52 per barel, setelah Partai Demokrat menargetkan pembayaran bantuan COVID-19 yang lebih besar senilai $2.000, setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani kesepakatan stimulus $2,3 triliun. Namun varian baru virus di Inggris telah menyebabkan pembatasan aktifitas kembali diberlakukan, memukul permintaan jangka pendek dan membebani harga. Harga minyak juga terbebani oleh prospek peningkatan produksi OPEC+ menjelang pertemuan 4 Januari mendatang. OPEC+ telah melonggarkan pemotongan produksi minyak yang dibuat tahun ini untuk mendukung pasar. Di Januari nanti, OPEC+ diperkirakan akan kembali meningkatkan produksi sebesar 500.000 bph dan Rusia mendukung peningkatan lagi dengan jumlah yang sama pada Februari.

Wall Street berhasil menembus rekor tertinggi baru kemarin setelah presiden Donald Trump menandatangani paket stimulus ekonomi. Indeks Dow Jones menguat 0,7%, Indeks S&P 500 naik 0,9%, dan Nasdaq bertambah 0,7%. Trump menandatangani Undang-undang (UU) anggaran negara tahun fiskal 2021 yang bernilai US$ 2,3 triliun. Pemerintah AS pun terhindar dari penutupan sementara (shutdown).

Fokus Hari ini : No Data
Tidak ada data penting yang dirilis hari ini, pelaku pasar kemungkinan masih fokus pada eforia RUU stimulus AS yang sudah ditandatangani presiden Donald Trump. Selain itu, berita mengenai strain baru virus di Inggris, yang memaksa negara-negara untuk mengisolasi perjalanan ke Inggris juga masih akan jadi fokus. Volume perdagangan kemungkinan masih akan sepi menjelang libur Tahun Baru.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *