Risalah FOMC Tidak Ungkapkan Banyak Info Baru Kebijakan Moneter AS Kedepannya
Para eksekutif Federal Reserve dalam pertemuan berkala di bulan September kemarin tetap berkomitmen untuk memperketat kebijakan moneternya guna mendinginkan ancaman inflasi yang berkembang. Mereka melihat adanya peningkatan risiko atas penurunan ekonomi, namun demikian Komisi tetap fokus untuk menurunkan inflasi dengan menaikkan suku bunga. Mereka menggarisbawahi perlunya sikap restriktif. Bisa dikatakan bahwa risalah ini tidak mengungkapkan banyak informasi baru tentang kebijakan moneter AS kedepannya. Tidak banyak kejutan di sana-sini. The Fed dan pasar sejalan pandangannya dengan kenaikan suku bunga ke sekitar 4,75% dan kemudian berhenti.
Ada Perbaikan Rantai Pasokan, Data PPI AS Naik
Tingkat harga produsen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan September, tetapi harga barang inti turun karena membaiknya rantai pasokan. Indeks PPI rebound 0,4% bulan lalu. Data Agustus direvisi lebih rendah, turun 0,2% bukannya turun 0,1% seperti sebelumnya. Perkiraan awal PPI adalah naik 0,2%. Diluar komponen makanan, energi dan jasa perdagangan yang mu- dah menguap, harga produsen juga naik 0,4% di bulan September. PPI inti meningkat 0,2% pada bulan Agustus. Dalam 12 bulan sampai September, PPI inti naik 5,6% setelah kenaikan serupa di bulan Agustus.
Bursa Saham AS Turun, Tersenggol Risalah FOMC
Indek saham AS berakhir turun meski sedikit beriak setelah risalah FOMC yang menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan di Bank Sentral AS sepakat bahwa mereka perlu mempertahankan sikap kebijakan yang lebih ketat. Perdagangan di lantai bursa sem- pat memantul setelah data Indek PPI. Indek Dow Jones berakhir turun 28,34 poin, atau 0,1%, ke 29.210,85, S&P 500 turun 11,81 poin, atau 0,33%, ke 3.577,03 dan Nasdaq turun 9,09 poin, atau 0,09%, ke 10.417,10.
Penguatan Dolar AS Tertahan Kesadaran Fed Akan Resiko Pengetatan Kebijakan Moneter
Dolar AS memangkas kenaikannya setelah risalah FOMC menunjukkan beberapa nada dovish. Beberapa peserta mencatat pentingnya mengkalibrasi laju pengetatan lebih lanjut untuk mengurangi risiko di ekonomi AS, demikian kata risalah tersebut. Na- mun tersirat bahwa The Fed akan tetap berkomitmen untuk menaikkan suku bunga untuk menurunkan inflasi. Pada perdagangan USD/JPY, Dolar naik ke puncak baru 24 tahun terhadap yen, sementara sterling naik setelah jatuh tajam di sesi sebelumnya karena investor merenungkan langkah BoE selanjutnya. Menyusul penerbitan data PPI ini, Dolar AS naik ke 146,98 yen, terkuat sejak Agustus 1998. Jepang melakukan intervensi yen pertamanya sejak 1998 pada 22 September, ketika dolar berada di 145,90 yen. Poundsterling jatuh terendah dua minggu di $ 1,0925 setelah pernyataan Bailey. Pasangan EUR/GBP turun 1,2% pada 87,40 pence. Sementara pasangan EUR/USD turun 0,1% pada $0,9696. Aussie merosot ke terendah 2 1/2 tahun di $0,6236.
Fed Beri Sinyal Tetap Hawkish, Harga Emas Kembali Tertekan
Harga emas tetap di bawah tekanan saat FED tetap berkomitmen untuk memperketat kebijakan moneternya guna mendinginkan ancaman inflasi yang berkembang. Mereka tetap fokus menurunkan inflasi dengan menaikkan suku bunga, sebagaimana disam- paikan risalah pertemuan FOMC . Emas berjangka Desember diperdagangkan pada $1.683 per ounce, turun 0,18%.
Harga Minyak Turun Khawatirkan Permintaan, Dolar dan Suku Bunga
Minyak berjangka turun untuk tiga hari berturut-turut, didorong kekhawatiran tentang permintaan, penguatan dolar AS dan ek- spektasi untuk lebih banyak kenaikan suku bunga oleh bank sentral utama dimasa depan. Harga Brent turun $ 1,84, atau 2%, men- jadi $ 92,45. Harga WTI turun $2,08, turun 2,3%, ke $87,27 per barel.
Fokus Pasar Hari Ini :
Data pada hari Kamis kemungkinan akan menunjukkan harga konsumen meningkat pada bulan September, menurut survei ekonom Reuters, membuka jalan bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin bulan depan untuk keempat kalinya tahun ini. Para pelaku pasar keuangan hampir memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin dalam per- temuan FOMC pada 1-2 November. The Fed sejak Maret telah menaikkan suku bunga kebijakannya dari mendekati nol ke kisaran saat ini 3,00% – 3,25%.