Wall Street Ditutup Beragam
Indeks utama Wall Street berakhir beragam karena kenaikan saham dengan pertumbuhan tinggi mengimbangi kerugian di saham energi, dimana investor menantikan laporan pekerjaan bulanan untuk petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve. Indek Nasdaq yang sarat teknologi mencapai level tertinggi baru tiga bulan, dipimpin oleh Amazon.com Inc dan AMD, sementara kerugian di Apple Inc dan saham energi termasuk Exxon Mobil membebani S&P 500. Indek Dow Jones turun 85,31 poin, atau 0,26%, ke 32.727,19, S&P 500 turun 3,15 poin, atau 0,08%, ke 4.152,02 dan Nasdaq naik 52,42 poin, atau 0,41%, menjadi
12.720,58.
Harga Melonjak Karena Pasar Uang Turun, Investor Buru Aset Safe Haven
Harga emas di bursa berjangka untuk pengiriman Desember ditutup naik $30,50 menjadi $1.806,90 per ounce, tertinggi sejak 4 Juli. Kenaikan didorong oleh pelemahan yield obligasi AS tenor 10-tahun AS yang terakhir terlihat membayar 2,693%, turun 5,7 basis poin dan juga oleh pelemahan Dolar AS. Indek Dolar AS (DXY) melemah, dengan turun 0,71 poin menjadi 105,79. Sentimen turun diperkuat dengan keputusan Bank of England menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dan memperingatkan negara itu bisa berada dalam resesi pada kuartal keempat karena inflasi terus meningkat hingga 13%.
Harga Minyak Turun Setelah Pasokan Dikabarkan Meningkat
Harga minyak mentah turun dibawah $90 per barel untuk pertama kalinya sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari. Brent bahkan turun dan diperdagangkan di bawah $100 per barel untuk hari kedua berturut-turut, di tengah perlambatan ekonomi global dan kekhawatiran resesi, yang dapat menghambat pertumbuhan permintaan tahun ini dibandingkan tahun lalu. Brent telah turun 1,44% menjadi $95,36. Mengenai kekhawatiran soal ketatnya pasar minyak mentah fisik tampaknya telah mere- da dalam beberapa hari terakhir, dengan pengiriman spot diperdagangkan dengan premi yang lebih kecil. Sinyal bearish utama untuk minyak mentah tampaknya datang dari data Lembaga Informasi Energi yang menunjukkan peningkatan tak terduga dan cukup besar dalam persediaan minyak mentah komersial AS dan penurunan permintaan bensin untuk pekan yang berakhir 29 Juli. EIA melaporkan peningkatan besar dalam persediaan minyak mentah sebesar 4,5 juta barel untuk pekan hingga 29 Juli.
Fokus Pasar Hari Ini :
RBA Statement Monetary Policy menjadi salah satu kalender penting hari ini. Bank Sentral Australia ini menjelaskan bagaimana langkah-langkah yang akan diambil terkait upaya untuk mengendalikan laju inflasi yang tinggi. Isyarat kenaikan suku bunga lebih lanjut masih ditawarkan dengan melihat perkembangan ekonomi selanjutnya.
Ada sejumlah data laporan produksi industri dari Italia dan Prancis, yang diperkirakan akan memberikan hasil negatif. Hal ini akan membuat laju penguatan Euro bisa tertahan atau malah berbalik arah jika hasilnya jauh lebih buruk.
Jepang melaporkan bahwa angka belanja Rumah Tangga warganya mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Diperkirakan akan melonjak 1.5% dari sebelumnya minus 0.5%, faktanya adalah meroket hingga 3,5%. Ini adalah imbas kenaikan harga yang nyata. Hal ini tentu akan mengancam Yen.
Sebelum puncak data hari ini, ada pernyataan dari Barkin selaku salah satu eksekutif Federal Reserve. pasar menantikan isyarat langkah fed terkait dengan sikap hawkish atau dovishnya.
Sementara puncak data minggu ini akan disampaikan angka penggajian di sektor non pertanian AS, NFP dan tingkat pengangguran yang diperkirakan akan mengalami penurunan dari sebelumnya 372 ribu menjadi hanya 250 ribu. sementara tingkat penganggu- ran tetap 3,6%. Artinya pasar tenaga kerja solid namun mengalami penurunan tajam seiring dengan proyeksi potensi pelemahan ekonomi AS di semester kedua, sehingga pengurangan tenaga kerja terjadi saat ini. Dari tahun lalu, tingkat upah juga menurun. Hal ini membuat potensi pendingan ekonomi AS makin terbuka. (LH)