Dolar naik , sementara euro terkikis penguatannya kemarin dalam perdagangan choppy, karena selera risiko memburuk setelah salah seorang pejabat Senat AS mengatakan negosiasi di Kongres mengenai paket stimulus lanjutan untuk pandemi virus tidak mengalami kemajuan. Pemimpin Senat AS dari Partai Republik Mitch McConnell mengatakan negosiator Gedung Putih belum berbicara pada hari Selasa dengan para pemimpin Demokrat di Kongres tentang undang-undang bantuan virus corona setelah pembicaraan berjalan buntupekan lalu. Wall Street melemah setelah pernyataan McConnell tersebut dan obligasi AS beranjak naik. Indeks dollar, yang mengukur bobot dollar atas enam mata uang utama dunia lainnya naik 0,1% menjadi 93,709. Analis melihat bahwa dukungan dollar masih akan didapat karena faktor safe haven di tengah kebuntuan perundingan stimulus fiskal dan ketegangan AS-China.
Euro sempat melesat dan mencetak level tertinggi harian pada kisaran $1809 setelah survesi sentimen ekonomi versi ZEW dirilis lebih baik dari perkiraan. Survei bulan Agustus menunjukkan kenaikan menjadi 71,5 dari bulan sebelumnya 59,3. Angka tersebut juga jauh dari estimasi analis yang justru memperkirakan penurunan 58. Namun, reli euro akhirnya terkikis oleh penguatan dollar menjelang penutupan pasar.
Harga emas turun lebih dari 5% kemarin karena berkurangnya permintaan safe haven menyusul berita positif seputar vaksin dan harapan stimulus fiskal AS. Analis juga memperingatkan bahwa koreksi masih bisa berlanjut. Harga emas turun 5,35% menjadi $1921,65, penurunan terbesar dalam tujuh tahun. Pamor safe haven emas berkurang setelah vaksin buatan Rusia mengangkat sentimen risk-on di pasar.
Harga minyak mentah turun dari level tertinggi lima bulan dan ditutup lebih rendah pada kemarin karena kekhawatiran tentang lemahnya permintaan minyak mendekati akhir musim panas dan menjelang data cadangan minyak AS hari Rabu. Harga minyak WTI turun 33 sen menjadi $ 41,61 per barel, sementara Brent turun 37 sen menjadi $ 44,64 per barel. Akhir musim mengemudi musim panas, yang secara tradisional melihat peningkatan permintaan minyak mentah saat orang Amerika turun ke jalan, kemungkinan akan membebani permintaan gas dan harga turun pada saat banyak orang yang bekerja dari rumah. Koreksi terjadi justru di saat sentimen bullish datang setelah pernyataan Kepala eksekutif Aramco Amin Nasser yang mengatakan pada hari Minggu bahwa permintaan minyak global kembali pulih karena adanya relaksasi lockdown di beberapa negara. Dia menambahkan Permintaan bensin dan solar China “hampir pada tingkat sebelum COVID 19”. Investor akan mencermati data cadangan minyak AS.
Tiga indeks utama Wall Street terkoreksi kemarin setelah indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat dalam tuju sesi berturut-turut. Koreksi terjadi setelah pernyataan dari pemimpin Senat AS dari Partai Republik yang mengatakan bahwa negosiator Gedung Putih belum berbicara dengan para pemimpin Demokrat di Kongres AS mengena RUU bantuan pandemi Covid-19 setelah perundingan berjalan buntu minggu lalu.
Fokus Hari ini: RBNZ, PDB Inggris & CPI AS
Hari ini kemungkinan akan menjadi hari yang sibuk bagi poundsterling karena maraknya data-data ekonomi Inggris yang akan dirilis. Diawali data PDB, kemudian dilanjutkan beberapa data lainnya, seperti mnufacturing production. Namun sebelum itu, di Asia ada rapat RBNZ dan konferensi pers-nya. Sementara dari AS akan dirilis data inflasi, yaitu CPI.