Dollar melemah kemarin setelah the Fed mempertahankan suku bunga dan mengulang penegasannya untuk melakukan apa yang diperlukan untuk menopang ekonomi yang terpukul oleh penutupan bisnis karena wabah Covid-19. Dalam rapatnya kemarin, ketua the Fed, Jerome Powell mengulangi janji untuk menggunakan “berbagai alat” untuk menopang perekonomian AS di tengah merebaknya pandemi virus corona yang sedang berlangsung. Powell menambahkan bahwa pandemi ini tidak hanya memukul pertumbuhan dalam waktu dekat, tetapi juga menimbulkan “risiko yang cukup besar” dalam jangka menengah. Powell Juga mengatakan bahwa virus corona dapat mengancam pertumbuhan ekonomi untuk satu tahun ke depan. Indeks dollar melemah 0,32% menjadi 99,54.
Dollar juga melemah di tengah meningkatnya sentimen risk-on setelah Gilead Sciences mengatakan remdesivir obat antivirus eksperimentalnya membantu meningkatkan gejala pada pasien COVID-19 yang diberi obat lebih awal. Dolar Australia, yang dipandang sebagai proksi untuk pertumbuhan global, menguat 0,83% menjadi $ 0,6544, setelah sempat mencapai $ 0,6551, tertinggi sejak 10 Maret.
Harga emas berjangka turun dalam empat sesi berturut-turut karena kenaikan Wall Street serta harga minyak di tengah optimisme pemulihan AS dari Covid-19 setelah uji klinis yang relatif berhasil untuk obat Covid-19. Gilead mengatakan uji coba Tahap 1 dari obat retroviralnya yang disebut remdesivir telah menunjukkan gejala yang meningkat pada pasien coronavirus yang diberi obat lebih awal. Harga emas berjangka turun 0,5% menjadi $1713,40 per ons.
Harga minyak naik lebih dari 20% kemarin karena investor menyambut hangat atas temuan obat virus corona yang diproduksi Gilead, mendorong harapan pemulihan ekonomi yang rusak di kuartal karena pandemi. Harga minyak bergerak fluktuatif akhir-akhir ini karena investor mencoba menyeimbangkan optimis atas dibukanya kembali ekonomi AS dari enam minggu lockdown. Di sisi lain, investor masih dibayangi kekhawatiran mengenai dampak Covid-19 terhadap kesehatan warga AS dan ekonominya. PDB AS kontraksi 4,8% di kuartal pertama tahun ini karena pandemi telah menutup aktifitas bisnis sejak pertengah Maret. Namun, pasar kini terfokus pada pengumuman Gilead mengenai kemajuan temuan obat remdesivir-nya. Gilead Sciences mengatakan, obat antivirus eksperimentalnya memenuhi tujuan utama uji coba pada pasien Covid-19. Harga minyak juga naik setelah Energy Information Administration (EIA) melaporkan cadangan minyak AS yang hanya naik 9 juta barel, lebih kecil dari perkiraan kenaikan 10,6 juta barel.
Saham-saham Asia bersiap mengikuti jejak Wall Street semalami setelah hasil uji klinis yang positif atas pengobatan Covid-19, janji th Fed untuk menopang ekonomi, serta kenaikan harga minyak. Indeks saham berjangka Australia naik 2,02%, sementara indeks future Nikkei turun 0,2%. Di Wall Street, Indeks Dow Jones menguat 2,12%, S&p 500 naik 2,66%, dan Nasdaq melesat 3,57%.
Fokus Hari Ini : ECB Meeting & Jobless Claims AS
ECB akan menggelar rapatnya hari ini, yang diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga di 0,00%. Pasar juga akan mencermati pernyataan ECB, khususnya mengenai langkah penyelematan ekonomi akibat dampak Covid-19. Serangkaian data ekonomi penting juga akan hadir, seperti PDB zona euro, PDB Kanada, serta beberapa data AS, seperti jobless claims, personal spending dan Chicago PMI.