Dolar AS kembali melemah pada hari Selasa setelah Ketua The Fed
Jerome Powell menegaskan kembali niat bank sentral AS untuk mendorong pemulihan pasar tenaga kerja yang “luas dan inklusif”, dan tidak akan menaikkan suku bunga terlalu cepat hanya berdasarkan ketakutan inflasi yang akan datang. Dolar telah menguat setelah The Fed minggu lalu mengatakan bahwa pembuat kebijakan memperkirakan dua kenaikan suku bunga pada tahun 2023. Hal itu membuat investor mengevaluasi kembali taruhan bahwa Fed akan membiarkan inflasi berjalan pada tingkat yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama sebelum menaikkan suku bunga. Para pejabat The Fed berbeda pendapat tentang kapan waktu yang tepat untuk memperketat kebijakan moneter karena kenaikan inflasi. Indeks dolar turun 0,20% menjadi 91,733, bertahan di bawah level tertinggi dua bulan di 92,408 yang dicapai pada hari Jumat.
Dolar Kanada naik dalam dua hari berturut-turut atas greenback karena sentimen investor meningkat
setelah minggu lalu terpukul oleh pergeseran hawkish The Fed. Loonie menguat 0,4% menjadi 1,2310. Indeks Nasdaq mencapai rekor tertinggi dan harga tembaga rebound dari posisi terendah 10 minggu. Kanada adalah eksportir utama komoditas, termasuk minyak dan logam dasar, yang diuntungkan oleh stimulus Fed.
Harga emas tidak bereaksi terhadap komentar Powell yang menegaskan bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga terlalu cepat hanya berdasarkan ketakutan akan inflasi yang akan datang. Emas kembali terkoreksi setelah anjlok $100 minggu lalu pasca rapat FOMC, yang mengungkapkan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi dan kemungkinan dua kenaikan suku bunga pada awal tahun 2023.
Harga minyak turun tipis pada hari Selasa setelah OPEC+ membahas mengenai kenaikan produksi
Minyak Brent turun 9 sen menjadi $74,81 per barel setelah mencapai tertinggi sesi $75,30 per barel. Minyak WTI AS turun 0,8% menjadi $73,06. OPEC+ sedang mendiskusikan kenaikan produksi secara bertahap mulai Agustus, namun belum ada kepastian keputusan yang diambil mengenai volume, kata sumber OPEC+ pada hari Selasa. OPEC+ telah mengembalikan 2,1 juta barel per hari (bph) ke pasar dari Mei hingga Juli sebagai bagian dari rencana untuk melonggarkan pembatasan produksi tahun lalu secara bertahap seiring pulihnya permintaan. Kelompok ini bertemu berikutnya pada 1 Juli. BofA Global Research menaikkan perkiraan harga minyak mentah Brent untuk tahun ini dan tahun depan, dengan mengatakan pasokan minyak yang lebih ketat dan pemulihan permintaan dapat mendorong minyak ke $100 per barel pada tahun 2022.
Wall Street menguat di akhir perdagangan Selasa, dengan Nasdaq mencapai rekor tertinggi setelah gubernur The Fed
Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga terlalu cepat hanya berdasarkan ketakutan akan inflasi yang akan datang. Indeks Dow Jones naik 0,2% menjadi 33.945,58, S&P 500 menguat 0,51% menjadi 4.246,44, sementar Nasdaq melesat 0,79% menjadi 14.253,27.
Fokus Hari ini: PMI Global
Hari ini akan dirilis data PMI global di beberapa negara maju. Seiring dengan pulihnya ekonomi, PMI menunjukkan angka ekspansi di Juni. Manufacturing PMI zona euro diperkirakan tumbuh 62,4, sementara sektor jasa diperkirakan tumbuh 58,1. Di Inggris, PMI manufacturing diperkirakan tumbuh 64,1 dan jasa di 62,9. Sedangkan PMI AS diperkirakan tumbuh 61,5 untuk manufaktur dan 70,0 untuk jasa.