Rab. Jan 22nd, 2025

Kenaikan Yield Serta Prospek Ekonomi AS yang Cerah Dukung Dolar

Dolar AS naik ke level tertinggi 3,5 bulan atas mata uang utama dunia lainnya di tengah ekspektasi pertumbuhan ekonomi AS yang kuat dan kenaikan inflasi, yang juga mengirim imbal hasil Treasury lebih tinggi, meningkatkan daya tarik safe-haven greenback. Setelah jatuh 4% pada kuartal terakhir tahun 2020, dolar telah menguat hampir 2,5% tahun ini karena investor memperkirakan kenaikan luas dalam imbal hasil obligasi AS akan membebani penilaian ekuitas dan mendorong permintaan untuk mata uang AS. Solidnya data ketenagakerjaan dan persetujuan Senat atas paket pemulihan $ 1,9 triliun dari Presiden Joe Biden juga mendukung dolar. Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo pada hari Senin mengatakan dolar yang kuat “baik untuk Amerika” dan menolak seruan untuk melemahnya greenback. Indeks dollar menguat 0,53% menjadi 92,38, tertinggi sejak 24 November.
Loonie Melemah, Kenaikan Minyak Tahan Penurunan
Loonie melemah atas mata uang utama dunia lainnya pada hari Senin, namun masih lebih baik daripada sebagian besar mata uang G10 lainnya, seiring dengan semakin dekatnya persetujuan stimulus AS dan menjelang keputusan suku bunga oleh BoC hari Rabu. Loonie melemah 0,1% menjadi $1,2666. Loonie tidak terlalau tertekan karea karena imbal hasil Kanada telah mengimbangi imbal hasil AS dan kenaikan minyak.
Emas Jatuh ke Level Terendah 9 Bulan
Harga emas turun lebih dari 1% pada hari Senin ke level terendah sembilan bulan, karena dolar dan imbal hasil Treasury AS terus mengalami kenaikan, mendorong investor untuk membuang logam yang tidak menghasilkan imbal hasil. Harga spot emas turun 1,1% menjadi $ 1,681.41 per ons, setelah mencapai level terendah sejak 5 Juni di $1.676,10. Sementara Emas berjangka AS ditutup turun 1,2% menjadi $ 1.678.
Minyak Koreksi Setelah Naik Tinggi
Harga minyak terkoreksi pada hari Senin, mundur dari level tertinggi di atas $70 per barel setelah serangan terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi mengangkat harga setinggi itu untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19 dimulai. Pasukan Houthi Yaman menembakkan drone dan rudal di jantung industri minyak Saudi pada hari Minggu, termasuk fasilitas Saudi Aramco di Ras Tanura yang penting untuk ekspor minyak bumi. Riyadh mengatakan tidak ada korban jiwa atau kehilangan harta benda. Serangan terjadi setelah para produsen minyak, yang tergabung dalam kelompok OPEC+ sepakat untuk menahan produksi pada level saat ini, meski harga mengalami kenaikan. Harga minyak Brent sempat naik ke $71,38 per barel di awal perdagangan Asia, tertinggi sejak 8 Januari 2020. Kemudian terkoreksi 1,6% menjadi $ 68,24. Sementara WTI 1,6% menjadi $65,05, setelah sempat naik ke $67,98 per barel, tertinggi sejak Oktober 2018.

Wall Street Variatif; Dow Naik, Nasdaq Jatuh
Wall Street bergerak variatif pada hari Senin. Indeks Dow Jones naik 0,97%, S&P 0,54% dan Nasdaq Composite turun 2,41%. Kenaikan Dow Jones dipimpin oleh saham-saham yang siap mendapat keuntungan terbesar dari rebound ekonomi karena anggaran bantuan covid-19 senilai US$ 1,9 triliun. Sementara kejatuhan saham-saham teknologi memukul Nasdaq.
Fokus Hari ini : PDB Zona Euro & Trade Balance Jerman
Di pasar Asia, Jepang sudah merilis data PDB, yang tumbuh 2,8% di kuartal IV-2020. Fokus pasar berikutnya akan tertuju pada serangkaian data di Eropa, diantaranya neraca perdagangan Jerman, yang diperkirakan surplus 17,9 miliar euro di bulan Januari. Zona euro juga akan merilis data PDB kuartal IV-20, yang diperkirakan kontraksi 0,6% di triwulan terakhir 2020, sementara y/y diperkirakan kontraksi 5%.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *