Dolar Bertahan di Atas 104 Berkat Data Ekonomi AS Yang Solid
Indeks dolar Amerika Serikat (AS) bertahan di atas 104 pada hari Senin, berada di dekat level tertinggi dalam sepuluh minggu terakhir, didukung oleh data ekonomi AS yang solid yang mendukung ekspektasi pengetatan kebijakan lebih lanjut dan berita bahwa kesepakatan pagu utang sementara telah dicapai selama akhir pekan. Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa inflasi PCE di AS, indikator inflasi acuan Federal Reserve, naik melebihi ekspektasi di bulan April. Pengeluaran konsumen AS dan pesanan barang tahan lama juga melebihi perkiraan di bulan April, mengindikasikan bahwa ekonomi AS tetap tangguh dalam menghadapi tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Pasar saat ini memperkirakan peluang yang lebih tinggi bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Juni, sebuah pergeseran dari ekspektasi sebelumnya untuk jeda dalam siklus pengetatan moneter-nya.
Biden—McCarthy Sepakati Penangguhan Batas Utang
Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy mencapai kesepakatan secara prinsip pada akhir pekan untuk menangguhkan batas utang $31,4 triliun dan menyatakan keyakinannya bahwa Partai Demokrat dan Republik akan mendukung kesepakatan tersebut.
Terbebani Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga, Emas Kesulitan Naik ke Atas $1.950
Harga emas bertahan di bawah $1.950 per ons pada hari Senin, tetap dekat dengan level terendah dalam dua bulan terakhir, terbebani oleh spekulasi hawkish Federal Reserve AS dan berita bahwa kesepakatan pagu utang AS yang bersifat sementara telah tercapai pada akhir pekan. Data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut dari the Fed. Emas sangat sensitif terhadap prospek suku bunga, karena kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya peluang untuk menyimpan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga mengurangi daya tariknya.
WTI AS Flat di Tengah Sepinya Perdagangan
Minyak WTI AS membalikkan kenaikan awal untuk diperdagangkan hampir tidak berubah di bawah $73 per barel pada hari Senin, karena para investor menyambut baik kesepakatan tentatif mengenai pagu utang AS. Namun, kekhawatiran tetap ada mengenai dampaknya terhadap permintaan karena pemulihan ekonomi yang lamban di Cina dan prospek kenaikan suku bunga, terutama di AS. Aktivitas perdagangan cenderung sepi karena pasar-pasar di AS, Inggris, dan negara-negara Eropa lainnya tutup. Para investor juga mengantisipasi pertemuan OPEC+ yang akan diadakan akhir minggu ini, menyusul peringatan dari Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, untuk “mewaspadai” potensi konsekuensi bagi para short seller, namun Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak menyangkal adanya pemangkasan.
Indeks Future AS Menguat Berkat Kesepakatan Pagu Utang AS
Indeks-indeks berjangka AS menguat pada hari Senin, dengan kontrak-kontrak pada Dow Jones naik hampir 90 poin, S&P 500 naik 0,4% dan Nasdaq 100 naik 0,7%, karena para investor menyambut baik kesepakatan pagu utang yang sangat dinanti-nantikan. Presiden Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy mencapai kesepakatan sementara dalam sebuah panggilan telepon pada hari Sabtu dan menunjukkan keyakinan bahwa kesepakatan itu akan lolos di Kongres.
Fokus Hari Ini : Negosiasi Pagu Utang, Consumer Confidence
Fokus pasar masih akan tertuju pada negosiasi pagu utang AS, di mana berita terakhir menyebutkan bahwa Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy menyepakati untuk menangguhkan plafon utang sebesar $31,4 triliun hingga 1 Januari 2025, dan mengatakan bahwa kesepakatan tersebut siap dibawa ke Kongres untuk dilakukan voting. Dari data ekonomi, AS akan merilis Consumer Confidence.