Klaim Pengangguran AS Naik, Pasar Tenaga Kerja Terlihat Retak
Klaim Pengangguran AS naik 11%. Ini merupakan kenaikan terbesar dalam lima bulan. PHK yang direncanakan untuk bulan Februari meningkat empat kali lipat dari tahun ke tahun. Data ini mungkin menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga telah berdampak dan meniadakan kebutuhan bagi Fed untuk bersikap agresif. Akibatnya imbal hasil Obligasi AS turun ke 3,927%, dari 4,019%.
Naiknya Klaim Pengangguran Mendorong Dolar AS Turun
Indek Dolar AS (DXY), turun 0,33%, dari 105,729 dan mencapai posisi terendah di 105,153. Mundurnya Greenback masih merupakan koreksi dari reli hari Selasa, yang didorong oleh pernyataan hawkish Ketua Federal Reserve Powell. Ada harapan hampir 70%, bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bp pada pertemuan FOMC 21-22 Maret. EUR/USD naik, meski tidak menembus 1,0600. Ada pertentangan dalam pedoman kenaikan suku bunga ke depan, dimana Gubernur Bank Italia Ignazio Vizco mengkritik rekan-rekannya. GBP/USD memiliki hari terbaik dalam seminggu sejauh ini, memuncak di 1,1937, tertinggi dua hari. USD/JPY turun lebih dari seratus pip ke 136,00. BoJ akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada pertemuan kebijakan terakhir Gubernur Kuroda. Masa jabatannya berakhir pada 8 April, setelah masa jabatan sepuluh tahun. Majelis Rendah Parlemen Jepang menyetujui Kazuo Ueda untuk menjadi gubernur berikutnya dan dua wakil gubernur (Ryozo Himino dan Shinichi Uchida). Majelis Tinggi akan memberikan suara pada calon hari Jumat. AUD/USD dan NZD/USD berubah negatif terkena penghindaran risiko, masing-masing jatuh ke 0,6580 dan 0,6100. Dolar Kanada yang lemah memperpanjang kerugian; USD/CAD naik untuk hari keempat berturut-turut, mencapai level tertinggi sejak pertengahan Oktober, di atas 1,3830.
Harga Emas Rebound, Menguji Level Retracement Krusial
Harga emas rebound dan siap menguji level Fibonacci retracement 38,2%. Sebelumnya, sentiment bearish membuat harga emas mengintai kembali level support psikologis di $1.800. Kini pasar akan menantikan data Nonfarm Payrolls dan Indeks Harga Konsumen AS yang akan dirlis pada minggu depan untuk menentukan arah perdagangan selanjutnya. Harga emas naik sekitar 0,9% dan bergerak dari level terendah $1.812,02. Naik tajam untuk menguji $1.835,64 setelah Dolar AS kehilangan pijakannya, bergerak turun dari level tertinggi tiga bulan. Risk appetite turut mendukung pelemahan Dolar AS dan memberikan dorongan positif emas, menyusul kenaikan angka klaim pengangguran sehingga pasar menilai ada keretakan di pasar tenaga kerja AS yang solid.
Khawatirkan Sikap Fed Yang Hawkish, Harga Minyak Turun Lagi
Harga minyak mentah WTI turun tiga hari beruntun di tengah kekhawatiran resesi karena pasar khawatir Fed berubah menjadi hawkish dan dolar AS menjadi lebih kuat. WTI April ditutup turun $0,94 ke $75,72 per barel. Brent Mei, turun $0,85 ke $81,81. Disisi lain, terjadi penurunan pasokan AS untuk pertama kalinya dalam sebelas minggu. Ini memberikan topangan harga sehingga tidak jatuh lebih dalam. EIA mengatakan pasokan minyak AS turun 1,7 juta barel di pekan lalu.
Menyikapi Data NFP, Wall Street Memilih Turun Dulu
Tiga indek saham utama Wall Street ditutup lebih rendah, dimana sektor perbankan menjadi yang terbesar penurunannya. Pasar mengantisipasi data NFP yang dapat memacu Fed dalam menaikkan suku bunga menjadi lebih agresif. Indek Dow Jones turun 543,54 poin, atau 1,66%, ke 32.254,86, S&P 500 turun 73,69 poin, atau 1,85%, ke 3.918,32 dan Nasdaq turun 237,65 poin atau 2,05% menjadi 11.338,36.
Fokus Pasar Hari Ini :
Nonfarm Payrolls AS bulan Februari akan menjadi puncak data hari ini, diharapkan menunjukkan kenaikan sebesar 205.000 setelah meledak bulan Januari sebesar 517.000, yang telah menyebabkan pasar bersiap untuk kenaikan suku bunga AS yang lebih besar. Tingkat Pengangguran tetap tidak berubah pada level rendah secara historis; sementara pendapatan per jam rata-rata kemungkinan meningkat menjadi kenaikan 0,4% m/m, mengangkat ukuran YoY ke level 4,8% yang masih tinggi. Laporan yang sesuai ekspektasi akan membuat Dolar AS menguat kembali.
Sebelumnya, Jepang akan merilis kebijakan suku bunga BoJ yang diperkirakan akan tetap di (-0.1%). Sementara Jerman akan memberikan laporan angka inflasi tahunan sebesar 8,7% yang diperkirakan tidak akan berubah. Presiden Christine Lagarde juga dijadwalkan akan memberikan pernyataan. Baik Yen dan Euro berpeluang mendapatkan tekanan pada perdagangan di akhir pekan ini.