Sab. Okt 5th, 2024

Harga Emas Terus Melemah Oleh Penguatan Dolar AS

Penjualan Ritel Tidak Berubah, Proyeksi Inflasi Memburuk

Angka penjualan ritel AS secara tak terduga tidak berubah pada bulan September karena inflasi yang sangat tinggi dan kenaikan suku bunga yang cepat menghambat permintaan barang. Sebuah survei dari University of Michigan menunjukkan sentimen kon- sumen meningkat lebih lanjut pada bulan Oktober, tetapi ekspektasi inflasi sedikit memburuk karena harga bensin bergerak naik kembali ke $ 4 per galon setelah jatuh selama musim panas. Dengan dua laporan ini, memperkuat ekspektasi bahwa Fed akan memberikan suku bunga 75 basis poin lagi pada pertemuan FOMC di bulan depan.

Wall Street Melemah Oleh Ekspektasi Inflasi

Hasil perdagangan di akhir pekan ini adalah bursa saham Amerika Serikat melemah karena ekspektasi inflasi naik. Bursa saham AS tidak mampu mempertahankan kenaikan setelah ekspektasi inflasi secara tak terduga naik untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir. Wall Street tampaknya tidak bisa memahami seberapa tinggi Fed harus mematok suku bunganya.

Pasar terkesan dengan laporan JPMorgan, ditengah kabar Beyond Meat akan melakukan PHK besar-besaran. Perusahaan ini menurunkan proyeksi dan mengumumkan PHK bagi sekitar 200 karyawan, atau 19% dari tenaga kerja global mereka. Jika ini men- jadi tren yang berkembang di beberapa industri, The Fed akan semakin yakin bahwa tekanan upah akan terjadi secara moderat dan inflasi pada akhirnya akan mereda di sektor jasa inti AS. Sementara JP Morgan mencatatkan rekor pendapatan yang lebih ting- gi dari perkiraan, memimpin kenaikan sektor bank.

Pemecatan Kwasi Kwarteng Membuat Poundsterling Turun, Bukukan Kenaikan Sepekan

Poundsterling jatuh tajam terhadap dolar AS setelah PM Liz Truss memecat Menkeu Kwasi Kwarteng dan membatalkan bagian dari paket ekonomi mereka yang telah menyebabkan kekacauan di pasar keuangan Inggris. Pound, jatuh di $ 1,1166, turun 1,5%. Se- lanjutnya, pasar menantikan perubahan kebijakan ekonomi Inggris termasuk intervensi yang akan dilakukan BoE, yang telah mem- beli emas Inggris beberapa minggu terakhir dalam upaya untuk menstabilkan pasar obligasi. Penguatan Dolar AS secara luas, masih dapat membawa Poudsterling dalam kwartal terakhir ini di $1,06.

Dolar sendiri tetap menjadi tempat berlindung yang aman. Indeks dolar naik 0,6% menjadi 113,25. Dolar AS, melanjutkan kenai- kannya terhadap yen dan mencapai puncak baru 32 tahun di 148,86. Para pialang menunggu aksi intervensi dari otoritas keuangan Jepang setelah Menkeu Shunichi Suzuki menegaskan kembali kesiapan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah melawan volatilitas mata uang yang berlebihan. Jepang bulan lalu melakukan intervensi untuk membeli yen untuk pertama kalinya sejak 1998.

EUR/USD turun 0,6% menjadi $0,9716. EUR/GBP naik menjadi 86,98 pence, naik 0,9%

Harga Emas Terus Melemah Oleh Penguatan Dolar AS

Harga emas terus menurun karena penguatan Dolar AS mendorong emas lebih rendah. Tren bearish yang solid dan kuat saat ini berpeluang menguji harga emas ke 1622. Perdagangan awal pekan ini diperkirakan masih akan di dalam zona 1640 – 1650.

Harga Minyak Turun, Pasar Kembali Fokus Soal Lemahnya Permintaan

Harga minyak mentah AS, WTI turun hampir 4% karena pasar kembali fokus pada permintaan yang lemah meskipun ada pengu- rangan produksi dari OPEC+. WTI untuk pengiriman November ditutup turun $3,50 menjadi $85,61 per barel. Brent turun $3,03 menjadi $91,54. Proyeksi permintaan tidak pasti di tengah kenaikan suku bunga yang dapat memacu resesi di AS, sementara China selaku importir minyak No.1 dunia, melanjutkan kebijakan nol-Covid yang mengunci seluruh kota ketika kasus meningkat.

Fokus Pasar Hari Ini :

Tidak ada data ekonomi yang cukup signifikan diawal pekan ini. Laporan produksi industry Jepang, dianggap hanya sedikit berdam- pak pada perdagangan, khususnya USD/JPY. Sebaliknya dalam sepekan mendatang akan ada sejumlah laporan ekonomi yang sig- nifikan seperti Sentimen Ekonomi di Jerman dan Zona Euro (Selasa), Tingkat Inflasi Inggris, Zona Euro dan Kanada (Rabu), Tingkat Pengangguran Australia, Klaim Pengangguran AS (Kamis), dan Tingkat Inflasi Jepang (Jumat). Juga sejumlah pernyataan dari para eksekutif Fed.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *