Sen. Feb 10th, 2025

Harga Emas Melonjak, Tertinggi Sebulan Ini

Gold

Harga Barang Masih Mahal, Inflasi Tinggi AS Masih Akan Bertahan Lama

Lonjakan permintaan, mendorong indeks harga barang ditingkat produsen mengalami kenaikan. Dalam laporannya, Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan terjadi pertumbuhan sebesar 11,2% tahun-ke-tahun. Ini merupakan angka terpanas sejak 2010. Data lain menunjukkan bahwa angka PPI inti dan indikator utama meningkat melampaui target inflasi tahunan rata-rata 2% Federal Reserve.

Bursa Saham AS Naik Tajam, Inflasi Makin Panas

Bursa saham AS berakhir naik tajam, didukung oleh pemulihan saham berkembang yang sensitif terhadap suku bunga setelah para pelaku pasar mencerna data inflasi yang makin panas dan beragam laporan pendapatan emiten di kwartal pertama ini. Dow Jones naik 344,23 poin, atau 1,01%, ke 34.564,59, S&P 500 naik 49,14 poin, atau 1,12%, ke 4.446,59 dan Nasdaq naik 272,02 poin, atau 2,03%, ke 13.643,59.

Dolar Melemah, Euro Berbalik Naik Jelang Pertemuan ECB

Dolar AS melemah karena euro berbalik arah positif menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa. Indek dolar jatuh ke 99,888, atau turun 0,449%. Euro sebaliknya menguat 0,54% menjadi $ 1,0884. Pelaku pasar memilih untuk membukukan keuntungan dari kenaikan Dolar sebelumnya. Yen memangkas kerugian, setelah tertekan keposisi terendah dalam hampir 20 tahun. Perbedaan suku bunga antar kedua bank sentral ini membuat Yen menderita. Yen masih melemah 0,19% versus greenback di 125,61 per dolar. Dolar Kanada menguat setelah Bank of Canada menaikkan suku bunga setengah poin persentase, sebagai langkah tunggal terbesar. Loonie naik 0,56% versus greenback di C$1,26 per dolar.

Harga Emas Melonjak, Tertinggi Sebulan Ini

Harga emas mencapai level tertinggi dalam satu bulan ini, dipicu indek harga konsumen AS yang naik sehingga mendorong daya tarik emas sebagai asset lindung nilai saat inflasi tinggi. Para investor tampaknya mengabaikan rencana kenaikan suku bunga Fed sementara ini. Emas berjangka AS ditutup naik 0,4% pada $1.984,70. Ketakutan pasar akan tingginya inflasi membuat pembelian emas marak terjadi. Sentimen geopolitik juga mendorong naik setelah Putin mengatakan bahwa pembicaraan damai dengan Ukraina telah menemui jalan buntu. Ini menjadi sinyal terkuat hingga saat ini bahwa perang dapat berlangsung lebih lama.

Harga Minyak Bertahan Diatas, Meski Pasokan Mulai Naik

Harga minyak mentah bergerak lebih rendah setelah Lembaga Informasi Energi AS melaporkan bahwa persediaan minyak mentah naik 9,4 juta barel dalam sepekan hingga 8 April, menjadi 421,8 juta barel. Pasokan ini masih sekitar 13 persen di bawah rata-rata sepanjang lima tahun untuk tahun ini saja. API sebelumnya melaporkan kenaikan pasokan pula. Namun, peningkatan persediaan yang tidak terduga gagal menggerakkan harga jauh lebih rendah, baik Brent dan WTI tetap di atas $100 per barel.

Fokus Pasar Hari Ini :

Pemerintah Australia akan mengumumkan angka pengangguran dan laporan pasar tenaga kerja terkini. Tingkat pengangguran diperkirakan akan mengalami penurunan dari 4% menjadi 3.9%. Ditopang oleh pertumbuhan lapangan kerja, yang diperkirakan pada bulan lalu hanya menambahkan sebanyak 30 ribu pekerjaan, menurun dari bulan sebelumnya sebanyak 77,4 ribu. Bauran data ini, apabila sesuai perkiraan akan mendorong Dolar Australia menguat. Bank Sentral Eropa, akan memberikan pernyataan terkait kebijakan moneter mereka. Selain memutuskan soal suku bunga yang diperkirakan akan tetap dipertahankan, sebesar 0%. Euro rawan mendapat tekanan lebih lanjut jika tidak ada pernyataan yang bersifat hawkish dari ECB. Menjelang pembukaan perdagangan sesi AS, akan dilaporkan data penjualan ritel dan klaim pengangguran.Penjualan ritel inti AS diperkirakan akan naik menjadi 1% dari sebelumnya yang hanya tumbuh 0.2%. Penjualan ritel secara umum dari bulan lalu diyakini akan tumbuh dari 0.3% menjadi 0.6%. Hasil yang sesuai ekspektasi atau bahkan lebih baik, berpotensi mendorong kenaikan Dolar AS lebih lanjut. Sementara klaim pengangguran yang meningkat dari 166 ribu, diperkirakan akan naik menjadi 172 ribu. Kondisi ini masih dianggap tidak signifikan, mengingat sebelumnya pertumbuhan pasar tenaga kerja jauh lebih nyata. Data sentimen konsumen awal, yang akan dirilis oleh University of Michigan menunjukkan penurunan tipis dari 59.4 menjadi 59.1. Masih diatas ambang kontraksi. (LH)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *