Indeks Dolar Naik di Atas 104 Setelah Data PPI AS
Indeks dolar Amerika Serikat (AS) berbalik positif dan naik ke atas 104 pada hari Kamis, mendekati level tertinggi 6 minggu setelah inflasi harga produsen (PPI) yang lebih kuat dari perkiraan memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve perlu memperpanjang siklus pengetatannya. Harga produsen AS naik 0,7% month-on-month di bulan Januari, kenaikan terbesar dalam tujuh bulan terakhir dan lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 0,4%. Data lainnya menunjukkan klaim pengangguran mingguan turun secara marginal pada minggu lalu. Awal minggu ini, data penjualan ritel menyoroti kekuatan ekonomi, menunjukkan bahwa Federal Reserve memiliki lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga. Data terbaru juga menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan di AS sedikit melambat menjadi 6,4% pada Januari, terendah sejak Oktober 2021 tetapi di atas ekspektasi pasar sebesar 6,2%.
Pound Sterling Lanjutkan Pelemahan Setelah Data Inflasi Inggris
Pound sterling turun 0,5% menjadi $1,1985, setelah turun lebih dari 1% pada hari Rabu. Inflasi Inggris melambat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Januari dan ada tanda-tanda bahwa tekanan harga mendingin di beberapa bagian ekonomi, seperti jasa, yang diamati dengan cermat oleh Bank of England (BoE). BoE telah mengindikasikan bahwa mereka mungkin akan berhenti menaikkan suku bunga di bulan Maret dan data inflasi hari Rabu memperkuat pandangan tersebut.
Emas Rebound Dari Posisi Terendah 1 Bulan
Harga emas bangkit dari posisi terendah satu bulan pada hari Kamis, karena dolar memangkas sebagian besar kenaikannya dan karena beberapa investor mengambil kesempatan untuk membeli emas batangan pada level yang relatif lebih murah. Emas spot menguat 0,4% menjadi $1.842,67 per ons.
Minyak WTI Turun Tipis di Tengah Sentimen yang Beragam
Harga minyak turun tipis hari Kamis karena pelaku pasar mempertimbangkan sinyal ekonomi AS yang beragam dan prospek pemulihan permintaan China dengan peningkatan stok minyak mentah AS. Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa bank sentral dapat menjadi lebih agresif dengan kenaikan suku bunga jika inflasi mengejutkan. Angka inflasi terakhir menunjukkan harga- harga masih tetap tinggi. Namun Mester tidak memperkirakan AS akan jatuh ke dalam resesi. Prospek pemulihan permintaan China telah berkontribusi pada sentimen bullish. China akan menyumbang hampir setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini setelah melonggarkan pembatasan COVID- 19, menurut Badan Energi Internasional (IEA) pada hari Rabu. Pernyataan IEA ini menggemakan pandangan serupa dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang minggu ini menaikkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global 2023 karena pertumbuhan permintaan China.
Indeks Future Wall Saham AS Lanjutkan Pelemahan Hari Jumat
Saham berjangka AS turun lebih lanjut pada hari Jumat setelah tiga indeks utama mengalami penurunan terburuk pada perdagangan reguler hari Kamis, karena data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan dan pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve Pada perdagangan reguler hari Kamis, indeks Dow Jones turun 1,26%, S&P 500 turun 1,38% dan Nasdaq Composite anjlok 1,78%.
Fokus Hari Ini : Inflasi Eropa, Retail Sales Inggris & Pidato Bowman
Tidak begitu banyak data ekonomi penting hari ini, kecuali beberapa data yang sifatnya low hingga medium impact. Dari Eropa ada inflasi Jerman (PPI) dan Perancis (CPI), juga current account. Sementara di Inggris ada data retail sales, yang diperkirakan kontraksi 0,3% di Januari. Sementara di AS, investor akan fokus pada pidato salah satu pejabat The Fed, yaitu Michelle Bowman.