Dolar AS Naik ke Level Tertinggi 2 Tahun Setelah Sinyal Hawkish The Fed
Dolar AS naik ke level tertinggi hampir dua tahun pada hari Kamis, karena investor mencerna sinyal hawkish dari Federal Reserve, tetapi bertanya-tanya apakah nilai mata uang sudah mencerminkan langkah pengetatan lebih lanjut (price-in). Indeks dolar naik 0,2% ke 99,810. Presiden Fed St. Louis James Bullard, seorang anggota voting FOMC dan dikenal dengan sikap hawkish-nya, terus membunyikan alarm tentang inflasi. Dia mengatakan The Fed masih tertinggal dalam upayanya melawan inflasi, meskipun ada kenaikan suku bunga hipotek dan imbal hasil obligasi pemerintah yang telah berpacu menjelang perubahan aktual dalam target fed fund rate. Namun pernyataan Bullard ini tidak begitu berdampak pada dolar AS. Sementara itu, Presiden Fed Chicago Charles Evans dan Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, yang keduanya bukan anggota voting di 2022, mendukung kenaikan suku bunga, tetapi memberikan tandingan yang agak dovish.
Euro Turun ke Level Terendah 1 Bulan
Euro turun ke level terendah satu bulan atas dolar di $ 1,0871, kemudian turun 0,2% pada $ 1,0875 kemarin. Para pejabat ECB tampak tertarik untuk mengurangi stimulus pada rapat 10 Maret lalu, dengan beberapa mendorong untuk tindakan lebih lanjut, karena kondisi untuk menaikkan suku telah dipenuhi atau akan segera dipenuhi, menurut risalah rapat ECB kemarin. Euro juga turun karena kekhawatiran pemilu Perancis.
Emas Menguat Karena Kekhawatiran Inflasi, Safe Haven
Harga emas naik pada hari Kamis karena kekhawatiran inflasi dan krisis Ukraina, yang mendukung daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi dan safe haven, namun sikap kebijakan agresif The Fed membatasi keuntungan. Spot emas naik 0,5% menjadi $1.934,69 per ons pada 14:13. ET (1812 GMT). Sedangkan emas berjangka AS naik 0,8% menjadi $1.937,80.
Minyak Melemah Karena Ketidakpastian Sanksi Atas Rusia
Minyak melemah pada hari Kamis, menambah kerugian mingguan di tengah ketidakpastian bahwa zona euro akan dapat secara efektif mengenakan sanksi ekspor energi atas Rusia. Harga juga jatuh setelah negara- negara konsumen mengumumkan pelepasan besar minyak dari cadangan strategis (SPR). Minyak mentah berjangka Brent turun 0,5%, menjadi $100,58 per barel, sementara WTI AS turun atau 0,6%, menjadi $96,03 per barel. Di sesi sebelumnya, kedua benchmark anjlok lebih dari 5% ke level penutupan terendah sejak 16 Maret. Diplomat top Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan pada pertemuan NATO bahwa langkah-langkah baru Uni Eropa, termasuk larangan batubara Rusia, dapat disahkan pada hari Kamis atau Jumat dan blok tersebut akan membahas embargo minyak berikutnya. Namun, larangan batu bara akan berlaku penuh mulai pertengahan Agustus, sebulan lebih lambat dari yang direncanakan semula.
Wall Street Menguat, Didukung Lonjakan Saham Pfizer & Tesla
Wall Street berhasil rebound pada hari Kamis, dengan S&P 500 melonjak, didukung oleh reli saham Pfizer dan Tesla. Sementara investor mengamati perang Ukraina dan Federal Reserve yang berpotensi lebih agresif. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 87,06 poin atau 0,25% ke 34.583,57, S&P 500 naik 19,06 poin atau 0,43% ke 4.500,21 dan Nasdaq Composite naik 8,48 poin atau 0,06% ke 13.897,30.
Fokus Hari Ini : Data Ketenagakerjaan Kanada
Kanada akan merilis data ketenagakerjaan bulan Maret, di mana employment change diperkirakan tumbuh 77,5 ribu, lebih sedikit jika dibandingkan dengan bulan Maret yang sebesar 336,6 ribu. Sedangkan untuk employment rate diperkirakan turun 5,4%, dari bulan sebelumnya 5,5%. Data ketenagakerjaan tersebut akan menjadi salah satu pertimbangan bagi BoC untuk menentukan arah kebijakan moneter mereka.