Dolar merosot Jumat lalu, karena daya tarik safe-haven berkurang, di tengah harapan vaksin untuk virus corona, mengimbangi kekhawatiran mengenai lonjakan infeksi di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.
Lebih dari 60.500 kasus COVID-19 baru dilaporkan di AS pada hari Kamis, peningkatan harian terbesar di negara mana pun sejak pandemi muncul di Cina tahun lalu. Sementara itu, Gilead Sciences Inc mengatakan data tambahan dari penelitian tahap akhir menunjukkan antivirus dari remdesivir dapat mengurangi risiko kematian dan secara signifikan meningkatkan kondisi pasien COVID-19 yang sakit parah. Berita tersebut mengangkat bursa saham AS dan menekan dollar AS. Dollar juga jatuh setelah data PPI AS yang turun 0,2% di bawah perkiraan, setelah rebound 0,4% di Mei. Indeks dollar melemah 0,2% menjadi 96,66. Selama sepekan indeks tersebut jatuh sebesar 0,5%.
Sementara permintaan safe haven meningkat, Sterling mampu mempertahankan gain selama sepekan. Investor membeli Pound karena faktor domestik dan global, sementara permintaan pasar untuk safe haven Dolar AS terbatas karena kekhawatiran pasar tentang bagaimana ekonomi AS menangani pandemi coronavirus. Sterling juga mendapat dukungan setelah rencana stimulus yang digagas Menkeu Rishi
Harga emas turun di Jumat, namun masih mencatatkan kenaikan mingguan kelima berturut-turut, didorong oleh langkah-langkah stimulus AS untuk menangani pandemi dan melonjaknya infeksi baru dari virus corona. Emas berjangka AS turun 0,1%, menjadi $ 1,801,55 per ons. Emas berjangka sempat mencapai $ 1.829,80 pada hari Rabu, tertinggi sejak September 2011, ketika naik ke rekor $ 1.911,60. Spot gold turun 0,2%, di $ 1,799.30. Selama sepekan, emas berjangka AS naik 0,8%, sementara emas spot naik 1,4%.
Harga minyak akhirnya ditutup menguat minggu lalu, setelah sempat tertekan karena melonjaknya jumlah kasus baru virus corona di dunia khususnya di AS. Data menunjukkan bahwa sudah lebih dari 3 juta warga AS terinfeksi vurus, dengan jumlah kematian lebih dari 133 ribu. Minyak juga sempat tertekan setelah EIA melaporkan cadangan minyak AS naik sebesar 5,65 juta barel. Namun, emas berbalik menguat pada hari Jumat setelah International Energy Agency (IEA) menaikkan perkiraan pemintaan minyak global tahun ini. IEA menaikkan perkiraan permintaan tahun ini menjadi 92,1 juta barel per hari (bph), naik 400.000 barel per hari dari perkiraan bulan lalu. Harga juga naik setelah data menunjukkan perusahaan-perusahaan energi AS memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi ke rekor terendah selama 10 minggu berturut-turut. Selama sepekan harga minyak WTI naik 0,7% dan Brent menguat 1%.